Windy, Naura, Fahmi, dan Fadli
Novel ini berkisah tentang seorang mahasiswi jurusan Aqidah Filsafat Islam (AFI). Ia mengagumi berbagai tokoh dalam disiplin ilmu ini, seperti Al-Ghazali, Ibnu al-qoyyumal-jauzi, dll. Saking cintanya, Naura -nama mahasiswi tersebut- memiliki prinsip dalam hidupnya, yaitu ketika akan menikahi seseorang, makai a juga harus menikahi pemikirannya.
Namun, ia terjebak oleh pernikahan pemikiran yang salah. Buku yang ia beli di took buku Fahmi pun menjadi awal dari kisah ini. Buku itu tak hanya membuka lembaran kisah cintanya, tetapi juga lembaran masa lalunya yang tersimpan rapat, namun hilang tertiup waktu.
Dibalik ambisi Naura untuk menikahi pernikahan seseorang, ada seorang lelaki yang diam-diam menyimpan rasa dan cerita untuk gadis aktivis Rohis ini. Ia mengerahkan kemampuannya untuk selalu mendekati Naura, namun tetap dengan seluruh penghormatan atas dirinya. Mulai dari rekayasa bazar, hingga memilih ayah Naura sebagai pembimbing skripsinya, Fahmi melakukan semuanya dengan totalitas, dan bukan sekedar formalitas.
Tak hanya Fahmi dan Naura, hadirnya tokoh lain seperti Fadli dan Windy cukup membuat pembaca bertanya-tanya, bagaimana akhir dari pernikahan pemikiran ini, akankah Naura berhasil menyelesaikan misinya? Ataukah ada orang lain yang menggagalkan misinya demi misi masa kecilnya?