Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Challenge Win

The Villains Must Win

I’m a proud NEET who’s devoured every romance novel, manga, webtoon, and otome game out there. Just when I thought I’d conquered it all, a black bunny appeared in my dream. “Congrats! You’ve been chosen to help villains win across multiple worlds!” “Like a game?” “Uh . . . sure.” “Great, I’m in!” And just like that, I became an agent of the Villain System. Time to rewrite some happily-ever-afters—villain style. **[NOTE!]** This novel features multiple short arcs, each exploring different tropes such as ancient China, the modern world, beasts, werewolves, vampires, fantasy, school romance, idol groups—you name it! The twist? Each arc focuses on our MC making the villain (male) triumph over the male and female leads. The story is written primarily in 2nd and 3rd person POV for a dynamic and immersive experience. || Excerpt || [WARNING! MATURE Content Ahead!] “Then serve me . . . properly.” The command was both sensual and authoritative, and Xue Li’s pulse quickened under his intense gaze. The air between them grew heavy, her trembling hands faltering as she began to run the sponge across his chest, her touch featherlight against his scars. “Y-yes your majesty.” Han Feng leaned back slightly, watching her through half-lidded eyes, his expression unreadable. “Slower,” he murmured, his voice a low rumble that made her pulse skip. “You’re trembling,” he said, his voice velvet smooth, making her flinch. “I-It’s the steam, Your Majesty,” she stammered, though she knew it was a poor excuse. Han Feng chuckled softly, the sound deep and rich. “Hmm . . . Is that so? Then you have no problem cleaning my cock right?” Xue Li's eyes trembled, on the verge of tears, which seemed to please Han Feng. His smile grew wider as he urged her on. "Go on. You're going to serve me properly, aren't you?"
MiuNovels · 616.1K Views

Cantastrophe

Siapa peduli dengan sesosok yang tidak berguna ini? Semuanya tau jika sosok ini sangat tidak berguna, sosok beban yang tidak punya pendirian. Sesosok manusia yang seiring berjalannya waktu akan tetap terjebak di lubang yang sama, sosok yang tidak akan bisa keluar dari bayangan bayang masa lalu, selalu berputar di siklus yang sama seumur hidupnya. Sialan... Kisah hidupnya pun tidak ada yang menarik. Hanya bertemu teman baru, dekat, tapi tak lama kemudian orang itu menghilang. Entah itu si-teman yang menghindari ataupun sosok itu yang menghindar karena takut mengganggu hidup si-teman. Semua orang memanggil sosok itu pembawa rasa sakit, tapi yang mereka tidak ketahui adalah sosok itu yang paling tersakiti. Mereka tidak pernah tau rasanya ditusuk berkali-kali oleh orang yang dianggap sosok itu teman. Apa itu teman? Seorang manusia yang datang bila ia kesakitan dan pamer disaat ia mendapat kesenangan? Orang yang meninggalkan sosok itu dikala ia terpuruk? Orang yang selalu menjudge sosok itu dikala ia menghilang sebentar dari peradaban karena sedang berusaha memulihkan luka trauma yang datang berkali-kali? Tidak ada seorangpun yang akan tau bagaimana rasanya menjadi sosok itu. Dikala sosok itu sedang berusaha membalut luka lama, luka baru terus berdatangan hilir berganti. Yah hidup penuh luka juga tidak buruk bagi sosok itu. Dunia selalu menyalahkannya hingga membuat sosok itu bungkam seribu bahasa. Tapi sosok itu selalu membuat seribu bahasa lainnya, mengukir cerita yang tidak mungkin ada dihidup sosok itu. Pembohong. Yah, mungkin itulah deskripsi yang cocok untuk sosok itu. Hidup sosok itu selalu dikelilingi bercak hitam yang tidak akan pernah bisa terhapus. Kebohongan adalah satu satunya jalan yang bisa sosok itu tempuh untuk bisa membuatnya tetap hidup, bohong kepada orang lain akan kesenangan di hidupnya, bohong pada dirinya sendiri bahwa sosok itu mempunyai banyak sekali teman yang peduli pada sosok itu, bohong pada Tuhan bahwa sosok itu masih punya kekuatan untuk hidup, bohong kepada dunia bahwa hidupnya dipenuhi kesenangan, banyak sekali kebohongan yang sosok itu buat. Pada akhirnya satu satunya yang membuat sosok itu bahagia adalah kesendirian, kehampaan, dan dunia fiksi.
Win_Moon01 · 2.6K Views
Related Topics
More