Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Indira Soundarajan

Puppets of Faith: Theory of Communal Strife

The sublimity of Muhammad's preaching in Mecca and the severity of his sermons in Medina make Islam a Janus-faced faith that forever bedevils the mind of the Musalmans. This thought-provoking work, besides dissecting the anatomy of Islam, steeped in the Quran, seeks to depict the psyche of the Musalmans, shaped by the proclivities of their prophet, vicissitudes of his life and the attitudes of his detractors, which the mechanism of their umma perpetuates. More to the point, aided by “I’m Ok – You’re Ok”, the path-breaking work of Thomas A. Harris and Roland E Miller’s “Muslim Friends–Their Faith and Feeling”, this book, for the first time ever, psycho-analyzes the imperatives of the Muslim upbringing, which has the potential to turn a faithful and a renegade alike into a fidayeen. Also, apart from delving into the ironies of the faiths that affected the fate of the peoples, eclipsed the cultures of communes, altered the course of history and afflict the politics of the day, this book examines how the sanãtana 'Hindu' dharma came to survive in India, in spite of the combined onslaught of Islam and the Christianity on Hinduism for over a millennium. This book is for those who wish to be aware of the follies of their faith and the foibles of others to lighten the burden of dogma and reduce the baggage of prejudice postulated in its thirty-four well-structured chapters. Also, besides providing a panoramic view of the Indian history, this thought-provoking book appraises the way Gandhi, Nehru, Patel, Azad, Ambedkar, Indira Gandhi, Narasimha Rao, Vajpayee, Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Narendra Modi et al made or unmade the post-colonial India. Possibly in a new genre, this free ebook is a book for our times.
BS_Murthy · 21.9K Views

365 days till i know you

Sam benar - benar tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Semua hal tak terduga mengenai wasiat mendiang ibunya untuk dirinya yang sangat tidak masuk akal. Ia harus menikah dengan putra dari mantan kekasihnya yang sangat ia cintai untuk mendapatkan uang, rumah, kekayaan hanya untuknya. Untuk Ben? putra mantan kekasih ibunya akan mendapatkan jabatan tertinggi perusahaan keluarga, saham terbesar, dan beberapa anak perusahaan dan masih banyak hal lain dengan harga yang tidak pernah dibayangkan Sam selama 26 tahun ia hidup. Ia tidak pernah menyangka kalau apa yang dilakukan ibunya dan ayah Ben sangat gila. Selama ini ia hidup berhemat dan bekerja selama beberapa tahun dengan gaji minim, tanpa tau kalau rencana ibunya membuatnya tak habis pikir. Ia tidak mendapat peninggalan uang ataupun rumah dari orangtuanya karena uang mereka saat itu sudah banyak terpakai untuk membayar banyak tanggungan. Sekali lagi tanpa tau kalau ibunya menyiapkan banyak uang untuknya. Ia kehilangan kedua orang tuanya 4 tahun yang lalu setelah ia lulus kuliah tanpa tau kalau ibunya menyiapkan banyak uang untuknya dengan syarat yang paling dihindarinya. Menikah "well aku perlu uang itu, sangat. Aku bosan hidup pas - pas an seperti ini, aku tidak seperti kamu yang memang terlahir sangat kaya. ah please aku tidak mau munafik, aku memang butuh uang itu. lagian itu juga hakku" keluh Sam putus asa "aku juga butuh, tapi masalahnya kau harus menikah denganku dan aku tidak mau menikah dengan orang asing. Dan aku tau kamu juga begitu" pasrah Ben sambil menyandarkan kepalanya ke sofa "ahh mom mengapa kamu kejam" teriak Sam "aku punya ide, berapa banyak uang yang kau butihkan untuk melunasi hutang pacar bodohmu itu? aku akan lunasi. tetapi kau harus menikah denganku, dan setelah kita menikah kita bagi hak kita masing - masing" saran Ben cukup bisa diterima Sam "aku butuh waktu untuk mengenalmu, 365 hari cukup kah? aku tidak mungkin menikah dengan orang asing" "lebih dari cukup" kata Ben
Artanti_Indira · 3.8K Views
Related Topics
More