Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Camp Jupiter Vs Camp Half Blood

MANUSIA VS DEWA

Di dunia yang terdiri dari tiga lapisan - Surga, Bumi, dan Neraka, dewa-dewa yang berkuasa atas Surga telah lama menindas dan memanfaatkan umat manusia di Bumi. Mereka mengambil putri-putri dari Bumi untuk dijadikan istri mereka, dan mengambil hasil panen untuk kesenangan mereka. Umat manusia di Bumi hidup dalam ketakutan dan penindasan. Mereka tidak berani melawan dewa-dewa, karena mereka memiliki kekuatan yang sangat kuat dan tidak terkalahkan. Namun, di sebuah desa kecil di Bumi, ada seorang bayi yang lahir dengan kekuatan supernatural yang tidak biasa. Bayi itu bernama Arkeus, dan ia adalah anak dari seorang pejuang yang berani dan seorang wanita yang lembut dan bijaksana. Ayah Arkeus, yang bernama Thane, adalah seorang pejuang yang berani dan memiliki kekuatan yang sangat kuat. Ia telah melawan dewa-dewa dalam beberapa pertempuran, namun ia tidak pernah menang. Thane meninggal dalam pertempuran terakhirnya melawan dewa-dewa, meninggalkan Arkeus yang masih bayi dan ibunya yang sedih. Ibu Arkeus, yang bernama Aria, adalah seorang wanita yang lembut dan bijaksana. Ia memiliki kekuatan supernatural yang tidak biasa, namun ia tidak pernah menggunakan kekuatan itu untuk melawan dewa-dewa. Aria lebih memilih untuk hidup dalam damai dan harmoni dengan alam, dan ia mengajarkan Arkeus tentang kekuatan dan keberanian. Arkeus tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat dan berani, dengan kekuatan supernatural yang semakin kuat. Ia memiliki motivasi yang kuat untuk melawan dewa-dewa dan membebaskan umat manusia dari penindasan mereka. Namun, Arkeus tidak tahu bahwa dewa-dewa memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh umat manusia, dan bahwa Iblis memiliki motif yang tidak terduga. Arkeus juga tidak tahu bahwa ia memiliki peran yang sangat penting dalam perjuangan melawan dewa-dewa dan Iblis.
GREAT_WOLF · 63 Views

Half me and half...

"Get your hands off me!" she wrestled against my grip, so I held her even tighter. "Put this on!" I groaned, toiling to keep her in place and wishing again I’d worn the damn gloves. The feel of her warm skin under my arm and palm wasn’t helping my focus. "I'm not taking you home like this!" "You don't tell me what to do!" she snapped, thrashing to break free of my hold as I fumbled with the cloak in my other hand, trying to drape it over her bare shoulders. "I'm not going home! Let me go, I said!" "Did you really think I got you out of there just to let you wander the streets, almost naked, like a lunatic?" That stopped her. "What did you call me?!" "LU-NA-TIC." "You... You…! Take your hands off me, you insolent brute!" Enraged, she yanked her arm too abruptly and lost her balance. I caught her, wrapped her in the cloak, and threw her over my shoulder. "PUT ME DOWN!" She shrieked and flailed, but I ignored her, making my way to the Commander’s house, which, thanks to Braa, was only two streets away. Since the entire population was in the square for the ridiculous festival, no one intervened at the frantic cries of the wild creature. No wonder in the ten years I've known the Commander, I've never heard that he has a daughter. She must’ve been kept locked away. Strangely, she suddenly went still and quiet. Had she grown tired, worried about attracting attention, or finally realized how inappropriate it was to show up at her parents' doorstep in this state? She didn’t seem to care before. With every step, my anxiety grew—she was limp. "Hey!" No answer. Seriously?! "Hey, you!" Nothing. A bad feeling crept over me, so I pulled her off my shoulder and into my arms. Her head fell against my chest—unconscious. "Hey! Hey, you!" I shook her, but she didn’t react. Panic surged through me. Had she fainted? Had I held her too tight? Lifting her more securely, I sprinted toward the Commander's house.
Inemin · 114.2K Views
Related Topics
More