Rose, My Mine
"Rose, kau benar-benar membuat ku candu" suara berat itu terdengar merdu di telinga wanita cantik di bawah kungkungan nya. "Mengapa kau membuatku seperti ini hem ..." ucap lelaki itu yang terus memompa kejantanan nya dalam kenikmatan wanita.
"Semua untuk mu Dean, ahhh.." jawab Rose disela-sela gempuran torpedo Dean. "Ahhh .. Dean"
Desahan demi desahan yang terlontar dari bibir Rose membuat Dean semakin membuat suasana semakin panas. Dean sangat suka mendengar Rose mendesah karena nya.
Ini babak kedua selama 1 jam, lihat betapa kuatnya seorang Dean.
"Ah .. Dean" desah Rose.
"Yes baby ..."
"I love it hhhh .. "
Dean tidak menjawab, hanya terdengar suara sedotan antara payudara Rose, Dean sedang menikmatinya. Jambakan di rambut dean semakin membuatnya nafsu.
Pompaan Dean semakin cepat, sedangkan Rose terus mendesah karena Dean.
"Ahhh Rose ... " desah Dean menikmatinya, Dean terus memompa kejantanannya dengan cepat. "Ah,ah,ahhhhhhh ....." Dean mendesah panjang sembari menekan kejantanan nya dalam liang milik Rose.
Dean jatuh di atas tubuh Rose, menikmati sisa kenikmatan yang masih terasa. "Rose, milikmu membuatku candu, sungguh!" bisik Dean.
"Aku menyukai caramu menikmati milikku Dean" ucap Rose sembari mengelus rambut Dean.
"Bagaimana jika aku tidak bisa melepaskan mu Rose?"
"Maka jangan" tegas Rose.
"Lalu bagaimana dengan suami mu?" tanya Dean.
Aktifitas mengelus rambut Dean seketika berhenti. Raut wajah Rose seketika berubah. "Ck! Lalu bagaimana dengan istri mu?" tanya balik Rose dan membuat Dean terbungkam.
"Menyingkirlah dari tubuhku!" cicit Rose. "Aku ingin membersihkan tubuhku." lanju Rose.
Dean menyingkiran tubuhnya ke sisi kanan, Dean tahu bahwa Rose sedikit marah terhadapnya.
Sementara Rose mulai beranjak dari tempat tidur dan mulai berjalan menuju kamar mandi dengan naked. Rambut panjang bergelombang miliknya terjuntai dengan bebas. Rose sudah tidak peduli lagi ia bertelanjang atau tidak, toh Dean sudah melihat dan menikmati setiap inci tubuhnya.
Brukkk ...
Langkah Rose terhenti sebelum masuk kamar mandi. Sepasang tangan kekar melingkar di tubuhnya dari arah belakang, siapa lagi jika bukan Dean.
"I'm sorry .." ucap Dean tepat di samping telinga Rose. "Aku tidak akan mengulanginya" lanjut Dean.
Rose tersenyum, ia membalikan tubuhnya menghadap Dean dan melihat wajah Dean yang menyesal. "It's okey, hemm ... " ucap Rose sembari mengusap pipi kanan milik Dean.
Dean tersenyum mendengar perkataan Rose, untung Rose memaafkannya.
"Honey .." ucap Dean.
"Yaaa .." jawab Rose.
"Juniorku mulai menegang .." cicit Dean.
Tanpa aba-aba Dean mengangkat tubuh Rose, tentu Rose bukan pemula ia langsung melingkarkan kedua kaki jenjang nya di tubuh tegap Dean.
Lumatan demi lumatan di antara bibir keduanya sudah tidak di ragukan lagi. Bahkan entah sejak kapan milik Dean sudah berada di liang kenikmatan milik Rose.
"Ahhhhh ... Dean, I wont you" desah Rose. "Fuking me ....."
"yeshhh baby, ahhhh ..." desah Dean
"Ah,ahhh, ahhh ... "