Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Dark Side Of Cartoons

One Side Heaven Another Side Hell ( Part 1 )

In the vast expanse of a realm divided, two illustrious kingdoms, Cheongug and Jiog, found themselves entangled in a web of misunderstandings. What began as a mere miscommunication gradually festered into a bitter feud, igniting the fires of conflict that would engulf the lands in a devastating war. Yet, unbeknownst to the warring factions, there lay a mystery so profound, its unravelling held the key to their salvation. Within the fabric of this unfolding tale, stories of great import had been meticulously woven, their threads entwined with the destinies of both kingdoms. Like ancient manuscripts concealed in the recesses of time, these tales held wisdom, guidance, and the power to shape the future. Meanwhile, even the divine forces themselves, the Gods who presided over the realms, were not immune to the allure of secrets. For amidst the chaos and turmoil, they too had veiled something of extraordinary significance, a celestial secret yearning to be discovered. As the wheels of war began to turn, both kingdoms grappled with the weight of their misconceptions, each side believing their cause to be just. But little did they realize that buried within their shared history and intertwined fates were the clues to unravel the enigma that held them captive. In the shadowy depths of this conflict, where swords clashed and soldiers cried out in anguish, the key to resolution lay concealed, waiting for intrepid souls to embark on a quest for truth. For it was through the unearthing of these hidden tales, the deciphering of the ancient texts, and the unmasking of the divine secret that a glimmer of hope would arise—a chance to heal the wounds of misunderstanding and bring forth a future where unity and harmony would prevail. As the war drums reverberated across the kingdoms, and the Gods watched from their celestial thrones, the stage was set for a grand tapestry of discovery, where the destinies of nations, the power of stories, and the enigmatic designs of the divine would converge in a cataclysmic clash of revelation and redemption.
Meekesh_Rueban · 590 Views

The Guardian of Dark Night

Duan Holster 24 tahun berambut hitam dan mata hitam seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal bersama neneknya. Duan bekerja sebagai penjaga toko, setelah mengakhiri kelas, setiap siang hari hingga malam, Duan bekerja selama 10 jam. Pada suatu hari Sebuah serangan terjadi dalam serangan pada toko tempatnya bekerja, tiga perampok datang ke tokonya, satu dari jauh menodong pistol, dua orang mencoba mendekat dengan salah satunya membawa pisau. "Beri semuanya atau mati" Rampok meminta. "Tolong tenang, ambil saja ini semua". Sepertinya pekerjaan ku berakhir disini pikir Duan. Pria terakhir mencoba mengambil uang dalam penyimpanan. "Minggir jangan melakukan apapun" Pach!!, sebuah pukulan mendarat di pipi Duan dan Dia terlempar membenturkan kepala belakang mengenai meja kasir di belakangnya. 'Sial ambil saja tidak usah memukul' pikir Duan dalam benaknya. Duan berdiri dengan sedikit linglung, pria yang membawa pisau mencoba menusuknya, Duan menghindarinya ke kanan menyerempet lengan kirin, Duan memposisikan kaki kanannya ingin maju ke depan tapi merasakan bahaya, Dia melompat mundur dan dan suara bang bang kaca disamping Duan sebelum pecah. Duan dengan reflek langsung menunduk 'Sial kenapa bergerak sih' mereka waspada terhadap perlawanan Duan. Duan memberi sarat dengan mengangkat dua tangan keatas mencoba berdiri untuk menyerah tapi di abaikan oleh pria membawa pisau. Wuss wuss wuus, tiga tusukan yang cepat dilakukan ke arah dada nya. 'uhh!!!' tusuk terakhir mengenai ulu hati dan suara pistol meletus 'bang! bang!' peluru mengenai kepalanya dan Duan terjatuh terkapar dengan wajar menghadap lantai, darah mulai membanjiri area tersebut. Delapan detik sebelum kematian kenangan terlintas dalam pikirannya 'aku tidak memiliki banyak kenangan indah untuk dibawa mati' Dia yang di besarkan oleh neneknya saja yang tidak memiliki teman seorang pun karena terlalu lusuh. Setelah kegelapan pun datang di pikirannya dan Duan mati, setelah beberapa waktu berlalu, Dalam kegelapan Duan Merasakan hangat. Matanya terbuka!!!
Nugo8588 · 162 Views
Related Topics
More