Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Britain Grindewald Phosphene Tom Riddle

The Shadow of Great Britain

“Next, we have the most noble recipient of the Order of the Garter, the Grand Cross of Saint Michael and Saint George, the Grand Cross of the Bath, the Victoria Cross and the lower grades of Knighthood, the leader of the anti-colonial movement, the bell-ringer of the East India Company, the hero of the Crimean War, a Fellow of the Royal Society, a lifelong dear friend of literary giants such as Dickens and Great Dumas, a steadfast supporter of scientific luminaries like Faraday and Darwin, having served as assistant under-secretary, deputy under-secretary, and permanent under-secretary in departments of the Home Office and the Navy Department of the United Kingdom of Great Britain and Ireland, the inaugural Cabinet Secretary and head of the civil service, the first graduate and most distinguished alumnus of our school. Please welcome Sir Arthur Hastings to deliver a speech on the occasion of the fiftieth anniversary of the founding of the University of London.” Arthur's gaze swept across the crowd before him, looking at the young faces and murmured, “Agares, what do you think I should say?” The Red Devil's wraith hovered behind him, saliva almost dribbling from the corner of his mouth, “Look at these ignorant souls; they still worship you as a hero. Why not say something they'd like to hear?” Arthur took a deep breath and let out a deafening roar, “Oxford is a bunch of whores' bastards!” “Oh!!!!” The audience erupted into thunderous applause. “Cambridge is the same!” he added immediately. The applause grew even more fervent... (The protagonist, possessed by a devil, travels through 19th-century Britain in a world without magic)
Chasing Time · 143.9K Views

Laksana Raja di Laut

Letnan Tom Ah Seng, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang berdedikasi, akhirnya memutuskan untuk pensiun setelah lebih dari 30 tahun mengabdi. Di usia lima puluh, ia memilih pulang ke kampung halamannya di Pulau Batam, dengan harapan menghabiskan sisa hidupnya dalam damai, jauh dari hiruk-pikuk tugas militer yang telah menyita sebagian besar hidupnya. Namun, segalanya berubah saat perjalanan pulang itu membawa dirinya ke tempat yang tak pernah ia bayangkan. Dalam penerbangan, Tom tertidur lelap, tetapi ketika terbangun, ia mendapati dirinya bukan lagi di pesawat. Ia berada di sebuah rumah tradisional di tepi pantai, dihiasi dengan seni khas Melayu yang begitu asing namun akrab di matanya. Pemandangan laut yang memukau tampak kontras dengan kebingungannya. Di tengah suasana yang tak terjelaskan itu, tiba-tiba sebuah layar bercahaya muncul di hadapannya, melayang dengan pesan yang membingungkan: "Masa lalu memanggilmu kembali." Potongan-potongan kenangan dari kehidupan militernya mulai terungkap, membawa ingatan akan janji-janji, pengorbanan, dan dosa-dosa yang mungkin tak pernah sepenuhnya ditinggalkan. Saat Tom berusaha memahami apa yang terjadi, ia menyadari bahwa ini bukan sekadar perjalanan menuju masa pensiun. Dunia, atau mungkin takdir, belum selesai dengannya. Ia akan dihadapkan pada misi yang jauh lebih besar dari sekadar perang-sebuah panggilan dari masa lalu yang menuntut jawaban, pengorbanan, dan keberanian terakhirnya. Di manakah Tom sebenarnya berada? Apakah ini mimpi, realitas lain, atau bayangan dari masa lalunya yang belum selesai? Dalam kisah yang penuh misteri, perjuangan, dan penebusan, Tom Ah Seng harus kembali menjadi prajurit-bukan untuk bangsa, tetapi untuk sesuatu yang lebih besar.
LongBoard · 399 Views
Related Topics
More