IT IS IMPOSSIBLE
Senja kala itu mampu mengalihkan semuanya.
Termenung Antha ditemani secangkir hot chocolate.
Hujan yang hadir tanpa dipinta.
Seolah-olah dia tahu, gadis itu sedang sendirian.
Matanya terpejam, pikirannya berkelana.
Senyuman, pelukan hangat, dan tawa seseorang.
Semuanya mengusik kehidupan Antha.
Sejak seseorang itu memutuskan untuk pergi, Antha menyadari jika lelaki itu adalah yang terbaik.
"Kalau lo bisa menghajar ribuan orang, gua akan membuat orang ketakutan sebelum dihajar sama lo."
Antha terkekeh, "Tidak semua orang takut sama lo."
"Contohnya lo."
Antha menghapus airmatanya. Ah, kenangan manis selalu membuatnya gagal melupakan. Ternyata begini jika nasi menjadi bubur. Penyesalan memang selalu berasa di akhir. Antha harus bagaimana sekarang?