Hishe

[WARNING! HARSH WORD AND MATURE CONTENT! [Bagi pembaca yang masih dibawah umur, sangat dimohon untuk tidak membaca cerita ini karena cerita ini mengandung kalimat kasar dan konten dewasa yang tidak pantas ditiru oleh yang berusian masih dibawah umur. Semua kata kasar dan konten dewasa yang terkandung dalam cerita ini, mohon tidak ditiru untuk yang berusia dibawah umur dan yang belum menikah. Dan untuk para orang tua, jangan biarkan anaknya membaca cerita ini karena banyak adegan yang tak pantas dibaca oleh anak-anak] Vol. 1 Organisasi militer Fairearms Army Unity yang hancur karena kedengkian yang diakibatkan keegoisan seseorang. Semuanya hancur dalam satu malam. Orang-orang yang terlibat harus mengorbankan nyawa mereka dan harus merelakan nyawa orang lain. CL dibiarkan selamat agar anak perempuan itu bisa membuat semua ini menjadi sepadan. "Jangan percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Karena semua ini hanya kebohongan. Kebenaran yang sebenarnya akan kau hadapi di kemudian hari." Vol. 2 Balas dendam yang dilakukan kepada orang yang masih memiliki hubungan tapi tidak bersangkutan. "Bagaimana bisa kau melakukan semua ini kepada keluargamu sendiri hah?!" Vol. 3 Awal pertempuan yang mengejutkan. Hubungan yang tercipta tanpa pengenalan. "Astaga, dari mana Brylee mengetahui pria tua menyebalkan seperti dia? Mana aku dijodohkan dengannya pula. Aku kan tak pernah mengenalnya. Aku tak tahu siapa pria tua tersebut. Hish!" - Causa Lee yang akan mengganti marga. "Kau lucu." - Steve William yang akan memberikan marganya kepada Causa

"Abang, kalau ditakdirkan nanti, adik yang pergi dulu, abang kene tahu yang adik selalu sayangkan abang." "Hish, apa kamu merepek ni Sha... Jangan fikir yang bukan²... Insha Allah, pembedahan tu akan berjalan dengan lancar." kata Am kepada Sha yang kelihatan gelisah. Ketika Sha dan abangnya, Am, sedang berbual, Puan Yam masuk dan menyapa mereka. "Sha, macam mana harini? Ada rasa sakit-sakit ke, lenguh-lenguh ke?" tanya Puan Yam. "Tak ada, ibu. Alhamdulillah, Sha okey je." balas Sha sambil tersenyum. Seketika itu, Puan Yam berasa sedikit lega apabila melihat senyuman anak perempuan kesayangannya itu. "Bagus lah kalau macam tu." kata Puan Yam. "Am, kamu dah tiga hari kat hospital ni teman Sha, malam ni, biarlah ibu pula yang temankan dia kat sini. Kamu balik lah dengan ayah kamu nanti," ujar Puan Yam kepada Am. "Tak apa ibu, Am boleh lagi jaga Sha kat sini. Lagipun esok kelas Am start petang sikit, ada masa lagi untuk rehat," balas Am. "Ibu, biar lah abg je yang jaga Sha. Ibu berehat kat rumah. Sha takut nanti bila ibu temankan Sha kat sini, nanti ibu sakit," kata nya kepada Puan Yam. Puan Yam berasa serba salah untuk mengikuti kemahuan anak²nya itu tapi dalam waktu yang sama, dia juga berasa bersyukur apabila melihat hubungan kedua adik beradik itu semakin erat.