Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lalita Sahasranama

My Heart Is Breaking

Hallo ketemu lagi dengan karya Berli yang kedua. Kalau yang kemarin kisah Lardo dan Lalita sekarang kita pindah ke kisah Tiara dan Dante. Semoga Kalian suka ya. Sertinya anda salah paham pak, kemarin hanya sebuah kesalahan, saya tidak bermaksud mengoda atau merayu anda seperti teman-teman saya yang lain. Dante menarik Tiara duduk dipangkuanya "Aahh...Tiara terkejut apa yang anda lakukan?!!!" "Mencari tahu nona" "Men..mencari tahu "tentang apa?" "Satu tangan Dante memeluk kuat pingang Tiara sehingga Tiara tetap dalam pangkuan Dante. Umm...Dante menyipitkan matanya, bagaimana rasanya bibir kecilmu ini Tiara. Aku penasaran, "Lepaskan. Aku bisa melaporkan anda telah melecehkan karyawan anda" "Ha.....ha...menurutmu apa ada yang akan percaya ?" "Aku tidak perduli, lepaskan aku." "Tidak sebelum aku tahu bagaimana rasanya bibir mungilmu ini, tidak pernah ada wanita yang menolakku Tiara dan aku tidak pernah meminta seorang wanita menghangatkan ranjangku seperti aku meminitamu barusan, kau sangat sepesial sayang, seharusnya kau bangga" Jadi berhenti jual mahal, aku sangat tahu dengan sikap sepertimu ini Tiara aku sedang tidak ingin merayumu. Ini hanya permainan kecilmu untuk menaikkan nilai" "Nilai katamu" aku bukan barang tuan besar!" teriak Tiara emosi "Sialan kau Tiara!" bentak Dante Keluar dari ruanganku sekarang juga! teriak Dante dingin, Tiara mencicit keluar dengan jantung berdebar sangat kencang, jangan lupa kopi pahitku besok pagi ingatnya dengan dingin "Apa kau tidak takut aku meracuni kopimu?" "Dante menatap intens kedalam kedua mata Tiara, aku yakin kau tidak akan melakukannya, sekarang keluar. Tiara memegangi dadanya, merasakan dentum jantungnya yang mengila, sialan Dante, aku belum pernah melihat Dante berteriak seperti tadi.
Berliana_Manalu · 76K Views

Lalita My Love

Lardo menarik Lalita dan melumat bibir Lalita, jangan pernah mencobanya, karena bibir ini milikku, kau mengerti. "Lalita mengangguk". "Apa.......!!!", pekik Lalita sadar dengan apa yang ia lakukan. "Lardo hanya menatap datar keterkejutan Lalita. "Bagaimana anda bisa bisa masuk ke dalam toilet wanita sir?, Lalita menoleh ke kiri dan ke kanan, bagaimana kalau ada yang melihat anda disini?, Ini perusahaanku Lalita, aku bebas berada dimanapun aku suka, Lardo mengelus bibir Lalita, aku menginginkannya lagi, Lardo menarik dagu Lalita, menyatukan bibir mereka, Lardo menghisap bibir Lalita membuat Lalita mengerang pelan. Ini benar-benar nikmat, Lardo memperdalam ciumannya Lalita merasakan jantungnya berdegub sangat kencang, kakinya lemas seakan tidak bertulang, Lardo masih melumat bibir Lalita dengan rakus, satu tangan Lardo menahan pingang Lalita, entah sejak kapan Lalita mengalungkan keduan tangannya di sekeliling leher Lardo. Ikuti gerakan yang aku lakukan di dalam mulutmu Lalita, bisik Lardo di telingah Lalita ini akan sangat nikmat sayang, Lardo mengecup rahang Lalita sebelum kembali melumat bibir Lalita dengan lebih lembut dan lambat, Lardo ingin Lalita ikut menikmati tautan bibir mereka. Uuhhhh.....Lalita mengerang lembut, Lalita ikut mencicipi bibir Lardo, bibir Lalita dengan lembut mengikuti gerakan bibir Lardo di mulutnya, lidah Lardo membelit lidah Lalita, begitupun dengan Lalita "Kau belajar dengan cepat rupanya, Lardo meraup bibir Lalita kembali mendominasi ciuman mereka, kita harus berhenti sekarang Lalita sebelum aku melakukan sesuatu lebih padamu. Lardo tersenyum melihat Lalita yang menutup matanya, mereka menarik napas dalam-dalam. Aku harus pergi sekarang, Lardo melepaskan kedua tangan Lalita, kemudian mengecup lembut bibir bengkak Lalita. Lalita masih mengatur napasnya, menatap tidak percaya pada pintu yang tertutup. Aku......pikirnya
Berliana_Manalu · 286.3K Views

PELANGI "indah namun sesaat"

" terimakasih karna pernah hadir dalam kehidupanku selama setahun ini. meskipun kita bukan apa apa dan aku bukan siapa siapa mu, tapi kamu adalah penyemangatku. aku selalu merasa semangat bahkan lebih ketika pergi ke sekolah. mungkin ditahun ajaran baru nanti akan menjadi hari hari yang cukup berat untukku.. benar, aku tak dapat lagi melihatmu, melihat senyummu, tingkahmu dan juga menatap mata indahmu itu. hemmm.. aku harus bisa mengiklaskan kepergianmu, meskipun kita tak dapat lagi menginjakkan kaki ditempat yang sama bukan berarti aku berhenti mendoakanmu. baik baik disana.. dan semoga kita masih bisa bertemu dititik terbaik menurut takdir " kata lalita dalam hati lalita merasa ini adalah hari yang tidak cukup bagus untuknya.. ia memang berhasil bertahan disekolah ini meskipun dengan nilai yang tak diharapkan olehnya. "sudahlah jangan bersedih lagi " kata vivi sembari menepuk nepuk bahu lita "aku tau yang kamu pikirkan, bukan tentang dirinya yang pergi tapi tentang kamu yang belum sempat bertemu dan melihatnya untuk terakhir kali " tambah vivi lalita hanya mengangguk pelan, benar hari ini memang seperti hari yang sudah direncanakan agar lalita tak bisa bertemu dengannya entah itu takdir atau hanya sebuah kebetulan. setahun kemudian... lita mencoba memberanikan diri untuk sekedar menanyakan kabar tentang dia yang sekarang entah dimana, waktu itu lita menanyakan kabar melalui sosial media.. ya lebih tepatnya facebook, karna itu satu satunya cara yang dapat ia lakukan . *** " iyaa, aku baik baik saja " hanya melihat sepatah kata yang tertulis dari pesan balasannya saja lita sudah merasa senang.. "mungkin sekarang dia sudah mendapatkan hidup yang lebih baik dan semoga demikian " batin lita
Lyna_Hellyna · 6.2K Views

Am I Marrying a GHOST!!?

Lalita Samuel, a modest journalist toiling away in the whirlwind of the entertainment industry, was a soul unnoticed in the space of her workspace. Yet, she possessed an innate 'go-with-the-flow' demeanor, content as long as her paycheck found its way into her pocket. On an unassuming night, after the curtains of her labor had drawn to a close, Lalita strolled toward the neighborhood supermarket, seeking refuge in the ordinary. As she went along, the tranquil cityscape suddenly erupted in a dazzling display of lights that beckoned her curiosity. Turning to investigate, she was met with an abrupt blackout, plunging her into a void of uncertainty. Slowly, her eyelids lifted to reveal a surreal scene – a priest, draped in solemnity, posed a timeless question: "Will you take this..." A voice, chilling and raspy, replied with an eerie determination, "I do." The echoing retort, "You dooooo!!!???" hung in the air, casting an eerie shadow over the inexplicable twist in Lalita's journey. *** first month Main Lead : "She's ugly I'm only interested in her soul purity" Same First Month Main Lead: "You're my wife so act like it!!" Again Same First Month Main Lead: "You're My WIFE YOU CAN DO ANYTHING YOU WANT!!!.......but divorce and having a boy toy!!!" Hmmm Same mont.... Male Lead: "My Soul and money is yours" Same mo...... Male Lead: I Love y... Female Lead: "Yeah I think they got that by now!" Male Lead: "..." ______________________________________ "Hey there, Amazing Readers,I just wanted to drop a quick note to say how incredibly stoked I am that you're here with me on this writing journey. This is my first time at the writing rodeo, and I'm both excited and a tad nervous, but mostly excited!You know what they say - we're all human, and we all make a few blunders. So, if you spot any grammar or spelling hiccups along the way, don't be shy to let me know. Your feedback is pure gold to me.Let's have a blast diving into this story together. I hope it's as fun for you to read as it was for me to write.
1gundonnAk47 · 1.2K Views

Dharma (Ik)

“Even God does not play dice with the Universe,” famously proclaimed by Albert Einstein, is one tenet, amongst others in the scientific and philosophical realm, that gets tested in the trilogy, Dharma (spoiler alert: he does - literally!). This fantasy work, aimed at teen/young adult readers, is loosely rooted in the Kurukshetera War, fought over the throne of Hastinapura, between the Kauravas and their cousins, the Pandavas in the Sanskrit epic, The Mahabharata. Both sides of the conflict believed themselves the rightful heirs to the throne (with plausible justification on either side) and their allies include kings, legendary heroes, and gods. Dharma, which roughly translates to “duty,” takes place at the Davinci Institute for Nurturing & Education (DVINE), a school for the gifted located on an idyllic Pacific island, The story closely follows the socially awkward and academically brilliant teen protagonist, EHLANA LALITA BARR, who is a female reincarnation of tragic, legendary Mahabharata hero Karna. Throughout the three books, told mainly from Ehlana’s perspective, she grows and gains awareness of her own past incarnation as well as some of the key individuals from the Kurushetra War who have also been reincarnated along with her. These others are influenced by their previous incarnations, though all come to realize and may choose their own fates to some extent, if they have the courage. Ultimately it becomes clear that Ehlana has the power to save the world, if she so chooses – the price though, is her life. While key players in the Mahabharata appear in this story, it’s not necessary for the reader to have an understanding of Indian mythology to enjoy it and understand the sequence of events, in the way that it is not necessary to have read Ulysses to enjoy Mr. Joyce’s Dubliners.
DaoistClpWLn · 2.8K Views