Cinta Yang Dibagi
Aditya Ghifari, laki-laki berperawakan tinggi tegap, harus menjalani kisah hidup yang penuh perjuangan. Tanpa sepengetahuan nya, kedua orang tua Aditya memutuskan untuk menjodohkan sang anak bersama dengan anak dari temannya. Mendengar itu, Aditya tidak terima dan menolak dengan keras, selain karena perjodohan ini tidak masuk akal, ia juga sudah memiliki seorang kekasih yang bekerja sebagai pramugari dengan maskapai yang berbeda darinya, Andini namanya, seorang wanita yang telah menjadi kekasihnya selama ia terjun ke dunia penerbangan,
Sedangkan di lain tempat, seorang wanita yang hidup bersama sang adik harus membiayai semua kebutuhan hidupnya sendiri, bermodal dari ia berjualan di depan kampus, ia mampu menyelesaikan pendidikan nya jenjang S1 dengan gelar S.Pd, Nafisah Khairunnisa namanya, ia merupakan guru agama yang mengajar di salah satu Madrasah Tsanawiyah di kota Medan, di usia 23 tahun, ia telah menjadi tulang punggung keluarganya, ayahnya telah wafat akibat kecelakaan pesawat, beberapa bulan kemudian Ibunya menyusul karena penyakit gagal ginjal yang di deritanya selama 4 tahun belakangan. Kini tinggal sang adik lah yang tersisa, Rio Ananda,
Itulah yang terjadi sekarang, orang tua Aditya memaksa sang anak untuk menikahi gadis yang sangat mereka kenal yaitu Nafisah, Nafisah merupakan anak dari teman ayah Aditya, yang sudah di anggap sebagai anak sendiri, dan Aditya mengetahui itu. Ia mengenal gadis yang akan dijodohkan dengannya, akan tetapi, tetap saja ia tidak bisa menerima perjodohan itu, ada kekasih yang menanti untuk dihalalkannya.
hingga Aditya mencetuskan sebuah perjanjian, Ia mau menikah dengan Nafisah dengan syarat tidak ada larangan baginya untuk bertemu dengan Andini. Sontak permintaan itu membuat dada Nafis sesak, apa ia sanggup melihat suaminya bertemu dengan perempuan lain? Sekarang saja belum ada rasa cinta ia sudah merasakan sesak, pernikahan itu hanya berjalan selama 6 bulan lamanya, dan selama 6 bulan itu jangan berharap lebih tentang apa pun kepada Aditya, karena baginya pernikahan itu hanya sebuah hubungan diatas kertas, Nafis hanya bisa diam, baginya berteriak menolak pun tidak ada gunanya, malah menambah permasalahan saja, biarlah ia jalani ini dulu, setidaknya ia menjalankan amanat dari orang tuanya.
Hari-hari sebagai istri ia jalani dengan penuh patuh dan penuh kesabaran, di awal pernikahan Aditya bahkan memadatkan penerbangannya, hingga dalam kurun waktu sebulan mereka bertemu bisa terhitung jari, namun Nafis tidak mempermasalahkannya, selagi Aditya tidak kasar dan juga berbuat di luar batas, ia masih bisa mentolerir semuanya,
Selama 6 bulan itu pula Nafis harus menahan siksa batin dari seorang Aditya, tak jarang Aditya pulang ke rumah dengan membawa Andini masuk kedalam kamar mereka, bermesraan di depan Nafis dan masih banyak hal lain yang membuat Nafis
Hingga puncak kekecewaan Nafisah kepada Aditya, saat dirinya harus dihina tepat di sebuah pesta perusahaan, awalnya Nafisah merasa bahagia, karena sekian lama akhirnya Aditya memperkenalkan dirinya ke publik. Namun yang terjadi di luar ekspetasinya, Aditya dengan tega memanggil dirinya ke atas panggung lalu memperkenalkan dirinya secara gamblang bahwa ia hanya sebagai istri kontrak, dan mempertegas bahwa Andini lah satu-satunya wanita yang akan ia nikahi dan menjadi istrinya. Sontak hal ini membuat harga diri Nafisah jatuh. Aditya hanya membatu setelah Nafis dengan lembut mengucapkan ingin berpisah darinya, bukankah ini yang ia mau? Lalu kenapa hatinya merasa sangat sakit? yang jelas ketika sang istri mengucapkan kalimat cerai . sekarang Nafis sadar, Aditya mampu menyelamatkan nyawa ratusan orang, tapi dia telah mematikan satu perasaan, ia mampu membawa pesawat setinggi mungkin, tapi mampu menjatuhkan seseorang sejatuh- jatuhnya. Aditya seperti langit, terlalu tinggi untuk Nafis gapai, meskipun ia telah berusaha. dan ia sadar itu, mungkin perpisahan adalah jalan satu-satunya.