Married to the Vampire Prince
Saat dipilih untuk menikah dengan Javon, si pangeran vampir, Thea yang buta dan berpikir tidak akan ada yang mau menikah dengannya, jelas saja terkejut. Namun, demi menjaga perdamaian dan kerja sama dunia manusia dan dunia vampir, dia akhirnya setuju untuk menikah dengan Javon dan mengikutinya ke Flezio, menjadi satu-satunya manusia yang tinggal di antara para vampir.
Nyatanya, Thea bukanlah istri pertama Javon karena sang pangeran sudah pernah menikah beberapa kali sebelumnya meski umur pernikahannya tidak pernah lama. Semua karena sosok monster serigala yang tersegel dalam tubuhnya yang akan ikut keluar setiap kali dia akan melakukan hubungan intim, membuat para mantan istrinya itu begitu ketakutan hingga berakhir mati atau melarikan diri darinya.
Alasan itu membuat sang pangeran berpikir bahwa mungkin Thea akan menjadi solusi terbaiknya dan dia terbukti benar ketika tidak hanya Thea tidak merasa takut pada sosok monster dalam raga Javon tersebut, perlahan Thea bahkan juga berhasil membuat monster itu menyukainya.
Saat Thea dan Javon mulai menjadi dekat, monster serigala bernama Xander dalam diri Javon itu mulai memberontak ingin keluar. Xander bahkan mulai mencoba untuk mengambil alih tubuh Javon sepenuhnya, menginginkan Thea untuk dirinya sendiri.
Di luar itu semua, Thea merasa bahwa dirinya tidak lebih dari pemuas nafsu sang pangeran vampir dengan label istri yang hanya bersifat sebagai pemanis. Thea ingin lari, tetapi tentu saja Javon tidak akan membiarkannya. Javon mengingatkan Thea tentang konsekuensi apa yang akan terjadi pada dunia manusia jika istrinya itu berani meninggalkan pernikahan ini.
Apakah Thea bisa melarikan diri dan mendapatkan kebebasannya? Atau apakah dia justru akan terjebak lebih dalam bersama Javon dan Xander?