Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Menulis Dibayar Langsung

Transmigrasi: Nyonya Chi Merayu Profesor Jun yang Dingin

Ketika Chi Lian meninggal di buminya, ia terbangun dalam tubuh gadis lain yang memiliki nama sama seperti dirinya di bumi yang berbeda. Bumi dengan kekaisaran dan keluarga kerajaan. Miskin dan putus asa untuk bertahan hidup, ia terikat pada sistem peliharaan virtual yang dapat mengakses teknologi dari planet asalnya untuk digunakan olehnya. Hanya ada satu masalah. Satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan adalah sebagai paparazzi. Dari situ, ia bertekad untuk membangun kekaisaran media miliknya sendiri dan mengambil kembali apa yang hilang dari keluarganya. Target berita utamanya adalah para bujangan yang paling diinginkan tapi sulit didapatkan di kekaisaran. Mereka kaya, tampan dan media takut menerbitkan gambar dan informasi mereka. Namun entah bagaimana, Chi Lian berhasil melakukan yang mustahil, ia mengambil gambar mereka sepanjang waktu. Lagipula, wanita mana yang tidak mau membayar untuk gambar dan berita eksklusif mereka. Satu di antaranya sangat menarik perhatiannya, CEO dingin sekaligus Profesor Jun Muyang yang semua orang bilang cuek terhadap wanita. Dengan teknologi dan kecerdasannya, Chi Lian dan putri angkatnya menemukan segala cara untuk masuk ke ruang pribadinya dan dalam prosesnya, mencuri hatinya. Tapi sejauh mana ia bersedia untuk melelehkan hati profesor Balok Es dan menjaga para pesaingnya pada jarak? Semua wanita di kekaisaran yang menginginkan Jun Muyang dengan sabar menunggu penolakannya. Tapi itu akan menjadi penantian yang panjang. Minggu pertama..."Jun Muyang, aku membelikanmu bunga-bunga ini." Jun Muyang: "Pergi sana." Tahun pertama..."Sayang, aku butuh ciuman lain." Chi Lian..."Pergi sana." Karya lainnya. Bertransmigrasi dari dunia zombie menjadi istri raja mecha[berlangsung]
1cutecat · 56.2K Views

Gelapnya Langit Artapura

Judul: Gelapnya Langit Artapura Genre: Thriller, Aksi, Politik Di balik keindahan Artapura—sebuah negeri yang kaya akan sumber daya dan dikenal damai—tersembunyi kenyataan pahit. Hukum hanyalah tulisan tanpa makna, keadilan hanyalah ilusi bagi mereka yang tak memiliki kuasa. Para pejabat korup bersembunyi di balik jargon Hak Asasi Manusia, melindungi diri mereka sendiri sambil menindas rakyat yang seharusnya mereka lindungi. Raka, seorang guru bahasa asing, telah lama melihat ketidakadilan ini. Ia mencoba berbaur, mengikuti aturan, dan menyuarakan perubahan dengan cara damai. Namun, diplomasi tak pernah bisa mengubah mereka yang telah dibutakan oleh keserakahan. Yang tidak diketahui banyak orang, Raka bukan pria biasa. Ia memiliki masa lalu sebagai pembunuh bayaran. Ketika ia akhirnya kehilangan kesabaran melihat hukum yang hanya berpihak kepada mereka yang berkuasa, Raka mengambil jalannya sendiri. Ia mengangkat senjatanya kembali, menjadi eksekutor bayangan yang menegakkan keadilan dengan satu peluru di kejauhan. Mayat para koruptor mulai berjatuhan, dan ketakutan pun menyebar di kalangan pejabat busuk. Namun, aksi ini juga menarik perhatian organisasi pembunuh bayaran yang disewa untuk memburunya. Perang diam-diam terjadi, Raka melawan musuh yang sepadan. Saat identitasnya akhirnya terbongkar, Raka dijebloskan ke dalam penjara dengan keamanan tertinggi. Namun, itu bukan akhir dari segalanya. Para pejabat korup mengeluarkan sayembara: siapa pun narapidana yang membunuh Raka akan mendapatkan kebebasan dan hadiah besar. Dikelilingi oleh para kriminal kelas kakap, Raka dipaksa bertahan di tengah rencana pembunuhan yang mengincarnya dari segala sisi. Dengan kecerdikan dan keahliannya, Raka berhasil melarikan diri. Namun, kali ini ia tak sekadar membunuh. Ia menyebarkan bukti kejahatan para pejabat korup ke publik, menyalakan api perlawanan di seluruh negeri. Demonstrasi meledak, rakyat bangkit, dan perang melawan rezim busuk pun pecah. Di satu sisi, ada Raka, rakyat yang tertindas, dan pejabat bersih yang selama ini dipaksa bungkam. Di sisi lain, ada pejabat korup yang tak mau kehilangan kekuasaan, didukung oleh organisasi pembunuh bayaran yang haus darah. Darah tertumpah. Pengkhianatan terjadi. Dan di tengah langit Artapura yang kelam, sebuah pertarungan menentukan masa depan negeri pun dimulai. Akankah keadilan benar-benar bisa ditegakkan? Ataukah Artapura akan selamanya menjadi tanah yang kaya, tetapi tanpa hukum yang berdaya?
hafidznurassyifa · 119 Views

SHADOW JUDGMENT

Sinopsis: Kota Blackridge adalah neraka bagi yang lemah. Kejahatan merajalela. Para politisi korup. Polisi hanya boneka para mafia. Hukum? Itu cuma lelucon. Tapi ada satu nama yang membuat para penjahat ketakutan. "DANTE REAPER"—DETIK TERAKHIR BAGI PENJAHAT Dia bukan detektif biasa. Dia adalah pemburu, hakim, dan algojo dalam satu tubuh. Jika dia mengejarmu, tidak ada penjara yang menunggumu—hanya kuburan. Dante memiliki kemampuan supernatural untuk melihat dosa seseorang hanya dengan menatap matanya. Ia bisa merasakan setiap kejahatan yang mereka lakukan, setiap nyawa yang mereka renggut, setiap kebohongan yang mereka sembunyikan. Dan jika mereka bersalah… Mereka akan mati. Setiap malam, dia keluar memburu para predator yang mengira mereka tak tersentuh: Bos mafia yang mengendalikan kota. Polisi korup yang menjual hukum kepada yang membayar lebih tinggi. Psikopat yang menganggap nyawa manusia sebagai hiburan. Politisi yang menjual rakyat demi kekuasaan. Namun, pembunuhan demi pembunuhan mulai menarik perhatian seseorang yang lebih berbahaya. "SPECTER"—pembunuh bayaran terbaik di dunia. Seseorang telah membayarnya untuk memburu Dante dan menghentikan misinya. Tapi Specter bukan pembunuh biasa. Ia adalah hantu yang tidak pernah gagal dalam pekerjaannya. Sekarang, Dante tidak hanya harus menghabisi para penjahat, tetapi juga bertahan dari pemburu yang lebih berbahaya dari semua musuh yang pernah ia hadapi. Siapa yang akan bertahan sampai akhir? Dan apakah keadilan yang ditegakkan dengan darah benar-benar bisa disebut keadilan? ---
AL_GAMING_1485 · 972 Views

The Darkness Island

The Darkness Island Prolog: "Cepat katakan! Dimana para bawahanmu dan alasan kenapa kau menghancurkan terowongan itu!" sorak seorang polisi dengan sangat kuat sambil mencambuk seseorang yang kedua tangannya di ikat dengan rantai. "Su-sudah kubilang, aku sama sekali tidak tau apa yang kau bicarakan," jawab orang itu dengan nada lelah dan suara yang pelan. "Kau masih saja mengelak sialan!" Polisi tadi langsung mengambil pistol di pinggangnya. Dorr!! Ia tanpa ragu menembak paha kiri laki-laki itu. "Aaahh!!!" pekiknya dengan sangat kesakitan. "Cepat katakan!!" Laki-laki itu tidak merespon dan hanya menunduk kebawah dengan putus asa. Tubuhnya tampak seperti sudah tidak sanggup menerima rasa sakit lagi. "Bukankah sudah kubilang dari beberapa hari sebelumnya, saat proses interogasi dan kau berani tidur, maka kau akan merasakan ini!" teriak polisi itu masih dengan nada kuat dan sangat kesal. Ia kemudian mengambil cambuknya tadi. Lalu membakar cambuk tersebut dengan sebuah korek api. Rupanya cambuk itu dari tadi sudah terlumuri dengan minyak tanah. Begitu pula dengan seluruh bagian dada laki-laki itu yang hari ini sudah tercambuk puluhan kali. Hanya dengan sekali pukulan. Dan wuzzz!! Seluruh bagian dada laki-laki yang diikat di rantai itu langsung terbakar. "Aaackkk!!!" teriaknya dengan kesakitan dan langsung mendapatkan kembali kesadarannya. Sebelum api itu merambat sampai ke kepalanya. Ia langsung di guyur air yang berasal dari atas. Laki-laki itu menatap polisi tersebut dengan mata penuh dendam. "Bukankah aku sudah bilang! Aku tidak tau apa-apa kau Bangs*t!" ucapnya dengan sangat kesal. "Sialan! Bagaimana ini terjadi, aku hanya ingin liburan dengan keluargaku, namun semuanya hancur saat kami memasuki sebuah terowongan yang tiba-tiba saja meledak. Gara-gara kalian! Gara-gara kalian adikku dan ayahku mati di dalam terowongan itu! Aku dengan ini bersumpah. Bahwa aku akan menemukan dalang atas semua ini! Dan membalas dendam akan keluargaku!!" teriaknya di dalam hati yang langsung meronta dengan sangat kuat. Dari arah dinding sebelah kiri, tiba-tiba saja sebuah peluru bius di tembakan. Peluru itu langsung mengenai tangan kanan laki-laki itu. Yang secara perlahan membuatnya pingsan. Coming soon~ ~Higashi.
Kazehiro · 5.8K Views
Related Topics
More