Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Polymer Clay Fnaf

memorist playlist

Dulu, kita saling berbagi kebahagiaan dan penderitaan bersama-sama. Saling mencurahkan pendapat tentang semua hal yang telah kita lalui. Selalu menikmati waktu bersama-sama. Hingga kita tak sadar, bahwa kita membutuhkan waktu untuk sendiri. Waktu luang untuk menghargai rasanya sepi dan sendiri. Namun, semua itu hilang bahkan lenyap seketika akibat sikap konyol dan bodoh yang telah kamu lakukan. Hubungan kita menjadi retak dan terasa kaku. Jika dibandingkan dengan hubungan kita dulu. Ini bukan sepenuhnya salahmu. Ini juga bukan salahku. Mungkin Tuhan memberikan kita celah agar bisa menikmati bagaimana rasanya sendiri. Aku hanya ingin yang terbaik bagimu. Semoga kamu tetap bahagia. Walaupun dengan atau tanpa adanya diriku. Terimakasih untuk semuanya. Aku sangat menghargai waktuku bersamamu. -Adellia Clay- Aku sangat menyesal dengan sikap yang telah menghancurkan hubungan kita. Rasanya aku ingin memutar kembali ruang waktu agar bisa memperbaiki kesalahanku padamu dimasa itu. Tolong maafkan aku. Aku ingin, kita kembali seperti dulu lagi. Menikmati segala hal bersama-sama. Aku ingin menebus semua kesalahanku padamu. Aku ingin menjelaskan semua kesalahpahaman diantara kita. Aku sangat ingin. Sudikah kamu untuk kembali di sisiku lagi? -Antonio Bagaskara- Aku telah memberikanmu waktu dan kesempatan untuk membahagiakan dan mencintainya. Tapi, kamu justru mengecewakan perasaannya menjadi sedemikian rupa. Dulu, aku menghargai perasaanmu dan menahan perasaanku karena kamu adalah sahabatku. Tapi, sekarang kamu udah nggak punya hak untuk melarang ku untuk menahan cintaku kepadanya. Karena kamu sendiri yang udah menyakitin dia dan jangan salahkan bila aku akan ngerebut dia dari genggamanmu. Aku harap kamu nggak egois dan nggak memaksakan diri dengan semuanya . Baron Pratama- Akankah hubungan mereka kembali membaik atau justru semakin memburuk dan hancur? Akankah kisah mereka berakhir bahagia atau justru sebaliknya? Siapa yang tahu, apa yang akan terjadi dimasa depan? Siapa yang akan mempengaruhi berkembangnya hubungan mereka? Apakah mereka atau Tuhan? Hanya waktu yang bisa menjawab semua pertanyaan yang terbesit pada benak mereka. *> selalu update di hari sabtu *>please tinggalkan vote dan komen yaa agar author semakin semangat:) terimakasih:)
Marcella_trzky · 30.7K Views

Thirteen....?

Thirteen Reasons Why tells the story of thirteen people who influenced high schooler Hannah Baker to commit suicide. Told from the point of view of her classmate Clay, who is slowly listening to seven cassette tapes on which Hannah has recorded her story, the novel is a suspenseful revelation of the many forces that combined to demoralize Hannah. Author Jay Asher addresses this heavy subject matter with realism and fairness. Covering such issues as self-esteem, identity, rumors, romance, sexual abuse, teen drinking, and depression, Hannah’s experiences and those of her peers will resonate with many young readers. Students will not only be caught up in the riveting read, but may also find the novel a thought-provoking reflection on aspects of their own lives. Jay Asher’s novel provides parents and educators with a helpful starting point for many difficult topics that too often go unaddressed.Thirteen Reasons Why addresses many controversial topics that students may initially be uncomfortable discussing. Teachers, too, may find the subject matter difficult to approach. Before beginning the novel, teachers should take care to prepare with relevant background reading on subjects such as bullying, suicide, and sexual abuse. Make sure to also research appropriate authorities and helplines for providing official student support in these areas. The organizations below may be helpful resources for both teachers and students.National Suicide Hotline at 1-800-SUICIDE (1-800-784-2433) Rape, Abuse, Incest, National Network (RAINN), 1-800-656-HOPE In addition to its powerful thematic content, Thirteen Reasons Why can be a wonderful tool for teaching literary concepts. Asher uses a creative story structure and alternating point of view to tell his story and maintain suspense. The novel contains parallel stories, which alternate every few lines from Clay’s narration in the present to Hannah’s narration in the past. Clay’s part of the story is told through stream of consciousness, a method of narration in which the speaker expresses thoughts and feelings in a continuous flow of words. Asher also employs unique formatting techniques, including italics to indicate Hannah’s recorded voice and symbols representing the “stop”, “pause”, and “play” functions of the cassette player. These symbols also indicate a switch in narrative point of view. Other literary devices to teach along with this novel include foil, tragic flaw, foreshadowing, irony, figurative language, and deus ex machina.
Muhammad_Arbaz · 1.4K Views
Related Topics
More