Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Anime Perjalanan Waktu

AKADEMI WAKTU

Akademi Waktu adalah sebuah lembaga misterius yang berada di luar dimensi manusia biasa, tempat di mana waktu bukan hanya dipelajari, tetapi juga dibentuk. Di bawah kepemimpinan Kepala Waktu yang usianya terlupakan oleh sejarah, akademi ini bertugas menjaga keseimbangan peradaban dengan mengawasi perjalanan waktu yang terus berkembang. Di dalam akademi ini, para murid belajar untuk memahami dan melindungi jalannya sejarah, termasuk ancaman dari makhluk temporal bernama Gharax, monster yang mampu memanipulasi waktu dan tak terkalahkan oleh manusia. Rael, seorang murid baru dengan tekad membara, datang dengan tujuan untuk mempelajari seni pertempuran temporal dan mengalahkan Gharax yang telah menghancurkan kerajaan demi kerajaan. Di sampingnya, Guru Aelia, seorang ahli manipulasi waktu, mengajarkan bahwa untuk mengalahkan Gharax, mereka harus memahami waktu seperti musuh mereka sendiri. Selain itu, Akademi Waktu juga mengesahkan takhta para pemimpin besar. Rania, putri dari seorang raja yang baru saja meninggal, harus menjalani ujian berat untuk mendapatkan pengesahan sebagai ratu. Ujian tersebut tak hanya berkaitan dengan pengetahuan sejarah, tetapi juga dengan kemampuannya untuk mempertahankan kerajaan di tengah ancaman Gharax yang semakin mendekat. Kepala Waktu dan Dewan Pengawas Waktu menyaksikan perjalanan Rael dan Rania yang penuh tantangan. Mereka harus belajar mengendalikan waktu, menghadapi ancaman dari luar dan dalam, serta memilih jalan yang dapat menyelamatkan peradaban mereka. Namun, di balik ujian ini, Gharax yang legendaris siap menguji takdir mereka, dan hanya mereka yang benar-benar memahami waktu yang akan mampu bertahan. Akademi Waktu berdiri sebagai benteng terakhir yang menjaga keseimbangan dunia, dan perjalanan Rael serta Rania akan menentukan nasib peradaban yang ada.
KURA01 · 936 Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 69 Views

"DEADLY ANIME ADDICTION"

A Few Warnings for the Reader: This short novel is written for people who appreciate Japanese anime – a worldwide community numbering in the hundreds of millions. It's important to understand from the start that anime is not just "children's cartoons," as animation is often perceived in places like Europe and the USA. Anime represents a distinct form of animation and a significant cultural force, almost like "super-cinema." It can be incredibly dynamic and explore serious themes. Now, let's be honest, a large portion of anime is… not great. Maybe around 90% could be considered simply "okay" or even, let's say, "trashy." It can be blatant, silly, and not particularly engaging. Many viewers watch one of these less impressive shows and then assume all anime is similar. But that's a mistake! Understand this: by doing that, you're missing out on potentially the most captivating entertainment of your life. That's not an exaggeration – it's a genuine perspective. But the remaining 10%? That's where the true "super-cinema" lies. Good anime is unmatched in its ability to tell emotionally resonant stories and deliver dynamic action. Anime creators are free to push boundaries. Their imaginations delve into the complexities of the human heart, challenging the common "European view" that restricts animation to children. This story(it's not a Fanfiction!) is a tribute to a classic anime called "Fate." Fate is not my personal absolute favorite – there are masterpieces which incredibly hard to surpass. But still, it's a powerful example of the story started as a simple eroge and converted to a deeply emotional cult film.
AlviChanti · 3.4K Views

Jeruji Waktu

Sarah namaku. Saat ini, statusku adalah mantan terpidana seumur hidup yang sedang berusaha membangun masa depan. Mantan narapidana, sebuah status yang seharusnya tidak pernah kusandang, namun kenyataan waktu itu berkata lain. Entah kebetulan atau takdir, semua berubah ketika vonis yang mengunci sisa hidupku di penjara dibatalkan. Penjara bukanlah rumah yang semestinya bagiku. Diriku tak bersalah, Diriku korban ketidakadilan yang Menyakitkan. Hukum saat itu telah menghakimiku, Hukum telah memutuskan bahwa diriku adalah penjahat keji yang tak termaafkan. Sebagian besar hidupku dihabiskan di pulau penjara, sebuah tempat yang tak pernah kuharapkan untuk menjadi bagian dari kisah hidupku. Diriku adalah korban fitnah, korban salah paham yang menyudutkanku tanpa ampun. Siapa sangka, fitnah memang lebih kejam daripada pembunuhan. Mungkin ini adalah cara Tuhan menguji ketabahanku, tetapi sungguh, mata dunia tak pernah sempurna melihat kebenaran. Keadilan yang diatur oleh manusia terlalu sering meleset, tak jarang meninggalkan luka yang mendalam. Kini bayangan dari Kehidupan di Penjara masih menghantui, meski diriku telah bebas, rasa itu belum sepenuhnya hilang. Manis-pahit kehidupan di penjara masih membekas, seperti ukiran dalam di hatiku yang tak akan pernah benar-benar pudar. Kebebasan ini terasa berat; bayang-bayang kehidupan di penjara masih mengikat, seperti bayangan "rumah" yang pernah memenjarakan jiwa dan ragaku. Ku coba meyakinkan diriku bahwa semua ini adalah ujian dari Tuhan. Sebuah perjalanan untuk menempa ketabahan dan menguji iman. Inilah kisahku, sebuah kisah tentang perjuangan dan harapan, kisah tentang kehilangan segalanya, bertahan, menerima keadaan, menikmati pertemuan yang tak diduga, dan akhirnya menemukan kembali sebagian diriku di tengah cobaan yang tampaknya mustahil untuk dilalui. Sebuah kisah tentang perjuangan hidup, mencari keadilan di dunia yang sering kali buta, dan tentang bagaimana aku, seorang wanita tangguh, menemukan kekuatan di tengah badai yang menghancurkan.
Upt0y0u · 11K Views

Kitab Perjalanan Vinia | All Story

Vinia, seorang peramu obat yang melarikan diri dari Kerajaan Garamon, menemukan kehidupan baru di Kerajaan Rattas sebagai Kepala Medis Istana. Di sana, ia mendapat kesempatan untuk membawa perubahan dan menyembuhkan banyak orang. Namun, kedamaian itu tidak bertahan lama ketika Garamon mendeklarasikan perang terhadap Rattas. Meski terlibat dalam peperangan, Vinia tetap bertekad untuk memberikan kontribusi lebih besar, baik sebagai penyembuh maupun pejuang. Di tengah konflik ini, Vinia harus menghadapi pilihan sulit, di mana ia tidak hanya melawan musuh dari luar, tetapi juga mengatasi perasaan dan luka batin yang ia bawa. Setelah perang melawan Garamon berakhir, Vinia dan Tarek mulai menjalani kehidupan baru di Kerajaan Rattas. Hubungan mereka berkembang dari sekadar rekan seperjuangan menjadi pasangan yang saling mendukung. Sementara itu, Pangeran Ardent mulai menjalin hubungan dengan Putri Yuli dari Lunur, yang datang untuk kerja sama diplomatik. Di tengah tugas mereka melatih kesatria dan tabib baru, Vinia dan Tarek juga mempersiapkan pernikahan mereka, yang menjadi sorotan seluruh kerajaan. Puncaknya, pernikahan mereka berlangsung meriah di taman istana, disaksikan oleh rakyat dan bangsawan, sementara Pangeran Ardent akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Putri Yuli. Di malam terakhir sebelum memulai hidup baru, Vinia dan Tarek mengenang perjalanan mereka di atas menara tempat mereka biasa bersama. Dari peperangan hingga cinta yang tumbuh perlahan, mereka menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga menemukan makna keberanian, pengorbanan, dan kebahagiaan sejati. Dengan langit malam Yorket sebagai saksi, Kitab Perjalanan Vinia pun mencapai akhir yang indah.
wibikpratamadidok · 992 Views
Related Topics
More