ini awal perjalananku
Apa yang kamu lakukan ketika sudah hampir menyerah?
*Apa yang terjadi ketika semuanya tidak sesuai kenyataan?
*Ketika orang lain berusaha melukai hati mu?
*Dan ketika kebaikanmu dimanfaatkan orang lain?
* Di saat kamu tak punya siapa siapa
lagi ?
*Di saat kamu bingung harus bagaimana lagi?
Dari pertanyaan inilah muncul ide memulai perjalanan,
aku pun tidak tahu sampai kapan perjalanan ini akan berakhir,
aku juga masih bingung apa yang akan aku capai,
Atau aku harus berhenti?
Ah kuharap semuanya akan baik baik saja dan biarlah mengalir bagaikan air di sungai.
Awalnya terlibat dua orang pasangan suami istri,yopi dan yanti yang merupakan orang tua dari rizal, sedang berada di depan rumah.
“ Bu aku pamit berangkat kerja dulu ya”,kata yopi sambil memandangi yanti dan anaknya rizal yang masih digendong.
“ Iya Pak, hati hati di jalan “ , kata yanti.
Yanti yang sedang menggendong rizal
pun memandangi kepergian suaminya.
Yopi berjalan melangkahkan kakinya, lama kelamaan langkah kakinya semakin jauh,
kini dia telah sampai di stasiun kereta api.
"Ah masih jauh, aku harap tidak terlambat untuk sampai tempat kerja", kata yopi sambil mengusap keringat
yang menetes.
Udara pagi yang segar dan sang surya yang dari tadi dengan setia menemani perjalanan yopi.
Dari kejauhan terlihat seorang ibu yang berjalan menghampiri yopi dan berkata: " Nak yopi ,nanti sore bisa bantu ibukan? ", kata ibu susi.
"Ada apa bu ? ", kata yopi.
" Itu benerin genteng rumah ibu yang bocor ", ucap bu susi.
" O iya, InsyaAllah nanti sore Bu setelah pulang kerja ", kata yopi menjelaskan.
" Yaudah nak ibu mau belanja dulu ya", kata ibu susi .
" Iya bu, aku juga mau berangkat kerja dulu, nanti sore saya datang ", kata yopi.
Setelah berkata kata, yopi pun berpamitan dan langsung melanjutkan Perjalanannya yang sempat tertunda sejenak.
Yopi mulai melanjutkan langkah kakinya,
di sepanjang jalan dia berpikir, bagaimana caranya di membahagiakan istri dan anak anaknya.
" Sebenarnya aku merasa kasihan dengan yanti dan rizal, aku belum sempet membuat mereka bahagia, ah semoga aku dapat uang lebih, aku akan mengajak mereka jalan jalan dan membeli makanan kesukaan mereka ", kata yopi dalam hatinya.
Kini yopi sudah memasuki wilayah tempat pembuangan sampah akhir.terlihat banyak orang yang sibuk mengais sampah, mencari sesuatu yang bisa di jual.
"Ah ini tempat pembuangan sampah, diseberang sana perumahan yang sedang dibangun ", kata yopi dalam hati.
Yopi terus melanjutkan langkah kaki nya. Tiba tiba ,dari arah belakang ada kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, dan menabrak yopi.
Yopi terpental dan berlumuran darah.
Orang orang berkumpul dan bertanya tanya.
" Hei, tolong tolong ! ada orang tertabrak mobil ", kata irfan.
" Mana mana", kata Rustam bertanya.
" Itu! ", tunjuk irfan.
Mereka berdua mendekati kerumunan yang ada, begitu mereka berdua melihat alangkah terkejutnya.
"Inikan pak yopi, suami ibu yanti", kata irfan dan Rustam.
" Berarti bapak berdua kenal dengan orang ini? ", kata salah seorang warga.
" Iya, dia pak yopi suaminya bu yanti " Jawab Rustam dan irfan.
"Ya sudah, kita antar saja kerumahnya", ajak Rustam dan irfan.
Mereka mengangkat tubuh yopi yang sudah tak bernyawa lagi.menggotong dan memasukkan ke dalam mobil milik warga.
"Ayo angkat, Hati-hati"
"Kasihan,masih muda, harus menghembuskan nyawanya dengan cara begini", ucap salah seorang warga yang ikut mengantarkan jenazahnya yopi.
Langkah kendaraan mulai melaju menyusuri jalan raya, melintasi stasiun kereta api bandar lampung,dan akhirnya sampai juga di rumah yopi didaerah bumi kartika di kota panjang.
Setelah sampai di depan rumah yopi, Rustam dan irfan turun dari mobil dan di ikuti dengan orang orang yang ikut mengantarkan jenazahnya yopi.
"Assalamu'alaikum, Assalamu'alaikum", seru Rustam dan irfan mengucapkan salam.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu rumah dibuka.
" Waalaikumsalam ", jawab yanti.
" Ini ada apa ya ? bapak bapak datang ke sini ", tanya yanti merasa heran.
" Kami datang kesini sebetulnya untu