Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Aut Gojo

Jujutsu Kaisen: beyond infinity

In Jujutsu Kaisen: Beyond Infinity, the world trembles under the weight of cursed spirits, but for Satoru Gojo, the most powerful jujutsu sorcerer, it’s a battle he can handle—until he faces an enemy he never expected: love. Nakamura Sana, burdened by a mysterious curse and haunted by a love from her past, steps into Satoru’s life like a storm, unraveling everything he thought he could control. As the two are drawn together, Satoru begins to feel something he’s never allowed himself to—a connection that threatens the balance of his duty and his heart. But the harsh truth lingers: no matter how much they care for each other, it’s impossible for Satoru to be with her. Bound by his responsibility to protect the world from cursed spirits, and knowing that their futures can never merge, Satoru is torn between love and duty. Sana, still reeling from a past love, must also decide if she’s ready to open her heart again—knowing that it may only bring more pain. With deadly secrets and mounting threats from both cursed spirits and their own inner demons, Satoru and Sana’s bond faces impossible odds. Alongside their allies, Suguru Geto and Shoko Ieiri, they must navigate a world that tests not only their strength but the very core of their hearts. Jujutsu Kaisen: Beyond Infinity is a high-stakes emotional journey, where love collides with fate and where even the most powerful sorcerer can’t always protect what matters most.
0pointsixdegreeC · 315.5K Views

El Humano Mas Fuerte

— Les doy la bienvenida, estudiantes de esta academia, a la ceremonia de ingreso. El eco de su voz retumba por todo el auditorio y se escucha claramente lo que dice. ¿Será este el uso de la "magia"? — Hoy marcamos el inicio de sus caminos. Frente a ustedes están las puertas que conducen a un mundo sorprendente. Esta academia tiene un legado escrito con la sangre de aquellos guerreros que forjaron su espada con el fuego de los dragones que mataron. Muchos de ustedes conocen las historias: historias de héroes que mataban a esas criaturas que surcan los cielos y caminan sobre la tierra, historias de cómo defendieron territorios para que aquellos que habitaban esas tierras pudieran ver un mañana. Pero lo que no se les ha dicho es que aquí, en este recinto, ustedes, cadetes, serán moldeados, entrenados, estudiarán y aprenderán todo lo necesario para derrotar a un dragón. Tal vez algunos pocos forjarán un nombre para así iniciar su propio legado. — El verdadero poder no proviene de las bestias que domarán. El poder que necesitan es el de la voluntad: la voluntad de seguir adelante, sin importar las adversidades que enfrenten, sin importar qué tan desolador parezca el panorama. Algunos de ustedes no llegarán al final. Este camino no es para los débiles. Enfrentarán sus miedos, caerán ante sus debilidades y sucumbirán ante la oscuridad. Pero si perseveran, si permiten que el fuego de su voluntad arda en sus corazones, saldrán de aquí no como simples guerreros, sino como ¡guardianes y auténticos Arcanos! — Recuerden, no están aquí por azar. Cada uno de ustedes ha sido bendecido y ha logrado despertar y manifestar los poderes de un dragón. — Así que, cadetes, ¿están listos para emprender este viaje? ¿Están preparados para ser forjados por el fuego de Ares? Solo el tiempo lo dirá. Que la llama de Ares los proteja e ilumine durante su camino. Sean bienvenidos a la academia de cadetes, ¡Tracia! Dicho esto, las grandes puertas del auditorio se abren, y una ráfaga de viento entra. Luego, las luces se encienden, iluminando todo el auditorio. Todos se levantan, incluida Seraphine. Sin saber por qué, yo confundido también me levanto. — ¡Kalzar! —gritan todos al unísono.
Sherat · 2.6K Views

Janji Masa Lalu

Menjalin persahabatan selama lima belas tahun lamanya, bahkan waktu sudah melampaui setengah usia mereka sendiri. Tahun ini Lexi akan memasuki usia 30 tahun, sedangkan Ben akan berusia 31 tahun. Dan keduanya masih dalam status belum menikah. Di usia yang sudah dewasa, pertanyaan kapan menikah adalah hal paling tidak ingin didengar baik oleh Ben dan Lexi. Mereka bahkan kompak menghindari acara keluarga masing-masing, yang akan mencerca mereka dengan pertanyaan membabi buta tentang pernikahan. “Kapan kamu akan menikah.” “Buruan kenalkan calon kamu sama, Tante.” “Jangan menunda menikah, ya. Kamu tahu semakin berumur kamu, akan semakin sulit nantinya mempunyai keturunan.” Hari di mana Lexi memasuki usia kepala tiga, Ben mengungkapkan kembali janji yang mereka buat ketika Ben baru saja lulus sekolah menengah. Lexi sendiri bahkan sudah melupakan janji mereka, tentang ikrar yang menyangkut masa depan mereka seumur hidup. “Lexi nanti kalau di usiaku yang ke-30 dan aku belum menikah, maka kamu harus menikah denganku.” Ben yang saat itu berusia 16 tahun mengulurkan janji kelingkingnya pada Lexi. “Baiklah, jika Ben tidak memiliki pacar ketika berumur 30 tahun. Maka Lexi akan menikah dengan Ben.” Janji Lexi 15 tahun, menautkan jari kelingkingnya dengan Ben. Bersatunya jari kelingking mereka berdua pada saat itu, berdampak pada Ben dan Lexi yang bersatu sebagai pasangan yang menghabiskan seluruh hidup bersama ketika keduanya dewasa. Credit Cover by Pexels.
Chilaaa · 26.8K Views

Setulus Cinta Khadijah

"Khadijah, menikahlah denganku! Kau akan memiliki segala yang kupunya, termasuk anak yang paling kucintai, yang sudah terlalu dekat dengamu," ucap lelaki yang beberapa bulan ini menjadi majikannya. Deg! Khadijah yang sebelumnya tak tahu kenapa dia bisa dipanggil ke ruang kerja lelaki yang usianya sudah hampir mencapai kepala empat itu, akhirnya terkejut bukan main. Baru beberapa hari yang lalu ibunya menyuruh agar dia mendekati duda beranak satu itu, kini malah lelaki itu sendiri yang meminta untuk menikah dengannya. Apakah ini sebuah kebetulan, atau ... sebelumnya memang sudah direncanakan? Entahlah. "Ma-maaf, Tuan, tapi saya belum siap untuk menikah," tolaknya dengan halus. "Aku tak pernah menyuruhmu menjawab siap atau belum, tapi berilah jawaban iya atau setuju!" datar lelaki itu. Khadijah melebarkan matanya. 'Apa?! Iya atau setuju. Bukankah itu sama saja?' batinnya. Baiklah. Mungkin kali ini Khadijah tak bisa menolak. Karena menolaknya, sama saja dengan melepaskan diri dari lubang buaya, tetapi kemudian memasuki sarang singa. Itu lebih membahayakan keluarganya. Khadijah mengambil napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. Mencoba mengatakannya dengan setenang mungkin. "Baik, saya akan menyetujuinya. Tapi dengan dua syarat, Tuan," ucap Khadijah, mencoba menatap lelaki yang tengah duduk dengan gagah di depannya itu. Lelaki itu menautkan kedua alisnya. 'Demi apa aku harus menerima dua syarat dari bocah ini? Padahal, di luar sana banyak sekali wanita yang mengantri untuk kunikahi. Tapi ... baiklah, demi putraku satu-satunya, aku akan mengikuti permainannya,' gumamnya dalam hati. "Katakan, apa syaratnya?" "Bersucilah dan ucaplah dua kalimat syahadat!" Deg! ***EA***
Erisna_Aisyah · 8.2K Views
Related Topics
More