Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sonic Ost

Game Terakhir di Tengah Hutan Langit malam menggantung kelam di atas h

Langit malam menggantung kelam di atas hutan Kresna. Tidak ada bintang. Hanya suara lolongan serigala yang bersahutan dengan desau angin yang seperti berbisik—atau mungkin, memperingatkan. Di tengah pekatnya kabut, satu cahaya menyala—sebuah layar. Dan di depannya, berdiri seorang pria muda dengan hoodie hitam bertuliskan “ICONPLAY” di punggungnya. Namanya Iconplay Jago. Bukan pemburu. Bukan penyihir. Tapi gamer sejati. Namun malam ini, ia bukan hanya gamer biasa. Ia adalah satu-satunya harapan untuk menghentikan kutukan vampir yang sudah menelan satu desa di kaki gunung. Konon, para vampir di hutan Kresna bukan seperti vampir di dongeng. Mereka tidak takut salib, air suci, atau bawang putih. Tapi... ada satu hal yang bisa membuat mereka menghilang: Game seru yang bisa mengganggu konsentrasi pikiran gelap mereka. Dan itu adalah keahlian Iconplay Jago. Dengan laptop gaming yang telah di-modifikasi khusus, Iconplay memasuki “Mode Serbu”—perpaduan antara augmented reality dan sinyal sonic yang ditransmisikan melalui game. Ketika ia mulai memainkan game buatannya, layar bergetar, dan dari dalam semak-semak, suara mendesis terdengar. Seekor vampir—tinggi, matanya merah menyala—muncul. Tapi alih-alih menyerang, makhluk itu mendadak berhenti. Matanya terpaku pada layar Iconplay. “Kenapa... aku tidak bisa... berpikir?” gumam sang vampir dengan suara parau. Iconplay tersenyum tipis. “Selamat datang di Level 1, bro. Siap kalah?” Game dimulai. Dan hutan Kresna berubah menjadi arena pertempuran paling aneh yang pernah ada—di mana joystick dan strategi bisa mengalahkan makhluk abadi.
Iconplay_2 · 18 Views

Game Terakhir di Tengah Hutan

Langit malam menggantung kelam di atas hutan Kresna. Tidak ada bintang. Hanya suara lolongan serigala yang bersahutan dengan desau angin yang seperti berbisik—atau mungkin, memperingatkan. Di tengah pekatnya kabut, satu cahaya menyala—sebuah layar. Dan di depannya, berdiri seorang pria muda dengan hoodie hitam bertuliskan “ICONPLAY” di punggungnya. Namanya Iconplay Jago. Bukan pemburu. Bukan penyihir. Tapi gamer sejati. Namun malam ini, ia bukan hanya gamer biasa. Ia adalah satu-satunya harapan untuk menghentikan kutukan vampir yang sudah menelan satu desa di kaki gunung. Konon, para vampir di hutan Kresna bukan seperti vampir di dongeng. Mereka tidak takut salib, air suci, atau bawang putih. Tapi... ada satu hal yang bisa membuat mereka menghilang: Game seru yang bisa mengganggu konsentrasi pikiran gelap mereka. Dan itu adalah keahlian Iconplay Jago. Dengan laptop gaming yang telah di-modifikasi khusus, Iconplay memasuki “Mode Serbu”—perpaduan antara augmented reality dan sinyal sonic yang ditransmisikan melalui game. Ketika ia mulai memainkan game buatannya, layar bergetar, dan dari dalam semak-semak, suara mendesis terdengar. Seekor vampir—tinggi, matanya merah menyala—muncul. Tapi alih-alih menyerang, makhluk itu mendadak berhenti. Matanya terpaku pada layar Iconplay. “Kenapa... aku tidak bisa... berpikir?” gumam sang vampir dengan suara parau. Iconplay tersenyum tipis. “Selamat datang di Level 1, bro. Siap kalah?” Game dimulai. Dan hutan Kresna berubah menjadi arena pertempuran paling aneh yang pernah ada—di mana joystick dan strategi bisa mengalahkan makhluk abadi.
Iconplay_1 · 23 Views

Beauty's Beasts

"Do females fly??" "What?!!! I've never seen one." Parrick said with a frown. "Then why...." he said nonchalantly pointing to the sky where a female was descending at a super sonic speed with a loud scream on the top of her lungs. Parrick gaped at the sky in disbelief. The female clearly had no wings...so how come she was up there! Also...there were no flying beastmen settlements from where the female came from!!! "Ahhhhhhhhhh!!!!!!!" the female screamed falling from such a high altitude and her scream died down the next minute. "My Lord ...we didn't save her!!!!!" Parrick gaped in utter shock and disbelief. "Her scream surely attracted a number of other males. They'll go rescue her...and you too can go if you badly want to." "Huh!!!!!" Parrick was dumbfounded. "Look!" he said and indeed a group of flying beastmen and other land beastmen were sprinting to the direction the female had fall in. Sydney is swept away by a tornado and is thrown into a different space. She's confused as to why she came to this weird world but she accepts her fate. The people here are half human half beasts and despite being an independent woman back on earth, here she needs a male to survive but not just one.... multiple males. -One male is younger than her -The other is literally a walking legend -Another is venomous, even from mere skin contact. -The other is a hard specimen to understand -Her last male is a walking disaster! Cover design doesn't belong to me. Credit to original owners. Hello guys! It's your beloved author. This is a link to those interested in joining the WhatsApp chat group for litto-ways ♥️. I hope to find you there, in my little world. https://chat.whatsapp.com/GhoWIDjjK4E6ezWDwJ870k
Litto_ways · 483.4K Views
Related Topics
More