Tinta Terakhir
Zeice Robert, seorang penulis muda berusia 20 tahun asal Spilantula, merasa kecewa dan lelah dengan dunia kepenulisan. Meski dikenal berbakat, dia harus menghadapi kenyataan pahit di mana ide-idenya yang orisinal sering kali dicuri oleh penulis senior. Ketika dia mengunggah karyanya, tak jarang ide-idenya dipakai oleh mereka yang lebih senior untuk membuat cerita dengan genre yang sama, sementara dia dianggap sebagai plagiaris.
Zeice bersumpah untuk memerangi dan membongkar para mafia kata, sebutan yang dia berikan kepada para plagiator karya tulis.
Bersama Fleurine Vexia, kekasihnya, serta para penulis lainnya, mereka memiliki satu tujuan, yaitu menggulingkan mereka yang telah merampas hak para kreator.
Namun, perjuangan mereka tidak berjalan mulus. Para plagiator, yang merasa terancam, merencanakan makar untuk melenyapkan Zeice dan rekan-rekannya.
Dengan bantuan mafia yang sesungguhnya, mereka mulai bergerak dan berusaha menyingkirkan siapa pun yang menghalangi jalan mereka.
Sementara itu, identitas asli Zeice perlahan terkuak. Dia bukan sekedar penulis biasa, melainkan putra dari seorang mafia besar di kotanya.
Kini, dia harus menghadapi dua dunia yang bertabrakan, perang melawan mafia kata dan rahasia kelam yang selama ini tersembunyi dalam darahnya.