Nath and Seth
Seth Leone Cempaka dan Nathan Eliot adalah teman dekat dari kecil hingga banyak orang yang mengira mereka adalah anak kembar. Seth adalah lelaki yang tampan, ia merupakan kapten tim basket di sekolahnya, begitu populer dan dicintai, berbeda dengan Nath yang hanya memiliki Seth seorang dengan kepribadiannya yang cenderung tertutup.
Seth dan Nath memiliki keistimewaan yang ajaib sekaligus menyakitkan, yaitu kemampuan mentransfer rasa pedih apabila salah satu dari mereka jatuh sakit. Karena keistimewaan itulah hubungan mereka semakin dekat hingga keduanya merasa benih-benih asmara.
Walau malu-malu, Nath menerima apa yang ia rasa, ia mengakui rasa sukanya pada Seth. Namun, berbeda dengan Seth yang selalu berkilah, menolak dan membohongi hatinya.
Suatu hari Seth dan Nath beradu mulut karena tiba-tiba Nath mengutarakan perasaannya pada Seth. Seth menolak mentah-mentah rasa cinta Nath dan pergi meninggalkan Nath ke acara prom night bersama Thalia.
Seth tak sengaja meninggalkan kado untuk Thalia di rumah Nath, karena merasa bersalah, Nath menyusulnya ke acara itu. Namun, kejadian naas menimpa Nath. Ia tertabrak mobil yang membuatnya koma.
Semenjak itu, hidup Seth terpukul, tiap detiknya terasa dihantui oleh kenangannya bersama Nath. Lantas, ia berteriak kepada Tuhan, meminta agar diberikan kesempatan kedua. Berjanji akan memberikan kehidupan yang layak untuk Nath.
Walaupun mereka tak diizinkan bersama.
Do'a Seth terkabulkan, ia kembali ke masa di mana dirinya masih berusia enam tahun, di mana ia harus mengubah masa depan Nath, tetapi itu tidak semudah yang ia bayangkan.
Ia baru menyadari bahwa masa sekolah Nath sering dirundung dan dikucilkan, seketika Seth terasa ditampar. Yah, bagaimana bisa ia menyebut dirinya seorang sahabat bagi Nath.
Seth membuang kesempatannya untuk bergabung di tim basket dan memilih ikut Nath dalam kelas merajut. Awalnya Seth menikmati kebersamaannya dengan Nath. Namun, ia merasakan tubuhnya kian memudar seiring waktu.
Pada suatu hari Seth menemukan catatan harian Nath yang berisikan gambar seorang gadis berkuncir kuda bernama Maudy.
Sekarang Seth sadar, kalau Nath mencintai dan bersama Maudy pada akhirnya. Maka dirinya akan menghilang.
Namun, bukankah itu adalah kebahagiaan Nath? Seth merasa, jika Nath akan bahagia jika bersama Maudy ketimbang dirinya. Namun, sebelum Seth benar-benar menghilang. Nath mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada Seth. Jika ia tak mencintai Maudy, karena bagi Nath ia menyukai Seth seorang. Entah untuk masa lampau atau masa depan.
Nath mengajak Seth untuk menghadiri acara prom night, awalnya Seth ragu. Namun, setelah dibujuk, Seth akhirnya setuju dengan satu syarat, yaitu tidak boleh menyebrang jalan sendirian.
Acara prom night berjalan dengan lancar, mereka berdua menghabiskan malam dengan tawa dan kebahagiaan, tetapi tiba-tiba saja Nath terjatuh karena terpeleset di tangga. Tidak ada luka serius, hanya saja luka kecil yang perlu diobati.
Seth berlari ke apotek terdekat untuk membeli Betadine dan handyplaster. Namun, dari arah seberang sebuah truk melaju kencang, Nath berlari ke arah Seth sembari berteriak parau.
Nath dari arah belakang mencoba mendorong tubuh Seth, tetapi terlambat, mereka berdua tertabrak hingga terlempar sejauh lima meter. Tubuh Seth maupun Nath basah akan darah segar.
Saat Seth berkedip ia berpindah ke sebuah tempat yang ia duga rumah sakit dengan Nath yang juga terbaring di sebelahnya. Menatap Seth dengan mata sembab."
"Seth, apapun yang terjadi kemarin, besok, lusa dan masa depan. Aku senantiasa mencintaimu."
"Terimakasih Seth, telah membuat hidupku dipenuhi pelangi. Namun, Seth, kembalilah ... diriku di dimensi yang berbeda membutuhkanmu. Biarkan Seth di sini beristirahat dalam keabadian."