Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Karin Toykopop

Gadis Kelam

Natalia, seorang gadis muda, hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Sejak kematian tragis ayahnya, Rahmat, karena insiden yang melibatkan dirinya, Natalia dihantui oleh perasaan bersalah. Ia percaya bahwa tindakan yang ia lakukan saat itu adalah bentuk kasih sayang, tetapi kenyataan berkata lain—Rahmat kembali dari alam kematian dengan niat membalas dendam. Bersama teman-temannya—Bayu, Zayne, Reza, Rina, dan Karin—Natalia memutuskan untuk pergi berkemah di hutan, berharap bisa mengalihkan pikirannya dari teror yang mengintainya. Namun, perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika satu per satu teman-temannya dibantai secara brutal oleh sosok Rahmat yang telah menjadi makhluk mengerikan dengan wajah hancur. Bayu adalah korban pertama, kehilangan kepalanya setelah keluar dari toilet. Zayne, yang berusaha melindungi Natalia, terluka dan akhirnya tewas dalam pelarian mereka. Reza dibunuh dengan sadis saat bersandar di dinding kayu, dan Rina, yang tersandung saat berlari, langsung ditikam tanpa ampun. Kini hanya tersisa Natalia dan Karin. Di tengah ketakutan mereka, Natalia dan Karin menemukan mobil yang masih bisa digunakan dan bertemu seorang pendaki. Mereka meminta pria itu mengemudikan mobil untuk kabur. Namun, saat perjalanan di jalan raya yang sepi, Rahmat tiba-tiba muncul di luar jendela mobil, menyebabkan kecelakaan hebat. Natalia, satu-satunya yang selamat, harus berjalan kaki pulang ke rumahnya. Namun, rumah yang ia tinggali tidak lagi seperti dulu. Ibunya dan keponakannya menghilang tanpa jejak. Natalia mencoba mencari mereka, tetapi semuanya sia-sia. Saat ia memasuki kamarnya, pintu mendadak terkunci, jendela tak bisa dibuka, dan dalam ketakutan yang semakin mencekam, Rahmat muncul di hadapannya dengan wajah hancur dan pisau di tangannya. "Ini adalah pisau yang kau gunakan, Natalia," kata Rahmat, tanpa perlu menjelaskan lebih jauh. Natalia sudah tahu bahwa ini adalah akhir baginya. Ia terpojok di dinding, dan Rahmat terus mendekat. Dari luar rumah, terdengar teriakan mengerikan. Warga sekitar mendobrak masuk, tetapi yang mereka temukan hanyalah ruangan kosong dengan darah berceceran, seolah sesuatu telah diseret ke dunia lain. Natalia telah menghilang—diseret oleh ayahnya menuju kegelapan yang abadi. Novel Gadis Kelam pun berakhir dengan teror yang terus menggantung, meninggalkan pertanyaan apakah Natalia benar-benar telah pergi... atau ia masih ada di suatu tempat, menunggu untuk kembali.
Mrz_Sel · 394 Views

Murder Case At School

A girl named Karin accidentally gets involved in a murder case at her school. It all started when she accidentally found the body of the school janitor behind the warehouse. This piqued her curiosity about what had happened. She still clearly remembers the blood pooling, turning the grass red. The body lay sprawled with several stab wounds. The corpse looked like a small animal, helpless before its predator, dead just like that. Before discovering the body, she crossed paths with a man. A tall man with a mask and dark sunglasses covering his face. The man also wore a hat to cover his hair. His clothes appeared to be layered, and he carried a large bag that seemed very heavy. However, there was something the man could not hide. The clear scent of blood emanating from his body. Karin had a sharp sense of smell and she was certain the odor she detected was blood. Chaos erupted in the school environment. People started forming their own opinions. Karin was the one most affected. She was often questioned about the body she found. People kept asking her to recount the story. At that moment, a new teacher arrived, diverting the attention of the school community. A young teacher with a handsome face that drew everyone's attention. The murder case faded away just like that. The police couldn't find any more clues. When people started to forget, Karin felt something was off. The young teacher looked strange in her eyes. Karin felt that the teacher was constantly watching her. The teacher also had a blacklist that he showed to his students. He said the book was a record for the naughty children. If their offenses exceeded three times, those naughty ones would be punished. That's when the next murder began.
Putariririri · 14.4K Views
Related Topics
More