Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sarat Chandra

Kindred Hearts Esper Chronicles

In the year 1995, a crystalline meteor hurtled towards Earth and crashed in the forests of Aomori, spreading clouds of mysterious dust upon its impact. These dust clouds contain a mysterious substance that turns children and teenagers alike into Espers, human beings gifted with supernatural powers known as Sigils. Some have telekinetic powers, others can control elemental properties and some of them have mind-control powers. As time passes, Espers faces prejudice from normal people due to their powers, fearing that they might replace them. Some of them even think that Espers must be eradicated. There are even people who want to capture Espers and exploit their Sigils. On that day, an organization dedicated to researching and defending these supernatural youngsters known as Lazuline was formed. They even built a paradise for them known as Azure City, an artificial island located on the temperate waters of Sagami Bay, Japan. However, Azure City was just a temporary solution to the Espers. Eldritch beings known as Deviants invaded the city and the shadow of a mysterious consortium loomed upon its supernatural inhabitants, and they must fight back for their rights to live. These are the stories of their struggles and their daily life amidst the threat posed by the evil forces. Cover illustration by Reei_ReIN Original character design and story concept by Farhan Gustama Hartono and Alfredo Chandra Special thanks to Gregorio Corigliano, Jacob Furrier, Grant Felix, Rizqy Abd, DJLordSuzaku, Bernice Neoh and Tatyina
Fargusno7930 · 21.9K Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 494 Views
Related Topics
More