Puryani_

Setelah Artasura pertama menghembuskan napas terakhirnya, dunia menjadi kacau balau karena ras Seji mulai memberontak dan tidak mau hidup berdampingan dengan ras Mano.

Seribu tahun kemudian, Tuhan alam semesta yang tahu bahwa batas kesabaran ras Mano sudah berada dititik terendah mengirimkan sebuah kabar gembira kepada mereka bahwa sebentar lagi akan ada Artasura selanjutnya yang dia utus ke dunia.

Artasura kedua akan lahir dari rahim seorang wanita yang bertempat tinggal di Gunung Api Merah.

Ras Seji yang tidak ingin Artasura kedua lahir di dunia ini mulai membantai semua bayi atau pun anak-anak laki-laki yang ada di Gunung Api Merah.

Namun ada satu bayi yang mereka lewatkan yaitu Kamandaka yang dihanyutkan oleh orang tuanya agar dia bisa lolos dari pedang-pedang tajam ras Seji.

Ibu Kamandaka sebelum menghanyutkan anaknya, dia menyegel kekuatan besar di dalam diri anaknya agar tidak terdektesi oleh ras Seji bahwa di dalam tubuh Kamadaka ada cakra merah kebiruan yang mirip dengan cakra milik Artasura pertama.

Kagura yang merupakan pemimpin tertinggi ras Seji yang umurnya sampai akhir jaman masih terpenjara di alam cahaya buatan Artasura pertama.

Mampukah Kamandaka menyempurnakan kekuatannya sebelum Kagura bisa bebas dari penjara alam cahaya?

Simak kisah selengkapnya di sini.

Table of Pendekar Pedang Jiwa

Table of contents

Volume 1