Sweet Night With My Bos
Seorang gadis berumur 19 tahun bernama Pitaloka menangis sejadi-jadinya dihadapan pusara Ayahnya, dengan kepala yang masih berbalut perban.
"Ngga, ngga Yah!! jangan tinggalin Pita... Ayah baik-baik aja!! Pita yang sakit yah......". Dengan memeluk papan bertuliskan nama Ayahnya.
Kecelakaan yang menimpa mereka tepat dihari Ulangtahunnya, membuat Pita mengalami koma dan Ayahnya meninggal dunia.
"Udah neng, ikhlasin!! Nanti ayah kamu sedih... Kamu harus kuat!!"
Seorang wanita berumur sekitar 35 tahunan mencoba menenangkannya.
"Ngga Bik, aku ingat Ayah ngga kenapa-napa... aku lihat Ayah baik-baik aja malam itu Hikss... ak--u...!!" Ia menghentikan bicaranya saat kepalanya terasa sakit.
"Suuttttt udah... Ayah kamu udah tenang disana!! kamu masih punya Bibi sama keluarga yang lain!!" Bibinya memeluk lembut dengan tangan mengusap punggungnya yang masih mengenakan baju khusus pasien rumah sakit.
"Aku sendiri Bi... Pertama Bunda, kedua Ayah!! mereka terlalu cepat pergi, bahkan aku belum pernah merasakan pelukannya Hiksss!!" Rintihnya pelan
"Suutttt... semua yang ada dibumi ini hanya titipan!! semuanya takdir neng... Ayah, Bunda kamu pasti berharap agar kamu tegar menjalani semuanya, yak!!" Bibinya memberikan senyuman seolah semuanya baik-baik saja, namun dalam hatinya juga ikut merasakan hancurnya ditinggalkan sang kaka. Apalagi harus melihat gadis yang berada dipelukannya yang sudah menjadi yatim piatu.
Hanya terdengar sesegukan kecil, Pitaloka sudah mulai tenang.