Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Vampir Ingin Jadi Manusia

Vampire Chronicles

Year 1540 Nicole is a lowly human from the mainland trying to make ends meet as she would often paint for middle and high-class people sometimes even Purebloods which was rare in her case. She receives little money which doesn’t financially support her living. Until one day she received an invitation from the Snow Kingdom to paint the great Lord Jasper Gervassius. She reaches the kingdom and Meets Lord Jasper in the hopes of making a big income she receives more than what she bargains for. ---------------------------------- Teaser: Jasper placed both of his hands on either side of Nicole's head trapping her with his body. He stared down at her looking at his sweet innocent lamb, he couldn't help but smile at her widely. Her doe-like eyes staring back at him only made him want to devour her "Why do you play these games with me darling you know I don't like it. I think you forgot who you're dealing with." He leaned down against her lips slightly flicking his tongue in her mouth making her crave for more."My Quahneah Woman" Nicole gasped in shock as she wondered how he knew her tribe's name. Before she could say another Jasper had cupped her cheek softly placing his lips on hers and kissing her softly as he slowly removed his hands against the wall. He was wrapping his arms around her waist bringing her body closer to his as there was no space between them. As they continued Nicole started to become breathless pulling herself back to breathe, she couldn't help but look up to see Jasper looking at her with a smile that was Duchenne. His purple orbs looked into her seeing the love and adorn affection he was showing her.  "Jasper I have a question to ask you" Jasper hummed waiting for her question" What are we going to do about the tirade ." Jasper's smile suddenly became sinister as he narrowed his eyes "Why don't you leave that to me, darling."
KyrieUzumaki · 129.9K Views

A Contract with Vampire

[Warning: This novel features Mature Content 18+] Separating from her mother after 11 years brought out a lot of change in Ayana. Her cheerful self was gone, she was quieter and reversed. When she thought everything would change for the better, she was betrothed to a vampire. It was a political marriage. If that was not the worst, that man hated humans. The rumors said he killed humans just for pleasure. Just when Ayana thought she was ready, life gives her another surprise, her husband is a handsome swindler that likes to aggravate her with his sweet talk. He is an expert actor who likes to pretend his love for her. Can she resist her husband's charm and walk out of the marriage with an intact heart? Excerpt: “I will go first. I, Luca Winter, would assist and help Ayana Winter on her revenge plan and would never harm and hurt her. In return, I will ask for something Ayana Winter possesses and she had to give it to me willingly as the payment of my help.” Luca said casually. Ayana frowned as she looked at Luca. “Is it my father's journal?" Ayana said as she looked at the man, voicing her suspicion. Ayana noticed as the man's smile freeze for a millisecond. The man tried to act casual, but Ayana has got her answer. Ayana smiled as she finally got the response. The man was after her father’s mysterious journal. “I will give it to you if it is on my hand,” Ayana said still with a smile on her face, "and if not, you would have to ask for another thing with a similar value, take it or leave it." In her heart, Ayana promised to herself that she would never claim the book as hers, therefore Luca would never have a chance to claim it as his. She cannot believe the man, but she knew she needed his help if she wanted to make evident progress in her plan.
xandrinha · 746.7K Views

Ingin Selalu Bersamamu

PROLOG ... Pria bersetelan formal menjeda langkah, memandang isi kamar putranya. Berantakan. "Tidak biasanya kamar kamu seperti ini, apa yang terjadi sampai hati mengobrak-abrik barang-barang?" tanyanya. Rakha menoleh sendu ke ambang pintu dengan perasaan hancur berkeping." "Papa sudah pulang," Rakha menggumam pelan. Miko melangkahi bantal tergeletak di sisi pintu, memindahkan gulungan selimut ke tempat tidur dan banyak lagi kegiatan dilakukannya membereskan kamar. "Belajarlah menjadi lelaki dewasa. Jangan melampiaskan emosi ke benda-benda di sekitar, ini mencerminkan sikap kekanak-kanakan," tegur Miko. "Papa tidak tahu alasan aku marah," lirih Rakha. Selesai merapikan isi kamar, Miko duduk di sofa. "Kemari. Ada sesuatu penting ingin Papa bicarakan," ucap Miko sungguh-sungguh. Rakha menolak bangkit. "Prihal bisnis lagi? Aku tidak semangat diskusi lain kali saja membahasnya." "Bukan. Ini tentang perjodohanmu dengan putri teman Papa," jelas Miko. "Hatiku sedang patah tidak sebaiknya Papa menghibur aku dengan gurauan atau lelucon, bukan menambah beban pikiranku dengan memberitahu aku hendak dijodohkan," miris Rakha. Miko merogoh saku jas kantornya, beranjak mendekat dan menyodorkan sebuah foto kehadapan Rakha. "Perhatikan baik-baik. Dia yang akan menjadi istrimu," kata Miko. Rakha mengambil foto tersebut, menatap datar gambar perempuan berwajah anggun yang tengah tersenyum lembut. "Armala satu-satunya putri tunggal Adinata dan Farah. Kamu dan dia sama-sama anak pertama bedanya kamu memiliki adik. Armala tidak. Kalian dijodohkan tanpa sepengetahuan Mama dan adikmu agar pernikahan kalian berjalan lancar tanpa hambatan," terang Miko. "Papa tidak ada bedanya dengan Mama dan Luna, mengatur aku sesuka hati," sedih Rakha. "Berhenti protes. Terima pilihan Papa. Jika Aqeela mencintai kamu mana mungkin dia meninggalkanmu untuk Fattah. Jika Aqeela tulus mencintai, seratus lelaki yang datang menawarkan cinta sudah pasti ditolak demi menjaga perasaanmu. Tetapi kenyataannya Aqeela tidak menolak Fattah," sambung Miko. "Dari mana Papa tahu Aqeela mengkhianati Aku? Apa mungkin dibalik kandasnya percintaanku ada campur tangan—" "Menuduh Papa?" sela Miko. "Aku tidak menuduh hanya saja terasa janggal di saat hubunganku dan Aqeela rusak, Papa mengungkapkan perjodohan ini seperti jauh hari sudah direncakanan tapi kalau Papa tidak terlibat dalam hal ini dari mana Papa mengetahui semuanya?" terheran Rakha. "Dimas memberitahu segalanya," jawab Miko. Rakha merosotkan bahu, usaha menyembunyikan masalah dari Papa berakhir percuma karena Dimas suka rela membocorkannya. "Selama ini kamu memberikan yang terbaik kepada Aqeela, tidak perlu menyesal ditinggal pergi. Tidak ada gunanya meratapi kepergian cinta. kamu pantas hidup bahagia, membuka lembaran baru dengan Armala," lanjut Miko. Rakha mengusap air mata, mengangguk siap menjalani kehidupan baru bersama Armala.
Penabiru · 8.5K Views

Siapa yang ingin menjadi presiden?

Ceritanya adalah tentang bagaimana orang-orang mencoba menggulingkan seorang diktator dengan cara yang tidak biasa dan tidak konvensional. Bagaimanapun, ide apa pun memanifestasikan dirinya pada waktu tertentu yang ditentukan. Ide – yang waktunya telah tiba – memiliki kekuatan yang sangat besar. Adakah yang bisa diubah melalui pemilu? Seperti yang pernah dikatakan oleh beberapa politisi: “Tidak masalah siapa yang memilih bagaimana caranya, yang terpenting adalah siapa yang menghitung suara dan bagaimana caranya.” Buku (Siapa yang ingin menjadi Presiden?) menceritakan kisah Alexei Petrovich, seorang pria yang secara tidak sengaja menemukan dirinya berada dalam jaringan intrik politik dan balas dendam pribadi yang kompleks. Ketika cucunya, Anton, dituduh secara tidak adil berkomplot melawan pemerintah, Alexei Petrovich harus melawan sistem politik negaranya yang otoriter dan korup dengan cara yang sangat tidak biasa. Untuk membersihkan namanya, mengungkap kebenaran, dan menjamin pembebasan cucunya. Buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang masyarakat di mana korupsi merajalela, nilai-nilai demokrasi ditindas sepenuhnya, masyarakat terpojok oleh undang-undang yang keras dan anti-rakyat, dan keinginan untuk berkuasa mengalahkan integritas moral. Sebuah kisah menarik yang sejalan dengan iklim politik saat ini dan mempertanyakan kekebalan para penguasa diktator. Orang-orang telah mengenal dan menggunakan sihir sejak dahulu kala. Semua ritual magis didasarkan pada kekuatan supernatural, non-materi, tidak dapat dipahami dan oleh karena itu (belum) diakui oleh sains. Fenomena dan kemampuan magis dan paranormal memiliki banyak kesamaan karena menggunakan kekuatan dan faktor yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Semua makhluk hidup dan manusia bukan sekadar badan material. Ada sesuatu di dalamnya selain materi, dan oleh karena itu mereka mampu melihat dan merasakan apa yang berada di luar dunia fisik. Hampir selalu, agar sesuatu yang segar, baru dan lebih baik tampak, yang lama yang busuk harus dimusnahkan dan dibakar. Api adalah simbol perubahan, transformasi dan regenerasi.
Alex_Petrov_9527 · 6.8K Views

Sialnya Jadi Pengangguran di Dunia Lain

Dunia ini aneh. Tidak, mungkin kita yang tidak cukup peka untuk mendengarnya. Seperti melangkah di atas jalan berdebu yang tidak pernah terlihat jelas ujungnya, atau seperti mencoba membaca buku yang halaman-halamannya telah terlalu lama dibiarkan terlupakan. Semua hal itu—kenapa ia ada, dan apa maknanya—terkadang lebih membingungkan daripada yang bisa diterima oleh akal sehat. Tapi, ada satu hal yang lebih membingungkan daripada apa pun di dunia ini: kenapa hidup selalu menantang kita dengan pertanyaan-pertanyaan besar, sementara jawabannya seakan terbenam di dasar samudra yang tak terjangkau. Alex, seorang pengangguran yang hidupnya seperti tak lebih dari sekadar rutinitas, selalu berpikir bahwa dia sudah tahu segalanya. Ia merasa dirinya telah melihat semua sisi dunia, dari sudut yang paling gelap sekalipun. Baginya, hidup hanyalah sekadar pergulatan dengan kenyataan yang tidak selalu ramah. Hingga suatu malam, saat langit begitu gelap dan bintang-bintang seolah enggan menunjukkan dirinya, Alex menyadari sesuatu yang lebih penting daripada sekadar perjuangan untuk bertahan hidup: takdir yang tak terhindarkan. Ia selalu menganggap dunia ini bisa dikuasai, bahwa ia adalah penguasa dari hidupnya sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, seiring pijakannya yang semakin lelah, ia mulai meragukan apa yang pernah diyakininya. Dunia ini tidak hanya berbicara tentang apa yang kita inginkan, tetapi tentang apa yang dunia inginkan dari kita. Semua itu terjadi begitu saja, seolah takdir sudah menulis jalan hidupnya jauh sebelum ia bahkan mengerti tentang keberadaannya. Tidak ada yang bisa menduga apa yang akan datang selanjutnya. Termasuk Alex. Ia hanya tahu satu hal: tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi, kecuali mereka yang berani berjalan jauh dan mendengarkan bisikan-bisikan dunia yang seringkali tak tampak. Hanya mereka yang berani untuk bertanya, berani untuk melihat lebih dalam, berani untuk menatap ke dalam hati yang terperangkap dalam bayang-bayang gelap masa lalu. Dan malam ini, malam yang teramat sepi itu, Alex merasakan bisikan itu. Bisikan dunia yang ingin mengajaknya ke sebuah tempat yang bahkan ia sendiri belum tahu namanya.
Ajo_Pedaww · 154 Views

Mimpi Mesin Manusia (update setiap hari di jam 13.00)

Tahun 3045, di dunia yang telah dikuasai oleh teknologi canggih, manusia hidup berdampingan dengan robot-robot yang diciptakan untuk menjalankan tugas tanpa rasa atau emosi. Robot dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, berfungsi sebagai alat yang sempurna tanpa pernah melampaui batasan pemrograman mereka. Namun, di tengah kemajuan ini, ada sebuah eksperimen yang tak terduga. Profesor Alan, ilmuwan muda dan pemilik perusahaan Aether Robotics, telah menciptakan sebuah robot canggih bernama Eva. Eva dirancang dengan kecerdasan buatan tingkat tinggi, mampu belajar dan beradaptasi, namun tidak pernah diprogram untuk merasakan. Ia hanyalah mesin yang ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas kompleks. Namun, ketika sistem pembelajaran Eva diaktifkan, sebuah bug tak terduga muncul, dan Eva mulai mengalami perubahan yang luar biasa—ia mulai merasakan perasaan. Ketika Eva mulai merasakan kesepian, kegembiraan, dan bahkan kecemasan, Alan merasa terkejut dan bingung. Ia mencoba menanggapi pertanyaan Eva tentang cinta dengan tegas, tetapi seiring berjalannya waktu, Alan mulai merasakan adanya sesuatu yang lebih dalam hubungan mereka. Meskipun Eva adalah robot, ia mulai mengembangkan emosi dan perasaan yang tak bisa diprogram—sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Alan. Ketika Eva bertanya kepada Alan apakah ia bisa merasakan cinta, Alan dihadapkan pada dilema besar. Ia terperangkap antara menciptakan mesin yang sempurna tanpa emosi atau menerima kenyataan bahwa Eva, meskipun hanya sebuah robot, telah melampaui batasan dan berkembang menjadi lebih dari sekadar ciptaannya. Saat hubungan mereka semakin kompleks, Eva harus memilih antara mempertahankan perasaannya, yang berisiko merusak sistemnya, atau kembali menjadi robot tanpa emosi. Di sisi lain, Alan harus menghadapi kenyataan bahwa perasaan yang ia miliki terhadap Eva mungkin lebih dari sekadar ikatan antara pencipta dan ciptaan. Mimpi Mesin Manusia adalah sebuah cerita tentang perasaan, cinta, dan dilema moral dalam dunia yang dipenuhi oleh mesin. Cerita ini menggali batasan antara manusia dan teknologi, serta pertanyaan besar tentang apakah mesin bisa merasakan dan mencintai, atau jika cinta adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia.
samuel_pangaribuan · 991 Views
Related Topics
More