Ia memeluk erat diriku seketika itu, aku hanya diam dalam dekapannya sejak lalu mendorong tubuhnya. Aku merasakan sesuatu saat dalam dekapannya, tubuhnya dingin, ia seperti telah menantikan seseorang selama ini.
"Menjauh dariku!"
"Kenapa? Kamu tak suka?"
"Tentu saja, aku ini bukan wanita murahan tahu! Sekarang kembalikan dua sahabatku?"
"Baiklah"senyumnya sinis.
Dengan kekuatan yang ia miliki, ia mengembalikan temanku tetapi cahaya merah yang keluar dari tangannya tiba-tiba meredup.
"Aku tak akan melakukannya"jawabnya
Seketika itu, ia kembali membuatku kesal. Aku pun memukul tubuhnya, baginya pukulanku hanyalah seperti binatang kecil yang lemah. Tapi ia malah menatapku, ia kembali memeluk erat diriku.
"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"
"Apa?"
"Kamu dan aku akan tetap bersama, disini dan ku kembalikan temanmu itu ke dunianya dengan selamat",
"Um, kamu sama sekali tak mengerti aku ya? Aku yang akan membuat kesepakatan"
"Boleh, tentu saja"
"Kembalikan dua sahabatku, dan juga aku. Kita akan menjadi teman, kamu boleh menemuiku kapan pun",
Pria itu menatapku, tapi ia tak melepas pelukan ini. Aku bahkan tak dapat bergerak darinya.
"Baiklah, akan ku anggap kamu belum siap menjadi selirku"senyumnya
Kembali dibuat kesal, tetapi kali ini aku menahannya. Hanya tersenyum manis padanya, aku tahu ia tidak mengatakan itu harus padaku.
"Baiklah, jadi kembalikan kami!"
"Tentu saja",
Pria itu mulai melepaskan pelukannya, ia tersenyum manis dan membuat temanku kembali sadar lagi dengan kekuatan yang ia miliki.
Aku segera mendekati sahabatku, dan memeluk erat mereka berdua.
"Tenanglah, ia tak akan menyakiti kita"ucapku,
"Pusing!"
"Kita akan pulang"
Begitu temanku benar-benar sadar, Akira menggunakan kekuatannya untuk mengembalikan kami bertiga. Berkas cahaya bersinar menerangi kami hingga membawa kami ke Negeri Flower kembali.