Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Umbar

Kualat Gunung Merapi

Kisah berawal ketika Mulki mengusulkan kepada Dipta untuk mengajak dua orang terdekatnya. Yaitu sahabat dan kekasihnya. Tanpa ada keberanian untuk jujur, Desti, kekasih Mulki, menyembunyikan kondisinya yang tengah haid. Sebelum akhirnya, Yoyo langsung menginterogasi Desti untuk mengaku. Namun, akibat keegoisan Desti, dia tetap ingin mendaki gunung. Kalau tidak, dia mengancam Mulki untuk memutuskan hubungannya. Beberapa isyarat dari orang-orang misterius yang mereka temui, sempat membuat Dipta getir. Akan tetapi, atas syarat terakhir dari Mbah Wongso, mereka melanjutkan pendakian. Dipta (Tokoh ‘aku’ dalam cerita ini) adalah seorang mahasiswa salah satu politeknik di Bandung, yang mempunyai sahabat dekat bernama Yoyo. Semenjak diracuni oleh Yoyo, Dipta menjadi menyukai kegiatan alam khususnya mendaki gunung. Sudah banyak gunung yang sudah dia daki bersama Yoyo. Yoyo (Seorang paling pendiam di Geng Dipta) merupakan sahabat dekat Dipta. Dia merupakan seseorang paling pendiam di Gengnya. Bahkan cenderung misterius. Namun, Yoyo mempunyai kharisma dan pengaruh yang kuat. Meski sudah bersahabat dekat dengan Dipta, Yoyo tetap pintar menyembunyikan hal pribadinya. Mulki. Anak paling tampan di Geng Dipta. Ia selalu membuat iri Dipta dengan mengumbar kemesraan bersama kekasihnya, Desti. Di balik ketampanan dan kegagahannya, Mulki adalah seorang BUCIN. Dia sangat tergila-gila dengan Desti. Dia memiliki hobi yang sama. Yaitu mendaki gunung. Tak ayal, dia selalu ikut mendaki bersama Dipta. Namun, yang spesial kali ini adalah Mulki mengajak sang pujaan hati. Desti. Satu-satunya wanita di rombongan pendakian gunung Merapi. Dia adalah kekasih Mulki. Perawakannya yang ideal membuat siapapun bisa meliriknya. Perawakannya itu tak sebagus wataknya. Dia egois. Sangat egois. Dia mengancam Mulki putus hubungan hanya karena hendak ditahan supaya tidak mendaki gunung Merapi dalam kondisi haid. Kucay. Pendiam sama seperti Yoyo. Kucay merupakan saudara sekaligus sahabat Dipta. Berbeda dengan Yoyo, Kucay mempunyai sikap “Bodo Amat” yang tinggi. Ibang. Jangan ditanya. Jika marah, dia sanggup mematahkan leher seseorang hanya dengan satu gerakan. Jawara silat yang satu ini juga merupakan sahabat Dipta. Dia layaknya seorang penjaga gedung yang bertubuh kekar, namun penuh cinta dan kasih sayang. Dia tak segan untuk menghibur di kala situasi sedang buruk. Gundil. Sahabat Dipta yang satu ini, adalah bahan bercandaan Dipta. Karena dalam beberapa kesempatan mendaki gunung, Gundil selalu kelelahan dengan lutut yang bergetar. Dan hal itu, menjadi sasaran empuk bagi Dipta untuk membullynya. Ega. Orang yang tak dikenal yang merupakan sahabat Mulki. Dalam dirinya ada kemisteriusan. Bahkan, Mbok Irah pernah menyebutkan bahwa rombongan itu membawa dua bau busuk. Bukan dari bau badan mereka yang belum mandi, namun, dari bau darah haid Desti, dan dari dalam diri Ega. Ibang dan Ega sempat berseteru. Untungnya, Ibang masih berbelas kasihan sehingga Ega tidak meninggal seketika. Perseteruan itu membuat Ega kabur dan memutuskan untuk mendaki Merapi sendirian. Kisah ini diakhiri oleh kematian Yoyo, Mulki, Ega, dan Desti. Kesedihan Dipta tidak bisa dibendung. Sehingga, setiap kali mendaki gunung, ia selalu membawa foto Yoyo untuk disandingkan bersama potretnya di puncak.
diditgalaraka21_ · 4.3K Views
Related Topics
More