Cross the Line
Nathaniel Rothschild, seorang agen rahasia yang sedang melakukan misi pengejaran terhadap mafia paling berbahaya di dunia, Dragon Knight.
Demi misi yang diembannya, Nathan menyamar dan masuk ke dalam organisasi yang dipimpin oleh Dragon Knight. Namun bukannya berhasil mengungkap siapa Dragon Knight, Nathan justru terjebak dalam hubungan dengan seorang pria yang pendiam tapi perhatian, Ethan Hunt.
Semakin lama, Nathan tidak mampu lepas dari jeratan Ethan Hunt. Hingga dia akhirnya bertemu dengan Dragon Knight dan membuat Nathan bimbang.
*****
"Lepaskan obsesimu pada Dragon Knight. Lalu hiduplah bersamaku," pinta Ethan pada Nathan yang bersandar di dadanya.
"Aku tidak bisa. Itu tujuan utamaku masuk kedalam organisasi ini," jawab Nathan lirih.
Keduanya terdiam, hingga akhirnya Ethan mengatakan sesuatu yang membuat Nathan terbelalak.
"Apa kau begitu menginginkan dia, daripada aku? Apa hubungan kita ini tidak ada artinya bagimu?" sergah Ethan dengan getir.
"Itu dua hal berbeda! Bersama denganmu adalah mimpiku. Menangkap dan menyeret Dragon Knight ke penjara adalah misiku," sahut Nathan tegas.
"Kalau begitu, hubungan kita harus berakhir. Kita ... selesai." Ethan menatap lurus ke arah depan, menolak untuk melihat pada Nathan.
"Apa maksudmu!" seru Nathan tidak terima.
****
"Ke-kenapa ... k-kau, kenapa jadi begini," lirih Nathan tak percaya.
Senjata di tangannya jatuh ke bawah. Sementara tubuhnya merosot, turun tak berdaya. Menatap pria di depannya dengan tak percaya.
"Kenapa, Ethan? Kenapa kau menipuku?!" teriak Nathan tidak terima.
Sementara Ethan menatap pria di depannya dengan rumit. Mengeratkan kepalan kedua tangannya, Ethan berkata dengan datar.
"Bukan aku yang menipumu di sini. Namun kau yang kurang jeli dalam memata-matai diriku," ujar Ethan dengan rahang terkatup rapat.
Sontak saja Nathan mendongak, mendengar pernyataan itu.
"Kau yang masuk ke sini untuk memburu dan menangkap diriku, bukan?!" kata Ethan dengan getir.
Ucapan itu menusuk jauh ke dalam hati Nathan. Membuat pria itu tertunduk menyedihkan. Setetes air mata, lolos dari sudut mata Nathan. Merasakan hatinya terluka dan kecewa dengan keadaan ini.
****
"Maafkan aku, Ethan. Aku mencintaimu, tapi aku juga mempunyai kewajiban untuk negaraku. Ini sudah menjadi tugas dan kewajiban yang harus aku lakukan," ujar Nathan lirih.
Nathan menangis sembari memeluk erat tubuh Ethan, yang terbujur tak berdaya di pangkuannya. Sementara tangan Nathan terus berusaha untuk menghentikan pendarahan di dada pria itu.
"Aku mohon, Ethan. Bertahanlah," bisik Nathan di telinga Ethan.
Air mata penyesalan dan kesedihan, mengalir di kedua sisi wajah Nathan.
Ketika hidup memberikan dua pilihan. Antara cinta dan tugas negara. Yang mana keduanya butuh pengorbanan besar.
****
Hai.. aku Re. Aku juga author di beberapa PF lain. Semoga kalian suka dengan cerita ku kali ini.