TWILY
Gue kira gue cukup tangguh untuk menopangnya. Menjadi sandaran kala dia merasa langit seolah hendak menimpanya. Jadi tameng yang menangkal segala luka. Awalnya, gue kira, gue iya.
Tapi engga. Gue tidak sekuat itu. Nyatanya, gue pun rusak. Butuh diperbaiki. Butuh dipulihkan. Karna bagaimana bisa gue menahan langitnya sedang berpijak pun gue masih goyah.
Tapi, meski gue ga cukup kuat, gue akan mengusahakan untuk ada di sana. Di tempat yang sama. Kapan pun lo butuh. Menyediakan bahu. Atau pelukan hangat. Apapun itu. Asal bisa meluruhkan sedikit beban di bahu lo.
Tapi, andai nanti lo menemukan seseorang yang rela mematahkan sayapnya demi menahan langit supaya tidak menghancurkan lo; jangan ragu lepasin genggaman gue.