Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sonic Comic Idw

The Original Character Lives in the Fanfic World

There was a popular comic that captured the hearts of readers not because of its plot, but rather the bromance between the two protagonists, a crown prince and a duke. Their friendship & mutual trust led fans to ship them endlessly, with countless fanfiction stories ranging from dating to marriage or even incorporating omegaverse settings. One particular m-preg fanfic novel became extremely popular among fans, where the previously cold duke becomes pregnant. But the popularity of both the original comic and this novel caused everything to become unbalanced, until something strange happened - these works of fiction turn into real worlds that collided, creating an error that connected them together. In the world of the comic: Carlton from the fanfic world gazed up at his husband with longing eyes. "Husband..." He pouted, "Why don't you kiss me today?" Alaric from the comic world recoiled slightly and goosebumps broke out over his skin as he moved away. "Please don't come close to me..." He said tersely. Meanwhile, in another world: Alaric from the fanfic world, pulled his beloved Carlton into a warm embrace and peppered kisses on his cheeks. "Darling, are you mad at me?" Alaric asked affectionately. "It's okay, you're still cute." He leaned down to whisper into his ear before continuing. "But don't forget to comfort all our children, they think you're mad at them." Suddenly, seven children barged into the room and called out to their fathers. "Father, Daddy!" they exclaimed. Carlton's frozen expression spoke volumes about his state of mind as he tried to process what was happening. His murderous gaze fixed on Alaric as he muttered through gritted teeth. "Whose children do you say they are....?"
callciel_rin · 90.8K Views

Game Terakhir di Tengah Hutan Langit malam menggantung kelam di atas h

Langit malam menggantung kelam di atas hutan Kresna. Tidak ada bintang. Hanya suara lolongan serigala yang bersahutan dengan desau angin yang seperti berbisik—atau mungkin, memperingatkan. Di tengah pekatnya kabut, satu cahaya menyala—sebuah layar. Dan di depannya, berdiri seorang pria muda dengan hoodie hitam bertuliskan “ICONPLAY” di punggungnya. Namanya Iconplay Jago. Bukan pemburu. Bukan penyihir. Tapi gamer sejati. Namun malam ini, ia bukan hanya gamer biasa. Ia adalah satu-satunya harapan untuk menghentikan kutukan vampir yang sudah menelan satu desa di kaki gunung. Konon, para vampir di hutan Kresna bukan seperti vampir di dongeng. Mereka tidak takut salib, air suci, atau bawang putih. Tapi... ada satu hal yang bisa membuat mereka menghilang: Game seru yang bisa mengganggu konsentrasi pikiran gelap mereka. Dan itu adalah keahlian Iconplay Jago. Dengan laptop gaming yang telah di-modifikasi khusus, Iconplay memasuki “Mode Serbu”—perpaduan antara augmented reality dan sinyal sonic yang ditransmisikan melalui game. Ketika ia mulai memainkan game buatannya, layar bergetar, dan dari dalam semak-semak, suara mendesis terdengar. Seekor vampir—tinggi, matanya merah menyala—muncul. Tapi alih-alih menyerang, makhluk itu mendadak berhenti. Matanya terpaku pada layar Iconplay. “Kenapa... aku tidak bisa... berpikir?” gumam sang vampir dengan suara parau. Iconplay tersenyum tipis. “Selamat datang di Level 1, bro. Siap kalah?” Game dimulai. Dan hutan Kresna berubah menjadi arena pertempuran paling aneh yang pernah ada—di mana joystick dan strategi bisa mengalahkan makhluk abadi.
Iconplay_2 · 849 Views

Game Terakhir di Tengah Hutan

Langit malam menggantung kelam di atas hutan Kresna. Tidak ada bintang. Hanya suara lolongan serigala yang bersahutan dengan desau angin yang seperti berbisik—atau mungkin, memperingatkan. Di tengah pekatnya kabut, satu cahaya menyala—sebuah layar. Dan di depannya, berdiri seorang pria muda dengan hoodie hitam bertuliskan “ICONPLAY” di punggungnya. Namanya Iconplay Jago. Bukan pemburu. Bukan penyihir. Tapi gamer sejati. Namun malam ini, ia bukan hanya gamer biasa. Ia adalah satu-satunya harapan untuk menghentikan kutukan vampir yang sudah menelan satu desa di kaki gunung. Konon, para vampir di hutan Kresna bukan seperti vampir di dongeng. Mereka tidak takut salib, air suci, atau bawang putih. Tapi... ada satu hal yang bisa membuat mereka menghilang: Game seru yang bisa mengganggu konsentrasi pikiran gelap mereka. Dan itu adalah keahlian Iconplay Jago. Dengan laptop gaming yang telah di-modifikasi khusus, Iconplay memasuki “Mode Serbu”—perpaduan antara augmented reality dan sinyal sonic yang ditransmisikan melalui game. Ketika ia mulai memainkan game buatannya, layar bergetar, dan dari dalam semak-semak, suara mendesis terdengar. Seekor vampir—tinggi, matanya merah menyala—muncul. Tapi alih-alih menyerang, makhluk itu mendadak berhenti. Matanya terpaku pada layar Iconplay. “Kenapa... aku tidak bisa... berpikir?” gumam sang vampir dengan suara parau. Iconplay tersenyum tipis. “Selamat datang di Level 1, bro. Siap kalah?” Game dimulai. Dan hutan Kresna berubah menjadi arena pertempuran paling aneh yang pernah ada—di mana joystick dan strategi bisa mengalahkan makhluk abadi.
Iconplay_1 · 830 Views
Related Topics
More