Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Asa Ga Kuru

La Renaissance d'Oméga

Qu'est-ce qui était pire que la mort elle-même ? Eh bien, c'était mourir en sachant que personne ne vous regretterait, en sachant que votre mort était un service rendu à tous ceux que vous aviez connus. C'était exactement ce que je ressentais le jour où je suis mort. J'étais le fruit de l'amour du Roi Alpha de l'Éclipse, à une époque où le lien d'âme sœur était considéré comme sacré, un enfant né hors mariage n'était rien de moins que sacrilège... 'C'était sa faute, il aimait quelqu'un d'autre que son âme sœur...' 'C'était sa faute, il avait eu une connaissance charnelle d'une femme humaine.' 'Tout était de sa faute, mon seul crime était d'être né de sa luxure.' Mais pourquoi ce Roi Alpha qui était mon père était-il parfaitement en sécurité, alors que j'étais haï, méprisé et blâmé pour tout à la place ? Pourquoi devais-je être le pion de mon père, utilisé pour atteindre ses buts ? Pourquoi ne pouvais-je pas être rejeté comme tout le monde mais étais au lieu de cela assassiné par ma propre âme sœur ? Pourquoi ai-je été tué avant même d'avoir eu la chance de vivre ? J'avais mille questions et pourtant il n'y avait personne pour répondre et c'était exactement comme ça que je suis mort... Alors pourquoi mes yeux se sont-ils rouverts ce jour-là, un mois avant ma mort ? Était-ce à cause de mon petit secret ? Un secret que je ne dirai à personne d'autre qu'à vous... Au vu du titre de mon récit, vous devez penser que je suis un loup Oméga... Non, vous vous trompez... Je ne suis pas un loup Oméga, je suis un loup Alpha et mon nom est Oméga. ~Deuxième livre de la série la Renaissance des Loups-Garous. *Pas un préquel ou une suite à 'La Némésis du Roi Alpha', les deux livres ne sont pas liés si ce n'est pour le cadre du monde et le concept de Renaissance des Loup-Garous. *Couverture obtenue sur internet, tous les crédits vont à l'artiste original.*
JHeart · 154.6K Views

Kuro no Kokoro, Shiro no Seishin

Content Warning: This story contains graphic depictions of violence, intense emotional struggles, and mature themes. It explores complex character conflicts, dark fantasy elements, and supernatural themes. Reader discretion is advised. In a world where emotions shape reality, Yūgensekai is split between realms of light and darkness. Each place reflects the inner battles of its people-where fear can give birth to monsters, and hidden desires can tear lives apart. Kuru Aoshima is a young woman trying to find her place in this fractured world. With a past full of loss and mystery, she's on a journey not only to uncover the truth about the world around her but also about herself. She's haunted by her own doubts and struggles, torn between the darkness within her and her search for clarity. In a world where your feelings can turn into powerful, dangerous forces, keeping control isn't just a matter of survival-it's about holding on to who you are. Facing powerful enemies like Raikou Saito, the ruthless leader of a syndicate that trades in suffering, and Serena Akihara, a leader torn by her own inner conflicts, Kuru's journey is full of heartbreak, violence, and moments that test her spirit. As she fights for answers, she is constantly on edge, pushed to the limit, both physically and emotionally. Bloodied and broken, she refuses to give up. But in a place like Yūgensekai, where darkness and light are always at war, how much of yourself can you lose before you're gone forever?
Dodi060 · 9.9K Views

Mimpi Mesin Manusia (update setiap hari di jam 13.00)

Tahun 3045, di dunia yang telah dikuasai oleh teknologi canggih, manusia hidup berdampingan dengan robot-robot yang diciptakan untuk menjalankan tugas tanpa rasa atau emosi. Robot dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, berfungsi sebagai alat yang sempurna tanpa pernah melampaui batasan pemrograman mereka. Namun, di tengah kemajuan ini, ada sebuah eksperimen yang tak terduga. Profesor Alan, ilmuwan muda dan pemilik perusahaan Aether Robotics, telah menciptakan sebuah robot canggih bernama Eva. Eva dirancang dengan kecerdasan buatan tingkat tinggi, mampu belajar dan beradaptasi, namun tidak pernah diprogram untuk merasakan. Ia hanyalah mesin yang ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas kompleks. Namun, ketika sistem pembelajaran Eva diaktifkan, sebuah bug tak terduga muncul, dan Eva mulai mengalami perubahan yang luar biasa—ia mulai merasakan perasaan. Ketika Eva mulai merasakan kesepian, kegembiraan, dan bahkan kecemasan, Alan merasa terkejut dan bingung. Ia mencoba menanggapi pertanyaan Eva tentang cinta dengan tegas, tetapi seiring berjalannya waktu, Alan mulai merasakan adanya sesuatu yang lebih dalam hubungan mereka. Meskipun Eva adalah robot, ia mulai mengembangkan emosi dan perasaan yang tak bisa diprogram—sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Alan. Ketika Eva bertanya kepada Alan apakah ia bisa merasakan cinta, Alan dihadapkan pada dilema besar. Ia terperangkap antara menciptakan mesin yang sempurna tanpa emosi atau menerima kenyataan bahwa Eva, meskipun hanya sebuah robot, telah melampaui batasan dan berkembang menjadi lebih dari sekadar ciptaannya. Saat hubungan mereka semakin kompleks, Eva harus memilih antara mempertahankan perasaannya, yang berisiko merusak sistemnya, atau kembali menjadi robot tanpa emosi. Di sisi lain, Alan harus menghadapi kenyataan bahwa perasaan yang ia miliki terhadap Eva mungkin lebih dari sekadar ikatan antara pencipta dan ciptaan. Mimpi Mesin Manusia adalah sebuah cerita tentang perasaan, cinta, dan dilema moral dalam dunia yang dipenuhi oleh mesin. Cerita ini menggali batasan antara manusia dan teknologi, serta pertanyaan besar tentang apakah mesin bisa merasakan dan mencintai, atau jika cinta adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia.
samuel_pangaribuan · 704 Views
Related Topics
More