Kiriya

Zhi Yue y Kiriya se conocen de una forma poco convencional en Snepden. Tras conectar en algunos asuntos, ambos comparten una larga aventura en la que construyen un camino hacia la felicidad, descubriéndose en medio del caos, la soledad, la tristeza y las guerras. En Ocasip, el país vecino, el clan Lei enfrenta sus propios infortunios y roces amigables con otras familias y el Imperio Douman. Allí, se desarrolla la historia de un grupo jóvenes que lo perderán todo, donde la caída de una lagrima no derramada significará la destrucción de las Rosas Otoñales. ¿Sus destinos se cruzaran en algún momento? ¿Ambos grupos resolverán la inconsistencia en la que serán sumergidas sus vidas? ¿Recuperaran la paz que buscan? ¿Matarán por venganza o lucharan por su felicidad? En un mundo en donde los dioses están muertos, será la vida quién lo decida. En Wattpad: https://www.wattpad.com/story/370874324-misticismo-perdido

That Time We Got Separated in The Another World menceritakan tentang periode dua bulan sebelum Perang Besar Iblis berakhir, dimana terjadinya fenomena Seven Sacred Pillars sebuah ritual kuno untuk pemanggilan sekelompok orang terpilih yang disebut ‘Tujuh Pahlawan Keadilan’. Salah satunya adalah Kiriya Shin, dipanggil ke dunia lain memasuki sebuah dunia rahasia antara sihir dan pedang.  Dua bulan yang lalu, Kiriya berada di dalam lingkaran sihir bersama dengan seorang gadis teman masa kecilnya serta ia sukai, Ayase Nene. Pada akhirnya, lingkaran sihir itu membuat kesadaran mereka memudar kemudian secara tidak disadari Kiriya telah berada di dunia berbeda dengan dunia asalnya. Waktu itu, Kiriya menyadari sesuatu kalau ia telah terpisah dengan sosok gadis yang ia sukai, Ayase Nene. Kiriya yang kehilangan sosok gadis yang ia sukai berusaha mencarinya, meskipun pada akhirnya semuanya telah berakhir. Bagaimana kisah route Kiriya Shin mencari Ayase Nene? Apakah mereka akan bertemu kembali? Mari kita ikuti kisah ini sampai akhir! [Seluruh konsep cerita ini sebagian terinspirasi dari kisah Boruto Next Generation dan Seirei Gensouki]