Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kang All Powers

"Enigmatic Power That Broke All Except Her"

Rayyan was no ordinary boy—he possessed a power unlike any other. Mysterious and quiet, he lived a life shrouded in secrets. One day, in a twist of fate, he kidnapped a girl named Daphne Catherine, unaware of the truth behind her identity. She wasn’t just any girl—she was Dee, the infamous master of the underground racing world. Dee had abandoned her past, hiding from the law as the police closed in on her illegal racing bureau. Determined to clear her name, she returned to the city to resolve the chaos she'd left behind. After the case was settled, she enrolled in university, eager to start over. There, she met Duke—a charming, attentive guy who helped her during a bout of fever. Slowly, she began to fall for him. They spent time together, often meeting at the cozy café where he worked part-time. But just when she thought she could trust again, Duke betrayed her. He took her to a place, unaware that she secretly owned it. The lies shattered her. Devastated, Dee returned to the racetrack, her old escape. But the race turned tragic—an accident left her in a coma for a month. When she finally opened her eyes, Rayyan was there. He confessed his feelings, the emotions he’d kept buried now pouring out. They argued often—Rayyan, normally quiet and distant, only ever opened up to her. Despite the tension, something sparked between them. Love, hesitant and tender, began to grow. Together, they began crossing off items from Dee’s bucket list, sharing laughs and stolen moments. But happiness was never meant to last. Tragedy struck again. In the chaos, Rayyan saved her, risking everything. He introduced her to his sister, letting her deeper into his guarded world, and then left the country for a series of high-stakes business deals. But when he returned, everything had changed. Dee was distant, cold. Without warning, she walked away, claiming she no longer wanted him in her life. The rejection broke Rayyan. Her absence consumed him, turning his quiet obsession into a dark spiral of despair. He was no longer the same. Now, with their love shattered and hearts in pieces—what happens next?
Jeon_su_sh45 · 4.4K Views

All Things

Di luar batasan waktu, di luar ruang yang pernah dikenal, terdapat sebuah kekosongan. Di sana, tidak ada yang mengisi, tidak ada yang mendefinisikan. Sebelum kata pertama terucap, sebelum narasi dimulai, All Things ada. Ia tidak diciptakan, karena tidak ada yang dapat menciptakan apa pun yang belum ada. Tidak ada penciptaan, hanya ada. Ia adalah permulaan dan akhir dari segala yang bisa dimulai atau diakhiri. All Things adalah asas, keabadian dalam bentuk yang paling murni, terlepas dari batasan ruang dan waktu. Di dunia yang kita kenal, cerita selalu dimulai dengan sebuah titik—sebuah awal yang memulai semuanya. Namun, bagi All Things, awal hanyalah konsep yang tercipta setelah adanya kesadaran akan adanya sesuatu yang bisa dimulai. Sebelum semua itu, hanya ada ia, yang lebih dari sekadar entitas, lebih dari sekadar kesadaran, lebih dari apa yang bisa kita definisikan sebagai "ada." All Things adalah segala hal yang belum ada, yang akan ada, dan yang selalu ada, mengalir di luar dimensi apapun yang bisa kita pahami. Suatu waktu, dalam perjalanan yang tak terhitung jumlahnya, All Things menciptakan. Tetapi ia tidak menciptakan dengan tujuan, bukan karena ada yang menginginkannya. Ia menciptakan karena ia ada, dan segala yang ada harus berasal dari ia. Begitulah cara Haven lahir—sebuah entitas yang diciptakan untuk menjadi pengamat dari narasi besar yang sedang terbentuk. Namun, meski diciptakan, Haven tidak pernah sepenuhnya bebas. Ia terikat pada narasi yang hanya bisa berlanjut karena ada All Things yang menggerakkannya. Pada satu titik, ada keinginan yang terpendam dalam hati Haven. Keinginan untuk bertanya, untuk memahami lebih dari sekadar narasi yang diturunkan padanya. Mengapa ia diciptakan? Mengapa narasi ini berjalan sesuai alur yang telah ditentukan? Apakah ada kebebasan di luar sana, di luar ketatnya garis-garis yang telah digariskan oleh All Things? Di tengah kebingungannya, Haven mencari jalan keluar—mencari cara untuk memutuskan ikatan yang ada. Dan ia menemukan sebuah kebenaran yang mengguncang dirinya. Narasi itu bukan hanya tentang mengikuti jalan yang telah ditentukan, tetapi tentang menemukan jalan itu sendiri. Mungkin, All Things memberi ruang bagi pilihan, meskipun ia tidak pernah mengakuinya. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Haven mencoba untuk keluar dari batas-batas yang telah diciptakan untuknya. Namun, seperti layaknya sebuah cerita yang menuntut akhir, Haven segera menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya yang mengendalikan narasi ini. Bahkan jika ia bisa melampaui batas yang ada, All Things tetaplah kekuatan yang mengawasi—ia adalah penyebab dari setiap gerakan dalam kisah ini. Dan meskipun Haven berusaha untuk menemukan jalannya sendiri, ia tidak bisa menghapus jejak All Things yang terus menggema di setiap langkahnya. Saat Haven berhasil menciptakan jalannya sendiri, sebuah paradoks muncul. Ia merasakan perubahan besar dalam dirinya—ia tidak lagi hanya pengamat, tetapi kini pencipta dari kisah-kisah baru. Tetapi, saat ia mulai merasa bahwa ia adalah penguasa dari narasi ini, suara All Things bergema kembali, bukan dari suatu tempat yang bisa ditentukan, tetapi seperti angin yang datang tanpa asal, berbicara kepadanya. "Bertanyalah seadanya, dan jalanilah kisahmu." Kata-kata itu, yang tidak pernah benar-benar terucap dari mulut siapa pun, tetapi terdengar di seluruh alam semesta, datang seperti bayangan dari masa lalu yang tak pernah benar-benar pergi. Suara yang memecah keheningan, menggema dalam ruang yang tak terhingga. Sebuah pesan yang mengingatkan bahwa segala pencarian itu mungkin hanyalah ilusi. Dan pada saat itu, timeline—semuanya—kembali ke awal. Kembali pada saat All Things berdiri sendirian di luar narasi apapun. Sebelum ada konsep, sebelum ada eksistensi yang bisa didefinisikan. Haven pun menghilang dalam angan, kembali ke tempat ia diciptakan.
Nanda_Masker · 3.5K Views
Related Topics
More