Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Doraemon Musalman

Puppets of Faith: Theory of Communal Strife

The sublimity of Muhammad's preaching in Mecca and the severity of his sermons in Medina make Islam a Janus-faced faith that forever bedevils the mind of the Musalmans. This thought-provoking work, besides dissecting the anatomy of Islam, steeped in the Quran, seeks to depict the psyche of the Musalmans, shaped by the proclivities of their prophet, vicissitudes of his life and the attitudes of his detractors, which the mechanism of their umma perpetuates. More to the point, aided by “I’m Ok – You’re Ok”, the path-breaking work of Thomas A. Harris and Roland E Miller’s “Muslim Friends–Their Faith and Feeling”, this book, for the first time ever, psycho-analyzes the imperatives of the Muslim upbringing, which has the potential to turn a faithful and a renegade alike into a fidayeen. Also, apart from delving into the ironies of the faiths that affected the fate of the peoples, eclipsed the cultures of communes, altered the course of history and afflict the politics of the day, this book examines how the sanãtana 'Hindu' dharma came to survive in India, in spite of the combined onslaught of Islam and the Christianity on Hinduism for over a millennium. This book is for those who wish to be aware of the follies of their faith and the foibles of others to lighten the burden of dogma and reduce the baggage of prejudice postulated in its thirty-four well-structured chapters. Also, besides providing a panoramic view of the Indian history, this thought-provoking book appraises the way Gandhi, Nehru, Patel, Azad, Ambedkar, Indira Gandhi, Narasimha Rao, Vajpayee, Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Narendra Modi et al made or unmade the post-colonial India. Possibly in a new genre, this free ebook is a book for our times.
BS_Murthy · 20K Views

Ayatha

"kamu tau kan kalau aku suka sama kamu? " "iya, aku tau kok. emang kenapa? " gadis itu tersenyum dengan senyum khasnya yang menggemaskan. "enggak ada sih. cuman ngingetin saja. siapa tau kamu lupa." itulah hal yang paling sering aku katakan meski aku tau gadis manis itu akan menjawab apa. meski aku tau aku akan kembali terluka. aku selalu bersemangat mengingatkannya jika aku menyukainya, aku menyayanginya, atau katakan saja aku jatuh cinta kepadanya. Bintang Ayatha. itulah nama gadis manis bermata senja dengan senyum khasnya yang menggemaskan. dia suka coklat. katanya coklat itu bisa membuatnya bahagia. dia suka duren, katanya duren juga bisa membuatnya bahagia. dia suka pantai, katanya pantai itu menenangkan dan mebebaskan. dia juga suka film-film korea, film india, film thailand, film almarhumah Suzana, doraemon, spongebob, dia bahkan suka film yang belum dibuat film. Ayatha suka semuanya. kecuali satu hal. AKU. dan aku? aku bisa bilang apa selain aku suka Ayatha. haii.. kenalin. namaku Arka Langit, dan ini adalah kisahku yang jatuh cinta kepada sahabatku sendiri. ayolahh... bukankah cinta memang sering datang tanba aba-aba? bukankah cinta memang tak pernah bepikir panjang kepada siapa ia melesatkan panah-panah asmaranya? kita bisa jatuh cinta kepada siapa saja. kepada sahabat, kepada teman, sepupu atau bahkan kita bisa jatuh cinta kepada seseorang yang tidak kita kenal, dan untuk jatuh cinta? kita tidak harus selalu memiliki alasan. we never know. so. mulai lah buka bab sebelah dan aku akan menjamu mu dengan cerita yang bisa membuatmu bertanya-tanya kenapa ada seseorang yang jatuh cinta dengan begitu dalam.
muhammad_M · 3.3K Views
Related Topics
More