Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Mala Goku

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.
Road of Flowers · 25.6K Views

Madu Ke-3

Seorang lelaki yang bernama Benedict Alraze adalah seorang pengusaha bisnis yang terkenal. Tak hanya itu, pria itu bahkan memiliki usaha dari jalan kegelapan yang tidak pernah dipublish. Ben, begitu panggilannya. Dia terkenal bengis dan tak memiliki hati. Lelaki yang berusia 32 tahun itu, bahkan telah memiliki 2 orang istri yang dinikahinya dari hasil penebusan hutang oleh kedua orangtua mereka. Meski memiliki 2 orang istri, sayang sekali Ben tak pernah menyentuh mereka. Sesuatu milik Ben, di bagian bawah sana tidak bisa diharapkan. Membuat harga diri Ben, sebagai seorang pria terjatuh dalam. Untuk itulah sampai detik ini Ben selalu menjaga jarak, dengan kedua istrinya. Dalam jalan kegelapan, Ben tak bergerak sendiri. Melainkan ada 3 orang kaki tangannya atau lebih tepatnya pengeksekusi, yang selalu mematuhi perintah dari Ben. Bahkan mereka tak segan untuk menyiksa para penghutang karena terlambat membayar hutang mereka. Sampai akhirnya, Ben diberikan hadiah seorang gadis bernama Arumi Larasati. Gadis yang dijadikan penebus hutang, oleh majikannya sendiri. Seperti nasib kedua istri Ben sebelumnya, Arumi diboyong paksa untuk tinggal di mansion yang mewah itu. Awalnya, Ben cukup malas melihat Arumi. Tak ada yang spesial, dari penampilan gadis itu. Sayangnya, Ben salah besar! Hanya dengan Arumi saja, Ben mampu turn on! Tentu saja, Ben mulai memperhatikan Arumi. Mendekatinya, secara perlahan. Ya! Ben harus bertekad, demi keberlangsungan keturunannya kelak. Tanpa Ben sadari, ia menjadi posesif terhadap Arumi. Sayangnya Ben harus bertekad lebih keras lagi, untuk mendapatkan cinta Arumi. Mengingat kesan pertama dalam penyatuan hubungan mereka adalah, Arumi yang telah ditumbalkan oleh majikannya sendiri. Bukan hanya tentang cinta Ben kepada Arumi, akan tetapi kehidupan Arumi yang harus satu atap bersama 2 kakak madunya yang lain. Bagaimana kisah mereka Ben dan Arumi selanjutnya? Lalu hal misterius apa yang ada dimasa lalu Benedict? Apa pekerjaan dari lelaki itu sebenarnya? Saat cinta Arumi mulai tumbuh, ia dikejutkan dengan dunia kelam milik Benedict. Membuat Arumi meragukan cinta, yang acap kali dielukan oleh Ben. Mampukah Benedict meyakinkan Arumi atas cinta yang sesungguhnya? Simak kelanjutannya. Hanya di Madu ke-3.
Permaisuri_ · 31.5K Views

Perfecto desastre

¿Crees que la sociedad es injusta con las mujeres? ¿Es justo que una mujer que cría a sus hijos sola sea tachada como mala madre por una cosa u otra y que un hombre que cría a sus hijos en soledad despierte miradas compasivas y palabras de apoyo y aliento? Sí, Alexis sabe lo injusta que es la sociedad porque día tras día la vida se encarga de recordárselo; y si no, siempre está Bethany Malone para recordarle que como madre y mujer es un desastre. Pero a Alexis le resbalan —un poco— los comentarios de los demás mientras sus hijos tengan comida en la mesa, un techo que los resguarde; y a ella; sobre todo a ella, para darles el amor que solo las madres saben dar. Por su parte, Henry es viudo y la repentina muerte de su mujer sumada a la preadolescencia de su hija no le hacen las cosas fáciles; por fortuna, ayuda no le falta aunque no le hace gracia la compasión que le tienen y que por ser hombre lo consideren un inútil en casa o en cuanto a la crianza de su hija se refiere. ¿Qué pasará cuando Henry y Alexis se crucen y descubran que pueden apoyarse el uno en el otro como un equipo aunque sus vidas sean tan diferentes? Esta es una historia de amor a fuego lento entre un hombre y una mujer que comparten la crianza de sus hijos en soltería y que, según sus géneros, batallan día a día contra los juicios de la sociedad. En la serie Perfectos amores encontrarás las historias de varias mujeres con sus altibajos, amores, desamores, retos, debilidades y fortalezas a las que la vida ubica en una misma ciudad para que crucen sus caminos y establezcan fuertes lazos de amistad que las llevarán a apoyarse, animarse —y hasta regañarse—... porque eso es lo que hacen las amigas... ¿no? Ven a compartir las aventuras románticas de cada una de ellas y encuentra en cada una algo con lo que puedas sentirte identificada ¿Te atreves? :) Cada historia de esta serie es única, independiente y autoconclusiva.
GabrielAPalaciO · 8.7K Views

The Half-Blood Wizard: Thief Of Time

“Run!” The cry was followed by the appearance of a small sand vortex beside me. I knew that it was the Manjis. I wanted to follow their words, but my legs seemed to freeze on the spot. “Tha, Run!!” This time, they shouted at me. However, just like before, my legs were unable to move. I asked myself what was going on right now, but I couldn't find the answer. I gasped again when the strains of the song sounded from my cell phone. An incoming call. 'Tha, where are you?' Mala's voice sounded so panicked. “In front of a shop. I was asked by my friend to take her to buy paper” My words were dumbfounded and reflected confusion.  'Run out of that place!’ Mala screamed from the other end. 'Fast!' Both asked me to leave this place immediately.  Hastily I took my bicycle and pedaled quickly. Just a few strokes away from the building, I looked back and found one of Manji standing in front of the shop, a bow in his hand. A clump of sand flew low beside me, who was pedaling my bicycle. The sand slowly formed a dove which then flew ahead of me. The Manjis seemed to be asking me to follow the dove. Now, this place was like a maze. I still remember when we came down from the main road earlier, we only had to go into the alley and walk straight until we arrived. However, right now, even until eight o'clock at night, I couldn't get out of this place yet. Dark and tired, I forced myself to continue pedaling my bicycle, following the dove that was now slowly glowing in flames, helping me a little to see in the dark.  ... "Forty years ago, there was a mass death of half-blood people. Those who initially looked healthy in the morning suddenly died in the afternoon. Even the best healing wizard abilities are incapable of healing them, as their spells simply do not work against what they are. Today, the creature is in the border forest of the village where I live, " I said. The surprised expression couldn't hide Azalea, and I saw it. "How did you know that?!"I gasped when he asked in a raised tone. "I won't tell you."I looked at the pair of eyes now looking at me intently, which were always able to give off an aura of intimidation. "I came here because I feared the same thing would happen again. I don't know where to go because I'm a half-blood. There are so many bad things that could happen to me if it were to happen again." Some time passed with silence. Azalea and I looked at each other with our minds until I finally decided to leave the room, but she forbade me. "I'll ask you again, who told you this?!"Azalea seems very angry. Maybe this is why Antonie forbade me to tell the truth because he knew that the woman would be this angry. "Sorry, I can't tell you."I showed an expression of regret. "He was the one who saved me so that I can be here now." "Antonie?!"I was just silent when Azalea mentioned that name. "Am I right?!" under his piercing gaze, I seemed hypnotized and nodded my head. "Only he knows that none of the Wizards are capable of healing them," I thought. I would find another rage, which Azalea would show after hearing that Antonie was still alive, even though that man had also helped me come to this place. However, I was wrong. I just saw the woman's expression. "So you're here to run?." ____________________________ *** Follow My Book Dear ^^ *** Tale Of The Half-Blood Wizard Stealing The Wife's First Kiss Once A CEO Wife ____________________________ ************************ Updates every day at (GMT+8) 07.00 AM ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan #Discord : bluehadyan#7481
dewisetyaningrat · 165.3K Views
Related Topics
More