Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kerja Bikin Artikel

The Art of Fusion

Leon sat cross-legged in the middle of his dimly lit room, his brows furrowed in intense concentration. A single candle flickered beside him, casting long shadows on his face. With his narrowed eyes, a slightly crooked grin, and his hood draped low over his head, Leon looked less like an innocent 12-year-old experimenting with magic and more like a nefarious villain from a cheap mystery novel. In front of him sat his subject of choice—a small, trembling gray cat with wide, terrified eyes. Its tail twitched nervously, and it tried to edge away, but Leon's outstretched hands blocked its escape. “Don’t be scared,” Leon whispered in a low, gravelly tone, trying to be reassuring. “This will… probably be fine.” To the cat, however, his words sounded like a devilish chant. Its fur bristled as it tried to back away, but Leon gently nudged it closer with a book. “Trust me,” he said again, his grin widening. To the cat, it looked like the grin of a madman. Leon raised his hands, ready to channel his fusion magic. He had this brilliant idea—maybe if he combined the cat’s natural agility with some enchanted fabric, he could create the ultimate stealth companion! He focused, energy swirling in his hands— BAM! The door to his room exploded inward with a deafening crash. “LEON!” shouted a chorus of voices. Startled, Leon’s magic surged uncontrollably. The glowing energy veered off course, missed the cat entirely, and hit the pile of uniforms scattered near his bed. In an instant, there was a brilliant flash of light, a puff of ominous black smoke, and a strange sizzling sound. As the smoke cleared, Leon’s friends—Aiden, Samual, and Felix—stood frozen in the doorway, coughing and waving the smoke away. Their eyes adjusted to the scene: a very guilty-looking Leon, a terrified cat darting under the bed, and the unmistakable sight of a bright red bikini hanging off the edge of Leon’s desk, glimmering faintly with leftover magical energy. “What… the… hell?” Aiden muttered, his gaze darting between Leon and the bikini. Samual blinked, then smirked. “Leon,” he said slowly, his tone dripping with mockery, “I didn’t know you had… interesting hobbies.” Felix, the youngest of the group and usually the quietest, pointed at the smoke still curling from the bikini and whispered, “Is that… black magic?” “Wait, no!” Leon exclaimed, scrambling to his feet. “It’s not what it looks like! I was fusing! The magic just… misfired!” Samual crossed his arms and raised an eyebrow. “Oh, sure, Leon. Because the first thing every 12-year-old fuses is a bikini. Totally normal.” Aiden leaned against the doorframe, pretending to look thoughtful. “It must be black magic,” he said with a mock-serious tone. “How else could a loser like Leon accidentally summon a bikini?”
Silver_Cloud_ · 502 Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 137 Views

Bercerai dari Suami Busukku, Menikah dengan Saudara laki-laki Jahatnya

[Konten dewasa.] [Selesai.] [Cerita sampingan akan diterbitkan pada 15 September.] Chloe Carlson, 35, adalah seorang wanita yang sudah menikah dan tinggal bersama suami yang selingkuh— Vincent Gray, dan putri mereka— Mackenzie. Pernikahannya yang hancur membuatnya mengajukan perceraian setelah 10 tahun, tetapi suaminya menolak untuk menandatanganinya. “Aku tahu apa yang kamu inginkan Chloe, kamu ingin mengambil semua uangku setelah kita bercerai. Kamu ingin mengambil segalanya dariku dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi!” Vincent menuduh. “Aku tidak perlu uangmu, Vincent! Aku hanya ingin membawa Mackenzie dan pergi!” Akhirnya, dia meninggalkan suami bajingannya itu tanpa mengambil sepeser pun darinya. Dia akan menentukan jalan hidupnya sendiri dan memberikan yang terbaik di dunia untuk putri-nya. Namun, hidup tidak berjalan dengan baik bagi ibu tunggal seperti Chloe. Sulit bagi Chloe untuk menemukan pekerjaan karena dia telah menjadi ibu rumah tangga tanpa kualifikasi yang cukup. Oleh karena itu, dalam keputusasaan karena harus mengurus putrinya, dia hanya punya satu jalan keluar. Dia menghubungi iparnya— Vernon Phoenix Gray, 25, seorang playboy muda yang tidak punya hati, yang kebetulan merupakan CEO dari sebuah perusahaan yang sedang meroket, meminta pekerjaan di saat yang sulit ini. “Pekerjaan? Itu bukan masalah. Kamu bisa bekerja sebagai asisten pribadiku dan mengurus semua kebutuhanku sehari-hari.” Vernon tersenyum dan mendekat. “Terutama di tempat tidur,” bisiknya di telinga Chloe. — Apakah Chloe akan jatuh ke tangan iparnya yang jahat dan menjadi budak keinginannya? Ataukah dia kembali kepada suami bajingannya yang kasar demi masa depan putri mereka? — Catatan: Ada perbedaan usia dalam cerita ini, Chloe berusia 35 tahun. Vincent berusia 35 tahun. Vernon berusia 25 tahun. -- Sampul resmi yang dipesan.
ForeverPupa · 118.8K Views
Related Topics
More