Calendula Kiehls

Clarissa adalah gadis malang yang tinggal dengan ayah dan ibu tiri serta dua saudara tirinya. Ibu Clarissa sendiri telah meninggal setelah melahirkan dia. Setiap hari Clarissa harus mengerjakan pekerjaan rumah hingga memancing iba dari Bibi Ann dan Daniel, sahabatnya sejak kecil. Clarissa tidak ingin lagi terlalu dekat dengan Daniel karena Daniel telah memiliki kekasih yaitu Hana. Hana sendiri sering cemburu dengan hubungan Daniel dan Clarissa, meski Clarissa telah mengatakan tidak ada apa-apa antara mereka. Suatu kali Clarissa menolong pria yang terluka parah. Ia tidak tahu bahwa pria itu adalah Pangeran Leonard. Pangeran Leonard sendiri menyembunyikan identitasnya dan ia serta Clarissa saling jatuh cinta. Hal itu membuat Daniel cemburu karena ternyata ia juga menyukai Clarissa. Leonard kemudian pamit untuk pulang setelah berjanji akan menikahi Clarissa. Tidak lama di kerajaan diadakan pesta, tetapi karena jebakan Clarissa malah dikirim pergi untuk menjadi pengantin Kiehl, sang raja iblis. Merasa putus asa, Clarissa mengakhiri hidup. Kiehl adalah raja iblis. Ia hidup selama puluhan ribu tahun. Karena Clarissa adalah pengantin dia, ia datang untuk menemui gadis itu. Namun Clarissa yang kini adalah gadis yang mengalami time travel dari masa modern. Ia kini berada pada tubuh Clarissa di masa kuno tersebut. Clarissa yang baru kini menjadi gadis berani. Ia segera melawan dan mencoba lari dari Kiehl. Namun upayanya selalu gagal. Saat dalam masalah, Kiehl selalu datang membantu sehingga kemudian timbul perasaan di dalam hati Clarissa. Namun Leonard kemudian datang mencari dia dan memaksa Clarissa menjadi selir dia,

Calendula, a formidable archmage, found herself ensnared by the spell of love when she married Trias, the emperor of Sargal. Her unparalleled magical prowess made her an indispensable ally in Trias’ conquest, a journey that demanded the sacrifice of countless souls. But love knows no bounds, and Calendula was willing to do anything for her husband, even when it meant forsaking her own morality. Yet, the emperor she loved and served so faithfully betrayed her. Overwhelmed by fear of his empress’ immense power and influence, Trias accused Calendula of treason, a charge that carries a death sentence. In a desperate bid for survival, Calendula managed to escape the emperor’s clutches and embarked on a perilous journey into the unknown. Along the way, fate intervened in the form of a baby, abandoned and dying in the unforgiving snow. Out of pity and loneliness, she saved the innocent child and raised him as her own. Little did Calendula know, the boy she rescued would become the key to her revenge.