Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Menulis Artikel Seo

our beloved spring

The move had brought more than just a new home for Jiwon, Teayoung, and Nari—it had forced them to confront the quiet, lingering grief they had carried since the death of their daughter, Nara. While the neighborhood around them seemed welcoming, every corner held a reminder of their past, and the challenge of forging a fresh start weighed heavily on their hearts. As Jiwon tried to adjust to his new role at the sub-district police station, Teayoung focused on settling Nari into the new space, but both parents knew there was more at stake than unpacking boxes or rearranging furniture. The weight of their loss, though not always visible, was ever-present, especially for Teayoung, whose heart still carried the quiet ache of a life forever altered. It was in moments like these—when the world seemed to move forward with its own rhythm—that the grief would surface, unpredictable and sharp. Minho’s innocent gesture with the walnuts stirred something deep within Teayoung, unlocking a flood of memories of her daughter that she hadn’t fully allowed herself to feel. Though she was surrounded by people who cared, the pain of Nara’s absence seemed to find its way back, each day a subtle reminder that healing was a journey, not a destination. And so, in the quiet of Nari's room, Teayoung had to confront not just her grief, but also her deep love for the family she still had, knowing they would carry each other through these tender moments.
Huawol_Seo · 374 Views

Beyond Time and Space Detective

Pada tahun 1982, terjadi kasus besar di Kota Jin yang mengakibatkan banyak korban tewas. Para pelaku melarikan diri, dan pelaku utama, Yin Jiaming, tertembak dan jatuh ke laut. Tiga puluh sembilan tahun kemudian, sebuah film yang diadaptasi dari kasus tersebut, “The Great Heist of Jin City,” menjadi hit box office, menarik perhatian ahli patologi forensik Ye Huairui. Sebulan kemudian, Ye Huairui pindah ke sebuah vila tua, hanya untuk mengetahui bahwa itu dulunya adalah kediaman Yin Jiaming. ==== Pada tengah malam, setelah badai petir, Ye Huairui menemukan sebaris tulisan di mejanya: “Siapa kau!!?” Ye Huairui berpikir, apakah tempat ini berhantu? Dia menulis balasan: “Entah kau hantu, atau kau pembunuhnya.” Pesan di meja berubah menjadi: "Aku bukan hantu, dan aku juga bukan pembunuh! Aku tidak membunuh siapa pun!!" Ye Huairui: … Hubungan luar biasa lintas waktu dan ruang mempertemukan dua orang yang terpisah tiga puluh sembilan tahun di rumah tua misterius itu. Maka dimulailah perjalanan investigasi lintas waktu. “Yin Jiaming telah dizalimi; pelaku sebenarnya masih bebas.” Dengan bantuan seorang ahli patologi forensik jenius dari tiga puluh sembilan tahun di masa depan, dapatkah Yin Jiaming membuktikan ketidakbersalahannya dan menulis ulang nasib buruknya? ==== Kebenaran tidak akan diubah, hanya dikubur. Kisah cinta melampaui ruang dan waktu tentang kematian dan penebusan, dan pada akhirnya, aku akan menggenggam tanganmu erat. ==== Kata-kata pertama yang diucapkan Yin Jiaming kepada Ye Huairui adalah: “Ruirui, kemarilah peluk aku.” Ye Huairui merentangkan tangannya: “Kemarilah. Jika kau tidak bisa memelukku, berarti kau pengecut.”
Elhafasya · 14.6K Views
Related Topics
More