Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ida

El Amor de un Licántropo

``` —Él detuvo el auto. El agarre en la manta se tensó mientras Raine se preguntaba si había hecho algo mal. Podía sentirlo cuando Torak extendió su mano hacia ella. ¿Me golpeará? Raine se estremeció con ese pensamiento. Torak le retiró la capucha de la cabeza y suavemente apartó su cabello detrás de su oreja. —No —dijo él firmemente—. Quiero verte, no te escondas... —“El espíritu del ángel guardián insuflará nueva vida en el niño humano. Tres ángeles guardianes nacerán de nuevo en el mundo terrenal y los tres serán sus protectores”. —¡¿Protectores?! —Jedrek estalló—. Al final, se detuvo y se giró para mirar a la diosa de la luna desde la lejanía, sus ojos brillaban rojos de ira. Su lobo estaba furioso. —¿Por qué crees que ayudaremos? —preguntó Kace entrecerrando sus ojos negros como la obsidiana, su lobo había tomado control de él. Él era el más joven de los tres y el menos temperamental entre ellos. Los tres habían sido maldecidos por Selene debido a sus acciones feroces para obtener poder y autoridad supremos. La diosa de la luna no les bendijo con una compañera como castigo de su conducta atroz y los forzó a involucrarse en esta guerra mortal con los demonios. —¿Nos convertirás en esclavos de esas criaturas enfermizas!? —preguntó Torak incrédulo—. ¿No temes que los partamos en dos? El ángel guardián era tan frágil y ellos, como licántropos, no apreciaban las debilidades. —No, no lo harán —dijo Selene con paciencia—. No serán sus esclavos ni les harán daño, los cuidarán en todas las formas posibles. Jedrek rió de manera amenazante al oír esto, no les importaba la resurrección de la bestia, una vez que cruzaban su territorio, con o sin el ángel guardián, desgarraría sus cuerpos. —Seré la última persona que verán, en cuanto los encuentre —se refería tanto al ángel guardián como al demonio. Pero, la siguiente voz de Selene estaba teñida de alegría cuando habló. —No lastimarás a tu compañera. ============================ Sesión 1 (capítulo 1 - 394): Torak Donovan - Raine (completado). Sesión 2 (capítulo 395 - 628): Kace Donovan - Esperanza (completado) Sesión 3 (capítulo 629 - 1083): Jedrek Donovan - Lila (completado) Sesión 4 (capítulo 1084 - en curso): Historias Paralelas ============================ Esta es una historia de hombres lobo y, por supuesto, ¡de fantasía! Como cada quien tiene su propia versión de la vida sobrenatural, aquí estoy intentando escribir la mía. Si has leído otras historias de hombres lobo, te darás cuenta de que existen similitudes y diferencias. ============================ ***¡Precaución! El inglés no es mi primer idioma, así que es posible que encuentres errores gramaticales (aunque no es mi intención), si te resulta incómodo, por favor házmelo saber para que pueda corregirlo. *Has sido advertido ^^ ¡Todo comentario constructivo es muy bienvenido! .......................................................................................... ##Encuéntrame en Instagram: jikan_yo_tomare ##Portada por: @Gisel.arts Echa un vistazo a mis otras historias: **PURPLE DAWN TILL DUSK: dearest through the time **THE STORY OF DUSK ```
jikanyotomare · 218.5K Views

THE BEAST PEOPLE: Betrayal and Love in the Shadows of War

"When will you stop hunting your fellow beings? "Your mind has been poisoned, you are being fed lies, you have been bred to despise us, you know nothing about us, and you are all born as warriors to hunt us. We do bleed the same blood you shed.When are you going to wake up and realize that we are bleeding and dying while telling you that we won't use our power against you? and stop... stumbling... through the dark!" ................................................................................................................................................................... " ah, you commoner! My beloved people, you were made for battle, you were made to be warriors, and you were made to stand up for and save the weakest among us! We have been eradicating Alakijon the beast's tribe for thousands of years. They steal from and kill our people, using our blood to prolong their immortal souls and destroy our land. They are beasts; they killed our Mighty king and set us on fire. Our people are dying of retaliation. Wake up, people. "Prince Rogba said ................................................................. *** MATURE CONTENT*** warning After the enchanting and lingering kiss, Prince Rogba leaned back slightly, their lips barely grazing. The steamy puffs of their breaths intertwined as her intoxicated eyes slowly opened. But before his radiant face could come into focus in her hazy vision, his tongue found its way back into her mouth. Another deep, impassioned kiss followed, raw and electrifying. He continued to explore, savor, and caress the depths of her mouth, as if he couldn't quench his thirst for her. As he indulged in her lips, Arẹwa was overwhelmed by an indescribable pleasure, a sensation that threatened to consume her senses. A warmth, both fiery and sweet, started to swell within her breast, stomach, and between her thighs. A gentle moan escaped her lips, and her trembling hands moved instinctively, resting delicately against his bare chest. A contented rumble emanated from Rogba's throat, and suddenly his mouth was on her jawline. He kissed and nibbled along her jaw, gradually tracing down the curve of her neck, tasting her as though she were something celestial. The pleasure was so intense that Arẹwa could only writhe in response. The exquisite and fiery sensation coursing down her bosom intensified suddenly. When he sucked on the sensitive skin of her neck with fervor, she shivered, feeling as though electric currents were coursing through her entire body. Prince Rogba, unable to hold back any longer, slowly removed her dress, leaving her half-naked as they sank onto the bed. ........... " come here.. come here... towards me Ida's clan heiress, your body is weak I didn't think you could complete this mission... look towards the darkness.. it's a spirit realms..go go in..." she said commanding " no! no!! no!!! some one help!!!." Arẹwa call for helps
Goldenheart001 · 75.6K Views

Two Dimensional Romance

Di pagi yang cerah kuterbangun sontak dengan melihat cahaya matahari yang telah memancarkan isi bumi ini, ditemani dengan sarapan pagiku yaitu secangkir teh serta Sandwich yang lezat. Kenalkan aku Lani, tempat tinggalku kali ini di Jakarta sebenarnya aku baru pindah dari Amsterdam karena orangtua ku telah meninggal seminggu yang lalu. Namun aku tetap tegar menghadapinya, sekarang saatnya aku membangun jiwa yang baru dan nuansa yang baru. Burung-burung mengepakkan sayapnya untuk mencari makanan yang ia inginkan, namun Lani bersyukur karena ia bisa makan- makanan yang lezat. Lani akan bersiap siap ke sekolah barunya yang bernama SMA Garuda Bangsa. Lani menggunakan seragam sekolah, jaket yang modis dan sepatu yang kekinian. Lani sungguh cantik, ketika Lani menapakkan kakinya di sekolah barunya itu Lani sungguh cantik sekali, rambut yang digerai dan Lani pun masuk dari halaman sekolah banyak sekali cowo tertarik dengannya. Seketika ada yang menghampiri Lani. Dengan sangat marah, Lani pun pergi dengan sendirinya tanpa menghiraukan apapun. Ia pun berjalan dengan sedikit penuh kemarahan dalam dirinya, ia berkata dalam hatinya "memang dia siapa berani beraninya mengatur diriku." Lalu ia pun tanpa sadar menabrak seseorang, kemudian, brukkk.... pria itu terjatuh bersamaan dengan puluhan buku yang ia pegang. Lani pun sontak terjatuh juga, tapi kali ini Lani terjatuh dengan posisi tengkurap dan mengenai dada sang pria tersebut. Mereka berdua saling bertatapan mata dengan satu sama lain, seperti sebuah ikatan batin muncul dengan sendirinya. Beberapa menit kemudian Lani dan Miko pun pergi ke kelas masing-masing. Miko adalah siswa baru disini, kurang lebih ia baru saja masuk bersekolah di SMA garuda Bangsa seminggu yang lalu, ia memiliki kepribadian yang baik dan pastinya ia sangat ganteng sehingga tak heran Sheila mencoba terus mendekatinya. Sheila dengan temannya itu benar-benar kejam dan jahat siapapun yang menghalangi rencananya untuk mendekati Miko, ia tidak akan segan-segan untuk memberikan pelajaran dengan orang tersebut. Miko ini sebenarnya dari dimensi waktu yang lain tujuan dia datang ke Bumi ingin mencari liontin ajaib yang memiliki kekuatan besar, karena ibunya sangat menginginkan liontin tersebut. Pada suatu hari Lani pun menjauhi Miko karena telah diancam oleh Sheila. Miko yang sedang berada di negeri awan yaitu di mensinya sendiri, karena ibunya memerintahkan Miko untuk cepat-cepat menemukan liontin tersebut. Akan tetapi hari demi hari Miko yang dahulunya bermesraan terhadap Lani kian membuat sedih, senyuman dibibirnya telah hilang. Pada suatu hari Lani bertemu dengan anak kecil dijalan, Lani pun sempat bertanya kepada anak kecil itu namun ia tidak menanggapi ucapan Lani. Lani sempat terus mengikuti anak kecil itu dan membuat Lani penasaran dengan buku setebal itu yang Lani temukan. Lani pun membuka buku ini dan pada halaman pertama terdapat surat yang berisi petunjuk tentang buku tersebut. Setelah Lani membacanya, sontak Lani kaget dan tidak menyangka kalau buku itu bisa berbicara. Disaat itulah ia pun berbicara dengan buku ini, lalu ia pun menuliskan kisahnya di buku ini. Ketika Lani menuliskan semua kisahnya ia tidak tahu soal kertas petunjuk bagian belakang buku ini, jika ada seseorang yang menuliskan kisahnya disini akan menjadi nyata. Lani pun langsung mencoba menghapus ceritanya itu akan tetapi tidak bisa karena Lani sudah mengakhiri kisahnya sampai tamat dan tak bisa dihapus dengan terpaksa harus mengikuti alur ceritanya itu. Ia tidak sadar apa yang ia lakukan akan menjadi kenyataan, Lani pun harus mengikuti alur ceritan yang telah ia buat. Lani mengisahkan tentang dirinya dan Miko, Miko pun harus terlibat juga dalam kisahnya itu. Semenjak itulah Lani dan Miko mulai akrab lagi. Disaat Lani merayakan hari ulang tahunnya, liontin tersebut bereaksi dan menyerap ketubuh Lani, namun ibunya Miko cepat-cepat mengambilnya, tetapi ibunya Miko terlambat dan Lani pun tidak bisa mengendalikan kekuatan besar itu.
Ida_Antari_3468 · 38.7K Views

Penghianat Itu Sahabatku

Gadis cantik itu bernama Sabila Putri Mahardika Putri dari Mahardika dan Maharani. Dia punya sahabat bernama Amara Salsabila. Mereka duduk di bangku kelas XI SMA Kasih Ibu. Mereka dua pribadi yang berbeda. Sabila pintar dan pandai bergaul dengan semua orang. Berbeda dengan Amara, dia pemalu dan tidak pandai bergaul. Sabila menyadari sikap Amara berubah, saat Sabila perkenalkan Amara pada kekasihnya yang bernama Jordi. Amara menghianati Sabila, dia merebut Jordi dari Sabila bahkan Jordi lebih memilih Amara dibanding Sabila. Selain merebut Jordi, Amara juga mengfitnah Sabila agar dijauhi teman-temannya. Sabila tidak punya teman lagi. Beberapa bulan setelah itu Sabila frustasi. Sabila bahkan sudah seperti orang gila setiap hari hanya berdiam diri dan melamun. Terkadang Sabila berbicara sendiri. Namun, berkat dukungan keluarganya, Sabila pulih kembali. Sabila kembali seperti dulu lagi. Dengan kejadian itu, Sabila menutup hatinya untuk semua cowok. Sabila tidak lagi percaya dengan cinta dan sahabat. Di saat Sabila kembali pulih, dan bisa menjalani hari-hari seperti dulu. Sabila mendengar kabar tentang Amara, dia hamil dengan Jordi. Naasnya. Jordi meninggalkannya. Amara stres, Sabila tidak tega melihat keadaannya. Sabila berusaha mengembalikan semangat hidupnya lagi. Namun, kedatangan Sabila justru membuat Amara murka. Dia menuduh Sabila merebut Jordi kembali. Berbagai Cara Sabila lakukan untuk bisa mendekati Amara. Setelah dia sembuh, dia harus kehilangan masa depannya. Dia dikeluarkan dari sekolah. Kehamilannya membuat dia terpuruk. Sebagai sahabat Sabila selalu menamani dia, Sabila memberi dukungan untuknya agar semangat lagi. Mereka kembali bersahabat lagi, dan Sabila membantu dia merawat buah hatinya. Dia harus bekerja seorang diri karena orang tuanya sudah tidak peduli lagi dengan dirinya. Hanya Sabila tempat dia berkeluh kesah. Dia bahkan menyesal telah menghianati Sabila dulu. Sabila memaafkan semua kesalahan dia.
Ida_Nur_Khasanah · 16.4K Views
Related Topics
More