Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dust Sans Last Genocide

Dust of the Shattered Realms

What if all the stories you’ve ever read, all the words that shaped your life, weren’t random at all? What if every tale, every book, every page, was leading you toward something far darker, something you never saw coming? And what if “this story,” the one you’re reading now, isn’t just about Alex Müller? What if it’s about ‘you’ too? What if everything in your life, up until this moment, was pulling you here? To him. You might think you’re just a passive observer, but what if you’re not? What if, hidden in the shadows of every chapter, your presence is felt? You’re more than just a bystander. You’re part of this. You’re here for a reason. Alex Müller, a boy caught in a world of hunters, monsters, and fate’s cruel game, doesn’t know it yet, but his path is crossing with yours. And the more you watch, the more you realize… you can feel it. His fate intertwining with yours. The darkness. The whispers. The pull. Sometimes, you’ll hear a distant voice, a moment when you, the reader, have power over the world unfolding before you. What if your choices, no matter how small, can shape Alex’s fate? What if the words on these pages aren’t just words, but your key to changing everything? You are not just reading. You are “there”. And sometimes, you’re more than that. A fleeting presence, a shadow in Alex’s world, felt but rarely seen. Your choices, your influence—they’re real. They’re part of the twisted game that’s unfolding. In a world where hunters battle monsters and a broken system rules, the lines between fate and free will blur. Can you trust your decisions? Can you even trust what’s real? This isn’t just Alex’s story. It’s YOURS too. And as you journey alongside him, the question remains: What if you’ve been led here for a reason? What if you’re not just observing, but shaping the fate that awaits? What if every story you’ve lived through was guiding you toward this moment? Is it fate, or is it something darker?Or maybe it’s just randomness—unpredictable, unexplainable, and yet... here you are WELCOME TO THE SHOW!
invalid_username77 · 17.7K Views

The Last Wind

Albert Cyber School (ACS), kampus swasta paling prestigious di Indonesia. Mahasiswa ACS adalah keluarga kaya dari seluruh Indonesia dan 20% warga Asia. Tiga pangeran ACS yang paling terkenal yaitu Zavier, Aryan & Leo. Mereka dijuluki young, handsome and rich yang tidak akur, mereka seperti kutub yang saling berlawanan. Zavier, seorang troublemaker dan pem-bully & Aryan dijuluki sebagai manusia separuh malaikat. Hubungan mereka canggung karena konflik dan tragedi internal keluarga, tapi dituntut akur karena keduanya adalah wajah & masa depan Albert Group. Leo juga diharapkan bersatu dengan kedua pewaris Albert Group itu. Tapi Leo hidup bagaikan angin, ada antara tiada, menghindari semua orang, termasuk Zavier & Aryan. Satu-satunya yang bisa mendekatinya hanya Jihan, favorite kembarannya, Lea. Jika bukan karena Lea, Jihan bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bicara dengan pria dingin itu. Zavier terus menjadi pemberontak yang tidak tertolong, bertindak semena-mena dan sembrono. Aryan selalu mencoba menutupi kesalahan sang sepupu, tapi kesalahan Zavier terlalu kentara untuk ditutupi. Leo memilih menjadi penonton dan melihat kedua pangeran Albert Group itu sebagai pecundang bodoh. Jihan tidak berdaya ketika dihadapkan pada tiga manusia keras kepala itu. Ny. Medeena Albert juga kewalahan menghadapi mereka. Satu-satunya solusi adalah membawa Lea kembali ke Indonesia karena mampu menundukkan ketiga manusia arogan itu. Tapi, tidak mudah membawa Lea pulang karena dia adalah the real troublemaker yang tidak pernah kembali sejak 10 tahun lalu. Lea mencintai kebebasan, tidak suka terikat apapun, tidak menganut agama, tidak memilih kewarganegaraan, dan bergonta-ganti pacar, meski telah dijodohkan dengan Zavier sejak kecil. Lea menjadi salah satu alasan yang membuat Zavier terus meluapkan emosi dan melampiaskan kemarahannya. Penolakan dan pengkhianatan yang dilakukan Lea telah menjerat rasa sakit yang luar biasa tidak tertahankan; perasaan terluka karena tidak merasa dicintai, perasaan tersakiti karena merasa dikhianati, dan perasaan kesepian karena merasa ditinggalkan. Meski Lea menyadari hati yang hancur itu hampir tidak bisa bertahan, tapi jiwa kekanak-kanakannya masih acuh tak acuh, dipenuhi ego dan ambisi liar, sehingga tidak memilih cinta dan mengabaikan impian untuk merangkul yang tercinta, meski sekali saja. Meski cinta telah memecah-belah hatinya hingga serpihannya tidak lagi memiliki bentuk, tapi Zavier diam-diam masih berharap bahwa suatu hari dapat memeluk wanita itu dengan bahagia. Dia mencoba meyakinkan diri bahwa Lea tidak memiliki pilihan lain, selain menikah dengannya.
Olla_Song · 63.5K Views
Related Topics
More