Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Gesaku

True story of Mandisa Mtolo the 'game changer'

Mandisa Mtolo is a well accomplished educator from deep in the rural areas of Eastern Cape province in South Africa. She comes from a small, impoverished village called Matatiele with high level of poverty and unemployment. Mandisa's father and mother divorced in 1991, her mother left them at home with their father. Her father was working and left them with their 12-year-old cousin. Life was very difficult because her cousin had to fetch firewood for them to cook food, Mandisa and her little sister were left alone to try and eat something all day, while she was seven years old, her little sister was five years old. Their dad would come back every two weeks to see them. They grew up and succeeded in school because they were as smart as their father. Life started again to be very difficult when they passed matric. Those hardships however did not hamper her ambitions to become a contributor in the well-being of society and improving the future of other kids in her area. Her upbringing saw her go through various challenges which include trouble accessing other basic needs. She once found 20 rand on the ground and used that money to buy flour from which she made fatcakes to sell at school. At university, she funded her own tuition fees by beading earrings and working from one job to another. She performed very good in her studies and was rewarded with a bursary which helped to propel her even further. She studied at the Durban University of Technology doing Commercial Educator course. In 2012 she graduated with an unprecedented five major subjects instead of the usual three. After graduating, she was placed by the Department of Education in a quintile 3 school, a grading which means the school is a ‘no-fee’ school situated in the rural area. Growing up under difficult conditions did not stop her from working hard towards building a future brighter for her and her relatives. Mandisa is dedicated to giving rural children an opportunity to become contributors in the mainstream economy and well-being of society. It was very difficult to start from scratch in trying to achieve her goals, fortunately her idea was successful. Mandisa has always been success driven, among her accolades she won the award of best tutor, Trophies for excelling in football, Athletics, Ballroom and Latin Dance at the university and she received many awards from different institutions: Global Education Summit (GESA), announced her as winner of prestigious award in the category: Outstanding Teacher of the year 2021. ASHBAB Global Impact Award, awarded her a Merit Award as Best Educator of The Year in 2021, MVLA Trust Global Achievers 2020 and in 2021 announced that Mandisa Mtolo is a winner of Global Teacher Hall of Fame Award, in 2021 during the International Women’s Day was announced as a MVLA International Ideal Woman Achiever Award 2021. Department of Education in Province awarded her a Certificate of Appreciation and acknowledgment in 2020 for winning an International Moot Court Competition. Department of Education in District awarded her a Trophy for Youth Development- Science and Technology and an Award for Top Performed Educator in Youth Development and Gender Equality, Acknowledgment of the excellence in 2017, 2019 and 2020. YCAP awarded a Certificate of Appreciation in 2013-2020 and Great Effort Award (Provincial Level) in 2014 and 2018, again in 2020 She and her team won an 3rd Place Overall Young Active Citizen Award in the National level. Her school awarded her a Certificate of Appreciation in 2015, 2019 and 2020. Department of Transport awarded a Certificate of Appreciation, Trophies and Gold Medals (District and Region) in 2014. Through her dedication and workaholic skills, she has gone an extra mile to fulfil her goal. She became a star, a global champion, learners received bursaries every year and the school was sponsored with laptops.
Mtolo_Monica · 2.5K Views

Nyonya Gu Terlalu Lemah untuk Melindungi Dirinya Sendiri

``` Kabar burung mengatakan bahwa Qiao Xi memiliki konstitusi yang lemah—seorang kecantikan yang selalu sakit-sakitan. Kabar burung mengataikan bahwa ia menghabiskan harta setiap hari untuk obat-obatan—mengonsumsinya seperti permen. Kabar burung mengatakan bahwa sepuluh pelayan melayani dia di samping tempat tidurnya setiap hari—menjadi beban bagi semua orang. Mereka semua menunggu keluarga Qiao untuk melemparkan Qiao Xi kembali ke pedesaan dan membiarkannya hidup sendiri. Qiao Xi: "Semua orang bilang saya lemah dan tidak bisa merawat diri sendiri. Rupanya, saya juga menghabiskan uang dengan sembrono juga." Dia melihat ke bawah pada bajunya yang compang-camping dan merasa jengkel. Qiao Xi: “Apa kamu bilang bahwa keluarga kaya ini membiarkan anak perempuannya memakai baju compang-camping setiap hari?” Anak perempuan kaya dari keluarga Qiao? Sudah cukup! Dia tidak akan seperti itu lagi! Oleh karena itu… Lelaki brengsek: "Tanpa keluarga Qiao, kamu bukan apa-apa." Qiao Xi: "Jika saya diusir dari keluarga Qiao, saya akan hancur." Perempuan brengsek: "Kak, jangan terlalu kecewa. Selama kamu bekerja keras, suatu hari kamu akan dipuji.” Qiao Xi: “Diam, saya tidak kenal pengkhianat sepertimu.” Lelaki dan perempuan brengsek itu: "???" Kabar burung mengatakan bahwa putra bungsu keluarga Gu, Gu Zheng, menikahi wanita yang hanya memiliki penampilan saja dengan tergesa-gesa. Qiao Xi: "Ada yang meremehkan saya?" Suatu hari, Qiao Xi melihat salah satu karyawan Gu Zheng memusingkan otaknya menghadapi serangkaian angka di layar komputer. Berhubung dia sedang punya waktu luang, ia pun membantu. Apakah dia baru saja membobol firewall yang dibuat oleh kerja sama peretas elit teratas?! Gu Zheng mendekat selangkah demi selangkah. "Qiao Xi, apa lagi yang kamu sembunyikan dariku? Hmm?" Qiao Xi: "Oh, tidak! Saya merasa pusing lagi! Saya sangat lemah. Tubuh saya ini terlalu lemah!" ```
gugu · 78.7K Views

R E S E T

Cahaya mulai memasuki mataku "Tempat apa ini?"Tanyaku pada diri sendiri "ternyata rumahku yang dulu ya" gumamku "Defan sudah bangun?"pangil seorang laki-laki di lantai bawah "Siapa?"gumamku dalam hati "Cepat turun sarapan sudah siap"kali ini seorang perempuan yang memangilku "APA! "Aku beranjak dari kasurku "Jangan jangan"gumamku sambil berlari menuruni tangga dengan tergesa gesa. Seketika tubuhku membatu mataku membulat dan air mata mulai menetes "Ayah..ibu..?"tanyaku dengan suara kecil Mereka menghampiriku dengan perasaan cemas "Ada apa Defan, apa kamu sakit?"tanya laki laki tersebut Aku masih membatu air mataku tak bisa berhenti..aku memberanikan diri menyentuh wajah mereka lalu aku menyadari sesuatu,Mereka hangat ,mereka masih hidup. "Syukurlah kalian masih hidup"ucapku sepontan "Apa yang kamu katakan nak..kamu pasti sudah bermimpi buruk ya?" tanya nya dengan kekhawatiran Bukan,Yang kualami tadi bukanlah mimpi,benar bukanlah mimpi,jika itu mimpi itu adalah mimpi terburuk bagiku,tapi aku yakin itu bukanlah mimpi itu nyata dimana kedua orangtua ku terjerat kasus kasus tersebut, lalu mereka kenapa Meraka masih ada di sampingku, apa mereka hantu, apa hanya ilusiku, aku benar benar tidak mengerti. "Defan?"Pangilan yang menghancurkan lamunanku "Syukurlah"aku mengeratkan pelukanku Ahh aku baru sadar bukan mereka yang kembali,dan mereka juga bukan hantu Hanya satu hal yang kusadari "Kenapa hari ini tanggal 27 juni 2015 bukanya ini lima tahun lalu?"aku terus bertanya dalam hati Dan akhirnya sesuatu besar yang kusadari, tubuhku...iya tubuhku mengecil, jenggotku tidak ada, apa ini... Dan sekarang aku benar benar mengerti, bukan orang tua ku yang kembali. Tapi ...tapi ..aku lah yang kembali KE MASALALU
Raden_Muhammad_3755 · 3.6K Views

SEKARANG AKU MENGERTI

" aduhhh udah jam segini lagi..." ucap seorang gadis yang kini sedang tergesa-gesa memakai pakaian sekolahnya. "jihannnn cepetan ini udah jam berapa hah... " teriak seorang wanita tua yang berada di lantai bawah. iya gadis tadi namanya Jihan, dia adalah anak kedua dari seorang pengusaha terkenal di Jakarta, dia sangat cantik rambutnya yang hitam, bibir yang mungil, dan bentuk tubuh yang ideal membuatnya semakin menawan. "iya mah Jihan datang.." Jihan jalan menuruni tangga menuju ruang makan, disana terdapat mamahnya yang sedang menyiapkan sarapan dan seorang laki-laki yang begitu santai nya menyantap sarapan paginya. Jihan menghampiri lelaki itu yang tak lain adalah Kaka kandungnya yang bernama Rio. " hai bang...!" sapa Jihan. "kebiasaan lu telat mulu, inikan hari pertama lu masuk sekolah baru, lu kagak takut apa kena omel guru di sana" oceh Rio kepada Jihan sembari menyantap makanannya. " ye santai aja kali bang, gua udah biasa ko kena omel guru-guru di sekolah." balas Jihan dengan santai. " jangan di biasain." pltakk rio menjitak kepala adiknya itu yang sedang mengambil nasi goreng buatan mama nya tadi. "aaawwwww abangg..." teriak Jihan yang kesakitan karena ulah abangnya. Rio pun berdiri dan menyudahi sarapannya. dia langsung pamit kepada mamah nya untuk pergi kuliah. " mah Rio pamit ya." Rio memberi salam kepada mamahnya. "iya sayang hati-hati ya, belajar yang bener." balas mamah sembari tersenyum kepada anak pertamanya itu. " nah ko masih santai aja sih Jihan, inikan udah jam 9 ko kamu belum jalan juga." omel sang mamah " iya mah,, nanggung bentar lagi beres nih gamenya.." jawab Jihan yang sedari tadi sibuk bermain game. " jalan sekarang atau mamah kagak bakal kasih uang jajan selama sebulan." ancam mamahnya. " hah" Jihan pun kaget karena ucapan mamahnya tadi, dia langsung mengambil tas dan ijin berangkat sekolah.
Ajeng_Juwita · 91K Views

Terjerat mimpi indah

Hijau dan rimbun pepohonan, berlatarkan Savana yang menghampar luas membentang. Beberapa burung berkicau riang berterbangan menembus jajaran awan. Kilau sorot mentari menghangatkan suasana pagi hari. Embun yang perlahan mulai menguap pergi terbawa semilir angin yang menambah citra elok suasana pagi. Seorang gadis berambut panjang dan ikal, matanya bulat dengan alis yang rapi serta senyum manis di kedua pipinya. Matanya berwarna coklat dengan hidung yang minimalis tetapi tetap terlihat manis. Naura nama gadis itu, dia bukan dalam usia belia. Tetapi kebanyakan orang tidak akan percaya jika dia mengatakan usianya yang sebenarnya. Terdengar suara mendesis ular yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Naura tersadar dan kemudian beranjak pergi dan berlari secepat kilat. Namun, tetap saja ular itu terus membuntuti kemanapun Naura pergi. Sungguh menyeramkan, dan seketika suasana juga berubah menjadi mencekam. Langit berubah gelap dengan beberapa kilatan petir yang menyambar. Naura terengah-engah dan seperti kehilangan kesadaran. Semua terjadi begitu cepat dan berpindah tempat. Naura kini sudah berada dalam suasana yang berbeda lagi. Naura berada di dalam satu ruangan dengan jendela besar, Naura mampu melihat semuanya tetapi tidak ada satu manusia pun yang mampu mendengar teriakannya. Naura menangis di dalam kesendiriannya saat ini, Naura duduk sambil melipat kedua lututnya lalu merengkuhnya erat. Air matanya jatuh berderai bersama dengan isakan tangis yang kian dalam. Naura tersentak saat ada sentuhan lembut dan hangat di pundaknya, dari seseorang yang tidak nampak wajahnya. " Bangun!! Jangan jadi pemalas Maemunah. Semagatlah kalau pagi hari, janganlah kau kalah sama jambret. Jambret aja cari rejeki haram semangat dia." Omel Namima kakak Naura sambil membuka tirai. " Ih, Kakak loh! Masih ngantuk aku ini." Jawab Naura dengan malasnya. Namima pergi begitu saja setelah membuka semua tirai. Jelas saja panas terasa menusuk sebab waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi hari. Naura meloncat dari tempat tidur dan bergegas menuju ke kamar mandi. "Aduh, Telat ini. Bagaimana ini? Pasti habis aku di marahi olehnya nanti." Keluh Naura sambil menggosok giginya dengan tergesa-gesa. **** " Naura! Nau, sudah siap belum?" Seru Nico dari ruang tamu. Nico sedari tadi rupanya sudah menunggu Naura untuk melakukan pemotretan. Tetapi Naura malah masih asik melanjutkan mimpinya.
Nur_Mei · 1.8K Views

Sayang, Cinta atau Benci?

Qasdina Nur Aisyah. Nama seindah wajahnya. Namun sayang, peribadinya tidak kelihatan sopan seperti namanya. Dia seorang yang panas baran dan amat susah dijangka. Dia menghargai setiap insan yang hadir dalam hidupnya. Dia amat membenci insan yang pergi dari hidupnya dengan alasan yang tidak kukuh. Konflik dalam keluarga dan juga pengalaman hidup menjadikan dia tidak percaya tentang wujudnya cinta dan kasih sayang. Baginya, cinta dan kasih sayang hanyalah fantasi yang mengaburi mata insan agar harapan sentiasa ada. Dia membenci perkataan cinta dan kasih sayang namun tidak pula dia membenci insan yang menyebarkan cinta dan kasih sayang. Datangnya seorang jejaka bernama Fariz mengulang semula rasa yang pernah wujud di hatinya. Sungguh dia tidak suka akan perasaan itu namun dia juga tidak mampu untuk menidakkan rasa itu. Namun, dia tidak mahu tergesa-gesa. Pelbagai maklumat mengenai diri Fariz digali daripada Aini, rakan baiknya yang merupakan bekas kekasih Fariz. Apabila rasa kian menggunung hingga tidak mampu dibendung lagi, dia pun meluahkan rasa hatinya kepada Fariz. Tidak disangkanya, Fariz menerima dirinya. Pengalaman hidupnya di waktu dulu menjadikan dia seorang yang kuat cemburu dan secara tidak sedar, dia telah melukai hati Fariz. Fariz mula mengabaikannya. Dia berasa sedih dan terluka namun dalam masa yang sama, dia juga sedar bahawa dia sendiri penyebab kepada jurang perhubungan antara mereka berdua. Dia merasakan yang dirinya tidak layak untuk menjadi peneman Fariz. Akhirnya dia sendiri memutuskan hubungan yang baru terjalin selama 2 bulan itu. Fariz menerimanya dengan hati yang terbuka. 2 minggu selepas itu, Aisyah dikejutkan dengan berita bahawa Fariz menyukai rakan baiknya sendiri, Syakira. Sungguh. Hatinya sakit dan terluka. Namun mengenangkan bahawa Fariz bukan lagi miliknya, dia hanya memendam rasa. 2 bulan berlalu tanpa Aisyah dan Fariz bercakap antara satu sama lain. Mereka bagaikan orang asing. Syakira yang tidak pernah mengetahui tentang hubungan masa silam antara Aisyah dan Fariz berasa teruja apabila mengetahui yang Fariz mahu menjadi kekasihnya. Terus sahaja dia menerima. Berita itu disampaikan pada Aisyah, Aini dan Wina. Wina yang juga tidak mengetahui apa-apa memberi galakan kepada Syakira namun tidak Aisyah dan Aini. Aini mengerti akan perasaan Aisyah dikala ini namun dia tidak mampu berbuat apa-apa. 3 tahun berlalu. Pelbagai perkara telah berlaku. Akhirnya mereka semua berjaya menamatkan pelajaran. Fariz bertekad untuk pergi melancong ke serata dunia. Syakira, Aini dan Wina mula mencari kerja melalui kelulusan masing-masing. Namun tidak Aisyah. Dia menyambung pelajaran ke luar negara dengan tawaran biasiswa. Dia gembira apabila mendapat peluang itu kerana dia dapat lari dari kehidupannya sekarang. Selama 5 tahun berada di sana, pelbagai perkara yang tidak diduga berlaku. Aisyah berasa tertekan namun gembira. Dia meneruskan hidupnya seperti biasa namun, rahsia Allah siapalah yang tahu.. BACALAH KISAH INI UNTUK MENGETAHUI KISAH SELANJUTNYA
Rembo_Kental · 10.9K Views

KEBANGKITAN HADES BAKER

(Transaksi yang anda lakukan berhasil. Sisa saldo di akun anda sebesar 12000999.09. Setelah dipotong pajak.) Senyum lebar menghiasi wajah tampan milik, Hades. Tatkala melihat pesan yang masuk ke ponselnya. Perasaannya begitu menyenangkan saat memikirkan keberhasilan yang diraihnya. Di tahun 2020 dia mengalami depresi yang sangat berat. Semua harta yang dimilikinya saat itu disita oleh bank. Dia ditipu oleh rekan bisnisnya. Semua modal yang dia pinjam dari bank. Dibawa kabur oleh temannya. Dia tidak sanggup lagi menjalani hidup seperti itu. Dan dia melakukan sesuatu yang bodoh. Saat itu dia menjatuhkan dirinya dari gedung pencakar langit yang ada di Kota MyBerry. Dia ingin mengakhiri hidupnya dengan cara itu. Namun, siapa sangka lelaki itu terbangun di ruang kosong penuh debu. Saat dia mulai sadar, pandangannya menyapu sekitar. Sebuah ruangan yang terbengkalai penuh debu dan kotor tetapi masih layak pakai. Lelaki itu duduk di bangku yang tertutup kain. Tiba-tiba sekelebat memori muncul di otak kecilnya. Saat itu dia-- Hades -- menginvestasikan semua uangnya ke dalam perusahaan milik Keluarga Long. Saat itu dia ingat bahwa saham perusahaan tersebut akan naik beberapa kali lipat, setelah lima bulan berikutnya. "Meskipun aku sudah menjadi jutawan. Aku harus tetap rendah diri. Bagaimanapun di mata orang kaya sebenarnya, uang yang kumiliki tidak berarti apa-apa." Hades bergumam pada dirinya sendiri. Dia menarik napas dalam-dalam, sebelum menghembuskannya secara perlahan. Dia Mengambil buku kecil yang ada di sampingnya. Untuk menulis semua ingatan, tentang kejadian luar biasa yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Dia takut akan melupakannya jika tidak membuat catatan. Saat dia sedang membuat catatan. Tiba-tiba terlintas sebuah ingatan yang paling penting dari semuanya. Hari ini akan ada seorang yang menjual barang misterius di Jalan Antik. Kalau ingatannya tidak salah. Barang tersebut dibeli oleh Dokter Tradisional yang paling terkenal di Negara Seril. Dan menurut sejarah dalam ingatannya. Barang tersebut dibeli pukul enam sore. Hades lekas melihat ke arah jam yang ada di tangannya. Dia menyadari waktu untuk mendapatkan benda tersebut tinggal tiga jam lagi. Dia merasa sedikit panik, takut akan gagal mendapatkan barang tersebut. Dia dengan tergesa-gesa keluar dari rumah sewaannya. Pergi ke bank untuk menarik beberapa puluh ribu dolar. Dia ingat peraturan di Jalan Antik hanya menerima uang cash. "Apa kau tidak punya mata! Dasar sialan," umpat seorang wanita dengan wajah kesal. "Maaf aku tidak sengaja." Hades menjawab dengan santai. "Maaf. Apa kau pikir bisa membersihkan pakaianku dengan kata maaf. Sialan! Kau harus menggantikan pakaianku, Banjingan." Wanita itu berkata dengan nada tinggi. Hades mengerutkan keningnya. Dia memperhatikan pakaian wanita yang secara tidak sengaja ditabrak olehnya. Pakaian wanita itu hanya sedikit kotor. Namun, reaksi yang ditunjukkan oleh wanita itu sungguh di luar nalar. Hades membuka mulutnya untuk membantah tuduhan wanita itu. Namun, sebelum dia bisa mengatakan apapun. Dia mendengar suara yang sangat akrab di telinganya. "Ada apa sayang!" Seorang pria berjalan menghampiri si wanita. Wajahnya dihiasi oleh senyuman. Hades melihat ke arah suara tersebut. Dia tertegun di tempat, ketika melihat siapa yang datang. Pria tersebut adalah orang yang menipunya di masa depan. "Sampah ini mengotori bajuku, Sayang," balas si wanita dengan wajah cemberut. Pria itu melirik ke arah Hades. Dia menatap tajam tatkala melihat pakaian sederhana yang Hades kenakan. "Dasar sampah. Beraninya kau mengotori pakaian wanitaku." Pria itu maju selangkah, mengangkat tangan dan memberikan tamparan yang bagus. Hades tidak siap menerima serangan tersebut. Dia tidak sempat mengelak. Alhasil terdapat gambar lima sidik jari di wajahnya.
M_studio · 1.3K Views