Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kengan Ashura Kaneda

Battle of Karbala

The Battle of Karbala (Arabic: مَعْرَكَة كَرْبَلَاء‎) was fought on 10 October 680 (10 Muharram in the year 61 AH of the Islamic calendar) between the army of the second Umayyad Caliph Yazid I and a small army led by Husayn ibn Ali, the grandson of the Islamic prophet Muhammad, at Karbala, modern day Iraq. Prior to his death, the Umayyad caliph Muawiyah I had nominated his son Yazid as his successor. Yazid's nomination was contested by the sons of a few prominent companions of Muhammad, including Husayn, son of the fourth caliph Ali, and Abd Allah ibn Zubayr, son of Zubayr ibn al-Awam. Upon Muawiyah's death in 680 CE, Yazid demanded allegiance from Husayn and other dissidents. Husayn did not give allegiance and traveled to Mecca. The people of Kufa, an Iraqi garrison town and the center of Ali's caliphate, were averse to the Syria-based Umayyad caliphs and had a long-standing attachment to the house of Ali. They proposed Husayn overthrow the Umayyads. On Husayn's way to Kufa with a retinue of about 70 men, his caravan was intercepted by a 1,000-strong army of the caliph at some distance from Kufa. He was forced to head north and encamp in the plain of Karbala on 2 October, where a larger Umayyad army of 4,000 arrived soon afterwards. Negotiations failed after the Umayyad governor Ubayd Allah ibn Ziyad refused Husayn safe passage without submitting to his authority, a condition declined by Husayn. The Battle of Karbala ensued on 10 October during which Husayn was killed along with most of his relatives and companions, while his surviving family members were taken prisoner. The battle was followed by the Second Fitna, during which the Iraqis organized two separate campaigns to avenge the death of Husayn; the first one by the Tawwabin and the other one by Mukhtar al-Thaqafi and his supporters. The Battle of Karbala galvanized the development of the pro-Alid[a] party (Shi'at Ali) into a unique religious sect with its own rituals and collective memory. It has a central place in the Shi'a history, tradition, and theology, and has frequently been recounted in Shi'a literature. For the Shi'a, Husayn's suffering and death became a symbol of sacrifice in the struggle for right against wrong, and for justice and truth against injustice and falsehood. It also provides the members of the Shi'a faith with a catalog of heroic norms. The battle is commemorated during an annual ten-day period during the Islamic month of Muharram by Shi'a, culminating on tenth day of the month, known as the Day of Ashura. On this day, Shi'a Muslims mourn, hold public processions, organize religious gathering, beat their chests and in some cases self-flagellate. Sunni Muslims likewise regard the incident as a historical tragedy; Husayn and his companions are widely regarded as martyrs by both Sunni and Shi'a Muslims.
DaoistW5KzL1 · 3.7K Views

Eternal War : The crimson flame

dulu,di saat tiada apapun di dunia ini.the Emperor atau sang pencipta mencipatakan dunia hanya dengan beberapa gerakan. The emperor menciptakan Dunia Beserta Isinya termasuk dewa dewa yang akan menjaga perdamaian antar dunia, The emperor menciptakan bumi dengan keindahan yang luar biasa dan di bumi itu dia cipatakan sepasang manusia pertama yaitu Adam dan hawa. The emperor menciptakan adam dan hawa sepasang dengan tujuan untuk menambah jumlah kehidupan di bumi, Adam dan hawa di karuniai banyak anak,dan mereka membuat sebuah kerajaan yg bernama moniyan empire. Namun tidak lama setelah itu,The emperor memberikan adam dan hawa Anak yg sangat istimewa,anak itu adalah manusia pertama yang memiliki kekuatan yang di sebut dengan Aura. Aura adalah kekuatan magis yang memiliki 7 elemen dengan 2 Elemen inti,anak yang memiliki aura ini di berikan nama ashura, dalam usianya yang muda dia telah berhasil menguasai kekuatan aura yang dia miliki dan dia juga mengajarkan saudara saudara nya cara menggunakan kekuatan yang hebat itu. Tahun demi tahun berlalu adam dan hawa telah meninggalkan dunia dan Ashura adalah orang yang di angkat menjadi raja di kerajaan moniyan. Ashura memimpin Dunia dengan damai dan dia terus mengembangkan aura nya hari demi hari sampai pada suatu hari, Terdapat seorang dewa yang merasa iri dan kesal terhadap kekuatan yang di miliki ashura, dewa itu pun akhirnya turun ke bumi untuk menantang ashura dalam pertandingan yang sangat sengit namun tanpa di sadari "Light Magic Eternal Million Laser" Serangan cahaya yang ashura berikan itu Dapat mengalahkan Dewa tersebut. Dewa itu pun marah,menyimpan dendam,dan mengajak dewa dewa lainnya untuk membantu membalasakan dendam nya terhadap ashura. Namun dewa dewa yang lain mengabaikannya,dan dewa tersebut tertidur sampai menyimpan Dendam nya terhadap ashura 1000 tahun berlalu dan moniyan empire telah menjadi kerajaan yg maju oleh didikan ashura berabad abad yang lalu.Dewa yang pernah menyimpan dendam pada ashura secara tidak disadari memiliki kaum nya sendiri,dan kaum nya itu membuat sebuah kerjaan yang bernama dark abyss. Dark Abyss pun berperang dengan moniyan empire selama bertahun tahun namun kekuatan dendam sang dewa yang dimiliki dark abyss terlalu kuat untuk di kalahkan oleh moniyan empire. Sesampainya pada pertempuran terakhir dark abyss di kalahkan untuk pertama dan terkahir kalinya oleh 2 pahlawan legendaris yang sering di sebut sebut sebagai The dragon knight dan The black Swordsman mereka berdua bersama kerajaan moniyan menjaga perdamaian selama ribuan tahun sampai sekarang Saat ini adalah tahun kebangkitan dari the dark abyss,the dragon knight dan juga the black swordsman telah tiada beberapa abad yang lalu,namun mereka masih di ingat sebagai 2 orang legenda. Walaupun bumi telah mencapai era modern namun sangat sedikit manusia yang memiliki kemampuan aura dan keadaan ini menjadi keuntungan bagi The dark abyss. tetapi untung nya The Dragon Knight Berhasil bereinkarnasi di waktu yang tepat,the dragon knight bereinkarnasi dan bersembunyi di tebuh seorang anak muda yang bernama kintaro "Conflict Of Dawn : The Crimson Flame" Akan menceritakan kisah perjuangan kitaro dri bukan apa apa menjadi seseorang yang sebijak dan sekuat The Dragon Knight. Bersama Teman teman nya dia Akan berlatih dan melawan dark abyss lalu memusnahkan nya untuk selama lamanya.
dblue3799 · 12.2K Views
Related Topics
More