Star ID
Menjadi bintang yang bersinar terang di atas langit adalah impian besar yang banyak orang idam-idamkan. Agar selalu terlihat, dikagumi, dipuji dan mendapatkan dengan mudah apa yang ingin mereka miliki, adalah faktor utama kenapa mereka begitu berambisi menjadi bintang. Namun apa jadinya, jika menjadi bintang adalah satu-satunya cara bagi kelima pemuda tampan yang berprofesi sebagai detektif swasta itu, untuk membuktikan keberhasilan mereka pada orang-orang yang dulu pernah membuang mereka dan men-judge mereka hanya sebagai sampah tak berharga?
Adalah Sienna Stephanie, gadis malang berusia 24 Tahun yang terjebak di tengah-tengah problema rumit yang menjadikan kelima pangeran tampan tersebut memiliki kepribadian buruk. Statusnya sebagai mahasiswi tingkat akhir di Soulabillity Univercity yang membutuhkan bahan eksperimen untuk menyelesaikan karya ilmiah yang akan menunjang berhasil atau tidaknya Sienna mendapatkan gelar S2 di kampusnya itu, menjadi acuan besar bagi Sienna untuk tidak menyerah dengan mudah atas tugas khusus yang Albert (Rektor Soulabillity Univercity) amanatkan padanya.
Menemukan penyebab dan cara mengobati kelainan mental dari kelima detektif muda yang merupakan anak asuh seorang petinggi kepolisian itu, menjadi tantangan berat bagi Sienna. Pasalnya, sebelum dirinya yang diutus oleh sang Rektor, ada sekitar 17 psikiater andalan kampus yang memutuskan untuk mundur dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, karena tidak tahan dengan ulah jahil kelima pemuda yang dijuluki sebagai bintang keadilan itu, guna menolak semua cara pengobatan psikiatri yang para dosen coba praktikan. Nyali Sienna kian menciut kala di hari pertama ia melakukan konseling pada kelima pasiennya tersebut, Sienna justru baru mengetahui bahwa Prince, Brandon, Zolah, Yasha dan William memiliki kesensitifan tinggi terhadap seorang wanita.
“Aku benci wanita. Karena wanita selalu berlebihan memakai segala sesuatu demi menarik perhatian pria. Padahal kami, akan jauh lebih senang jika mereka tidak memakai apa pun.” –Brandon (Si kutu buku yang hobi membaca komik hentai).
“Wanita itu ibarat pedang, yang kita butuhkan untuk bertarung. Namun terkadang … jika tidak berhati-hati, pedang yang seharusnya melindungi kita itu justru bisa berbalik mencelakai kita.” –Yasha (Si atlet olahraga yang gemar ikut tawuran).
“Wanita itu ibarat masakan. Dia indah, cantik dan menggiurkan. Namun jika setelah dicicipi rasa yang mereka miliki tidak sesuai dengan selera kita, maka sudah selayaknya masakan itu masuk ke dalam tong sampah.” –Zolah (Si jago masak yang gemar berkencan).
“Wanita adalah penipu yang ulung. Mereka pintar merayu demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan mereka juga pintar mencari-cari alasan hanya untuk meninggalkan orang yang sangat mencintainya.” –Prince (Pembalap mobil yang mendapat julukan si pahit lidah).
“Wanita itu rumit. Bahkan rumitnya melebihi komponen-komponen komputer rancangan terbaru. Karena mereka selalu menggunakan banyak kode yang sulit dipecahkan, hanya untuk mengungkapkan satu buah kalimat saja.” –William (Si teknisi komputer yang suka mengintip).