Seduction Romance
“Berani banget kamu kecup bibir saya!” sentak Raven yang tidak suka dengan cara perempuan itu yang mengecup bibirnya dengan berani di tempat umum.
“S-sorry, lagian bibir lo menggoda banget,” ujar Camelia tanpa merasa bersalah dan dengan entengnya berbicara jujur, sementara Raven masih mengusap terasa bibir perempuan itu menempel dengan bibirnya.
“Kayanya udah kebiasan kamu deh magut bibir orang tanpa permisi, nggak sopan!” cetus Raven dengan perasaan kesal, beberapa kali pria itu mengusap bibirnya karena masih merasakan bibir Camelia yang sulit sekali dihilangkan.
“Jangan samakan cara hidup kamu di luar negeri dan di Indonesia!”
Tak pernah terbayangkan bagi perempuan yang baru saja menyelesaikan pendidikan jenjang magisternya di Australia, perempuan yang cinta akan kebebasan menikah dengan laki-laki dingin, angkuh, dan irit bicara yang tak disukainya sejak SMA seperti Ravendra Alexander Sagara. Karena sikapnya yang dingin dan sok ganteng, menjadi incaran oleh banyak perempuan, membuat Camelia begitu ogah menikah dengannya, jika bukan karena ancaman dari sang kakek yang tidak akan memberikan sebagian harta waris kepadanya, membuat Camelia benar-benar mengiyakan keinginan dari sang kakek untuk menikah dengan Raven. Namun, berbeda dengan Raven yang merasa enggan untuk menikahi Camelia, padahal sebelumnya laki-laki itu tak masalah dijodohkan dengan cucu dari teman neneknya dan menunggu sampai Camelia menyelesaikan pendidikan magister-nya lebih dulu.
Akankah setiap perhatian dan rayuan yang diberikan oleh Camelia kepada Raven mampu membuat laki-laki yang memiliki hati seperti bongkahan es di kutub utara itu mulai mencair dan jatuh cinta kepadanya, meskipun niat awal perempuan itu hanya ingin menggodanya saja dan tak berharap Raven mencintainya, tanpa disadari membuat Camelia pun ikut jatuh cinta kepada suaminya sendiri. Namun, di lain sisi perempuan itu menyimpan rahasia dan merasa bersalah karena pernah berhubungan dengan seseorang yang hampir saja memberikan kesuciannya kepada mantan kekasihnya tanpa Raven tahu dengan kejadian itu.