Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Msa Fren

BULAN MEMUDAR

Semuany berasal dri suku wu harus dimusnahkan. Itulah dendam yg terpendam ratusan tahun lamanya Miyan, gadis bermata biru harus menerima resiko mnjadi incaran suku wu. Bahkan ayahnya sendiri ingin membunuhnya karena di anggap sebagai pembawa bencana. Untunglah selama ini miyan selalu di jaga oleh gurunya yangg juga bermata biru, yuancheng. Bersama sang guru, miyan merasa disayang seperti keluarga sndiri. Ditengah²-tengah dendam yang membara yue si raja siluman justru menaruh harapan lain untuk memiliki miyan slamanya,dendam pun berujung cinta. Miyan & yue memilikin masa lalu yang sama. Mereka sma² kehilangan orang yg mereka sayang. Yue sbnrny hanya mnusia biasa dan di juga sangat baik,tpi krna orng² sri suku wu membunuh adiknya ia marah dan berubah jdi siluman berambut putih yg sperti tuolong moye (sebnarny yue adalah rengakrnasi dari moye) .. tetapi, karena miyan datang dalam hidupnya.lama kelamaan yue mulai mnyukai miyan. Pda akhirny miyan tau masalalunya dan yue. Miyan pingsan dan bermimpi.dalam mimpinya sunye datang memberi tau miyan Dulu miyan adalah orng yg dekat sma yue waktu kecil yue dikejar oleh beberapa serigala yang sedang lapar. yue lari hingga sampai di penjara,dan di dalamnya ada seorang wanita berambut perak serigala itu pun pergi dari tempat itu. yue membalikkan badan ia sangat terkejut dengan seorang wanita itu "hantuuu.... " teriak yue wanita itu tidak menjawab,dan matanya tertutup kain putih. wanita itu mendekat ke arah yue. "terimakasih,nona..." kata yue "hmm, ngomong-ngmng nama nona siapa? " tanya yue. wanita itu tidak menjawab. "apakah nona tidak mempunyai nama? "tanya yue.. "baiklah aku akab memberi nona nama. karena aku sudah memikirkan nama yang cocok untuk nona. Pinglun. nama nona sekarang adalah pinglun. pinglun artinya adalah "bulan" sama seperti arti dari namaku" kta yue dengan senangnya. saat itu yue datang terus ke tempat pinglun dan memberi pinglun makanan. tak lama kemudian datang yuan yang ingin membebaskan pinglun dan menghapus memori ingatan pinglun dan namanya juga di ganti mnjadi miyan. saat itu miyan langsung terbangun dan rambut miyan berubah jdi perak seperti dlu. miyan pun sudh memngingat msa kcilnya bersama yue.. miyan pun segera menghampiri yue dn memberi tau kpada yue bhwa miyan adalah pinglun,sahabat masa kecilny. "nuoyue... ini aku pinglun,kamu masih mengingatku? aku belum mati"kata miyan sambil menangis. "pinglun" kta yue (membalikkan badan) miyan lari danmemeluk yue dengan erat dan berkata " sudah...sudah cukup balas dendamnya" kta miyan (menangis) yue pun dimsuki oleh oleh arwah tuolong moye. "belum.. masih ada satu orang lagi yang dari suku wu" kta yue. "tunggu.. kamu bukan nuoyue..kamu adalah.. (terputus)" "iya..aku adalah tuolong moye" berbicara dngn senyuman sinis. saat itu datanglah sunye. "yue,hentikan.."kta sunye. "sunye..? kenapa kamu masih disini? "tanya yue. "aku menunggu kamu"kata sunye. "menungguku? "tnya yue. "yue...sudah cukup balas dendamnya. jangan bunuh orang yang tidak bersalah lagi.jangan lukai nuoyue......karena nuoyue adalah anakmu" kata sunye (bersedih) juga memberi tau kn apa yg dia lakukan di masa lalu itu,sunye mngatakan dia sngt mnyesal krna tlah mnyakiti moye. dan mreka brjanji akan tetap bersama-sama dimana pun dan kapan pun. moye pun kluar dri tubuh yue. yue membuka matanya "pinglun, kau kah itu? " kta yue. "nuoyue, kau sudah sadar? iya aku pinglun. aku blm mati"miyan berkata dngn senyum snang. "ternyata aku memiliki kluarga. ibu, ayah" kta yue.. sunye dan moye pun pergi menghilang. "yue, tenang. kau kan sudh dengar.mereka slalu ada di dekat kita" kta miyan (tersenyum) SELESAI...
mahardini_miyanyue · 8.3K Views

Fren's Awakening

To the stray cats of the world, the forgotten souls who navigate the concrete jungles with quiet dignity and unwavering resilience. This novel is dedicated to those unsung heroes, the silent observers who witness the human drama unfold, their wisdom gleaned not from scrolls and tomes, but from the cold, hard lessons of survival in a world not made for them. May their quiet strength inspire us all to find connection amidst the chaos, to see the beauty in the mundane, and to find empathy in the most unexpected places. This dedication is especially for those cats who, like Fren, find themselves adrift in a world vastly different from the one they once knew. A world where the ancient rhythms of nature are drowned out by the relentless hum of technology, where the warmth of a hearth is replaced by the cold glow of screens, where the comforting scent of earth is overwhelmed by the exhaust fumes of a thousand engines. May they find their footing, their purpose, their own unique ways of navigating the modern maze. For the kittens, too, lost and vulnerable, clinging to a thread of hope in a vast and confusing world. May this tale be a testament to the enduring power of empathy, the transformative potential of a single act of kindness. To those who offer them refuge, a warm lap, a bowl of milk, a gentle stroke—thank you. Your compassion sustains them, reminding them that even in the heart of the city, there is still kindness to be found. It’s for the humans as well, for those who pause to see the beauty in a stray cat’s emerald eyes, for those who extend a hand of friendship, or simply a quiet moment of understanding. To those who see past the fur and whiskers and glimpse the soul within, who hear the silent pleas of a creature searching for belonging. Their acts of kindness are not merely gestures of compassion, but testaments to the shared humanity that binds us all, however disparate our worlds may seem. Finally, this dedication is for those who believe in the power of stories to bridge divides, to foster understanding, to remind us that even in the darkest corners of the city, a spark of magic, a glimmer of hope, can always be found. For those who believe that even the most unlikely of creatures can teach us profound lessons about connection, resilience, and the indomitable spirit of life itself. May the stories we tell remind us of our shared humanity, our collective responsibility to care for one another, and the timeless wisdom found in the most unexpected places.
MeikiI · 1.5K Views
Related Topics
More