Tak Kenal maka Taaruf
Zoya, mahasiswi kedokteran. Cantik jelita mirip artis Korea Kim Jisoo dan anggun seperti Putri Indonesa. Seorang gadis muda yang memegang teguh kaidah-kaidah agama. Memiliki prinsip kuat tentang konsep pernikahan tanpa pacaran. Bertemu dengan Faris, mahasiswa teknologi kelautan, ganteng, tinggi, vokalis band, pintar dan unik. Zoya benci pada pandangan pertama kepada Faris. Gadis itu merasa sangat terganggu dengan suara bising motor Faris setiap kali pergi sholat ke masjid kampus.
Cleopatra, mahasiswi cantik, enerjik dan agresif. Fans berat Faris. Jatuh cinta dan mengejar pemuda itu tanpa ampun. Diselamatkan oleh Faris dari kematian akibat kecelakaan di laut, adalah titik balik kehidupan Cleopatra yang glamour dan penuh pesta.
Salahuddin Al Badar. Pemuda tampan dan alim putra pengasuh pondok pesantren besar di Kediri. Dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan putri dari sahabatnya saat masih kuliah bersama di Maroko puluhan tahun yang silam.
Fatimah dan Anisa. Dua orang gadis cantik dan lucu yang memandang persahabatan adalah puncak dari peradaban. Selalu menjaga Zoya. Menjadi creator terjadinya kesepakatan Ta’aruf dan juga mengelolanya dengan cara-cara unik namun tetap menjaga marwah Ta’aruf itu sendiri.
Ronan, Bandut, Ali, Syuhada, dan Jenglot. Anggota dan manajer band Metal Tawakkal yang merupakan sahabat-sahabat dari Faris, sang vokalis. Kelimanya ikut mewarnai perjalanan cerita dengan kisah masing-masing yang segar, riang dan juga dramatis.
Novel ini dibangun berdasarkan potret yang semakin memprihatinkan atas pergaulan anak-anak muda dan remaja masa kini yang menganggap bahwa hubungan cinta adalah hubungan tanpa marka. Bebas dan bisa apa saja. Pernikahan yang semestinya sakral dan suci, tidak lagi dianggap sebagai tujuan hidup jika telah jatuh cinta.
Ta’aruf, menjadi barang langka. Padahal skema saling mengenal yang diajarkan dalam Agama Islam ini bisa menjaga kemurnian cinta. Tanpa dikotori oleh berbagai macam prasangka dan tindakan hina. Ta’aruf tidak rumit. Tidak sulit. Hanya niat dan kepatuhan saja yang mesti diperkuat hingga pintu langit.