Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lowongan Kerja Dari Rumah Untuk Anak Sma

Perubahan Pekerjaan Global: Dimulai dengan Pekerjaan Tersembunyi, Tuan Kematian

Mutasi terjadi di seluruh dunia dan segera, sebuah kiamat iblis melanda. Untuk mempertahankan diri terhadap makhluk iblis, manusia dengan cepat memasuki era digital yang terglobalisasi. Semua orang bisa memilih antara pekerjaan bertarung atau mendukung melalui kebangkitan ketika mereka mencapai usia 18 tahun. Orang-orang ini akan menjadi lebih kuat dengan membunuh makhluk iblis. Lu Yan terbangun dengan pekerjaan terlemah, seorang Necromancer. Namun, dia juga menerima Sistem Dukungan Pekerjaan dan dapat bangkit kembali menjadi pekerjaan tersembunyi, Tuan Kematian. "Necromancer itu begitu lemah sehingga mereka mati dalam satu serangan!" "Hei, keberuntungan pria itu sangat buruk. Dia memang mendapatkan pekerjaan bertarung, tapi itu yang paling lemah. Apa yang bisa dia lakukan? Memanggil beberapa kerangka?" "Juga, bukankah hanya ada segelintir Necromancer di luar sana? Tidak banyak pengalaman atau sumber daya untuk mereka warisi. Masa depan mereka tampak suram." "Lupakan Necromancer! Aku mendapat pekerjaan Ksatria Suci! Raja serba bisa kalian ada di sini!" Tidak lama setelah itu, Lu Yan muncul dengan satu set lengkap Armor Kematian Nether sambil memegang Sabit Jiwa Kematian dan memimpin pasukan kematian yang berjumlah 100 ribu orang. Dengan sekali ayunan sabitnya, dia membelah binatang mitos peringkat iblis menjadi dua. "Necromancer itu lemah? Apa hubungannya dengan saya, Tuan Kematian?"
Frozen Tenderness · 6.2K Views

PERJALANAN ANAK DESA

Hutan Sancang, tempat yang dikenal sebagai tanah sakral bagi para pendekar, diselimuti kabut tipis saat fajar menyingsing. Di antara pepohonan raksasa dan akar-akar yang menjalar, seorang bocah lelaki berdiri tegap, tubuhnya kecil namun penuh tenaga, matanya tajam menatap seekor kijang yang tengah minum di tepi sungai. (Cicit burung terdengar bersahutan, air sungai mengalir dengan gemericik lembut…) Namanya Wira, seorang anak yatim piatu yang sejak kecil hidup di alam liar. Tubuhnya berbalut kain sederhana yang sudah usang, tetapi matanya penuh dengan semangat tak terkalahkan. Hari ini, ia harus berburu untuk bertahan hidup. Dengan nafas teratur, ia melangkah perlahan mendekati kijang itu. Namun tiba-tiba… (Dentuman keras! Seperti petir yang menyambar…) Dari dalam semak-semak, seekor harimau kumbang meloncat menerjang kijang itu dengan cakarnya yang tajam. Wira terperanjat, tapi bukan karena takut—melainkan karena kagum. Harimau itu melirik sekilas ke arahnya, seolah memberi peringatan untuk tidak mendekat. Namun, Wira tidak mundur. “Kau hebat,” gumamnya pelan. (Hening. Angin berbisik lembut di antara dedaunan…) Tanpa diduga, langkah kakinya justru membawanya lebih dekat. Harimau itu menatapnya tajam, tetapi bukan dengan amarah—melainkan dengan ketenangan yang menggetarkan jiwa. Saat itu, terdengar suara langkah kaki berat mendekat dari balik pepohonan. (Suara ranting patah, gemuruh langkah mendekat…) Sosok berjubah hitam dengan sorot mata tajam muncul dari balik rimbunan hutan. Wira menatapnya tanpa gentar. Ia tahu siapa pria itu—Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran, seorang raja sakti mandraguna yang konon memiliki ikatan batin dengan harimau putih. “Anak kecil, mengapa kau tidak lari?” suara Prabu Siliwangi bergema seperti petir di langit yang tenang. Wira menatapnya langsung. “Aku tidak takut.” (Guruh menggelegar di kejauhan…) Sang Prabu tersenyum tipis. Ia melihat ke dalam diri bocah itu—bukan sekadar keberanian, melainkan juga ketulusan yang langka. “Kau tidak takut mati?” “Aku hanya takut jika hidupku tidak berarti,” jawab Wira mantap. (Desir angin berhembus lebih kencang, dedaunan berjatuhan…) Mata Prabu Siliwangi berbinar. Di usianya yang telah matang, ia jarang menemukan seseorang seperti Wira—seorang anak yang tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki jiwa yang bersih. “Aku akan mengajarimu ilmu sejati,” ujar sang Prabu. Wira mengernyit, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. “Mengajarku?” Prabu Siliwangi mengangguk. “Kejujuran dan keberanianmu lebih kuat daripada pedang mana pun. Kau layak menjadi muridku.”
popyy_5435 · 365 Views

Kamil untuk Titah

Deskripsi cerita : Seorang wanita (Titah) yang sangat mencintai seorang pria (Kamil), Cinta Titah bertepuk sebelah tangan karena Kamil mencintai wanita lain, dan akhirnya Titah bertekat untuk merebut cinta Kamil. Dan ketika itu, Istri Kamil (Dinda) dan anaknya Wulan mengalami kecelakaan yang membutuhkan banyak sekali biaya karena istri dan anaknya harus di operasi, Titah pun datang dengan menawarkan bantuan dengan syarat Kamil harus menceraikan Dinda serta meninggalkan anaknya (Wulan), kemudian menikah dengan nya. Titah pun memberikan waktu satu kali dua puluh empat jam (Sehari) untuk berfikir. Akhirnya Kamil menyetujui syarat yang Titah berikan, Kamil pun menceraikan dengan Dinda, lalu Kamil pun menikah dengan Titah, yang saat itu Titah sudah resmi bercerai dari mantan suaminya (Ridho). Setahun menikah dengan Titah, Kamil pun semakin Sayang pada Titah (mencintai Titah) wanita yang tidak pernah Kamil tau kalau Titah mencintai nya. Tokoh : Kamil (Mantan suami Dinda, ayah Wulan, dan suami Titah) Titah (Mantan istri Ridho, ibu Rizky, dan istri Kamil) Dinda (Mantan istri Kamil, ibu Wulan, dan istri Eka) Wulan (Anak dari Kamil dan Dinda) Ridho (Mantan suami Titah, ayah Rizky, dan suami Siska) Rizky (Anak dari Titah dan Ridho) Eka (Suami dari Dinda, Adik tiri Titah) Roy (Ayah tiri Titah) Paijo (Pengasuh dan supir Rizky) Purnomo (Juru masak di rumah Titah) Juminten & Darmi (Asisten rumah tangga di rumah Titah) Ucok (Tukang roti di komplek rumah Titah) Bono, Udin, & Darmo (Security di rumah Titah) Dll
Titahkesumaward · 10.3K Views
Related Topics
More