Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Astro Boy Skeleton

Demonic Skeleton God

❗[Current Writing Contest-WebNovel Spirity Awards 2025 Fantas]❗ Flain grew up in a futuristic world. When he was born his parents didn't want him because he didn't live up to their expectations and so he ended up very badly. Flain was employed as a slave. He was forced to mine radioactive iron deep in the mines. It was drilled into his head that he existed only to obey orders. Young Flain was obedient. He doubted some of it but knew nothing else. For years, he never saw a single ray of light; light was only spoken of among the others as a legend. The routine was the same: in the morning, he would take a nutrient tablet and water. Then he would mine all day, sleep eight hours, and repeat. Flain worked like this from childhood until he was ten years old. He even found a friend, but that friend died of radiation poisoning right in front of Flain. Flain couldn't stop mining. He kept mining with tears streaming down his face. Before bed, Flain cried. "I will become the strongest. I will kill you all, and you will become my slaves." Flain stopped crying, stared blankly at the rocky ceiling, then looked ahead. A manic grin appeared on his face, one that would often adorn it from that moment on. At the age of ten, Flain was assigned to a military camp due to his endurance in the mines and his survival against radiation. In the camp, Flain was trained. The regime was much looser; he even had an hour of free time each day. However, Flain didn't make any more friends. Even during his free time, he trained with a smile. He would achieve his goal at any cost, even if it meant training himself to death. Experiments were conducted on Flain. He lost his hair, two long gray arms grew on his back, and a third red eye appeared. Flain became a mutant. Flain was then sent to war. He fought with sharp katabas. He performed quite well in the war, earning himself command of ten soldiers and becoming a small commander. But one day, everything changed. Flain then dies, is swallowed by darkness, and Flain refuses to die, thus appearing as a skeleton in a fantasy world.
Morfus · 26.1K Views

ARCHA-BOi

Di dunia yang semakin modern, permainan tradisional mulai terlupakan. Namun, di tengah hingar-bingar olahraga populer, ada satu permainan yang kembali mencuri perhatian: Archa-BOi-sebuah permainan strategi, ketangkasan, dan keberanian yang terinspirasi dari boi-boian, berkembang menjadi olahraga kompetitif di tingkat nasional. Jati, seorang siswa yang masuk SMA di Madiun Wengker, awalnya ingin berjuang sebagai Builder dan menjadi MVP ditingkat Nasional. Namun, realitanya klub sekolahnya nyaris dibubarkan karena kekurangan anggota, ia bertekad untuk membangunnya kembali. Berbekal kecerdasan dan insting strateginya sebagai seorang Builder, ia mulai mencari pemain-pemain berbakat untuk bergabung.Namun, perjalanan menuju Merdeka Cup, turnamen Archa-BOi paling bergengsi tingkat SMA di Indonesia, tidaklah mudah. disisi lain, Sahabat-sahabat lamanya semasa SMP telah memilih jalan masing-masing-beberapa bergabung dengan tim-tim besar seperti Jakarta Blades dan Yogyakarta Royals, bahkan Bali Leaks sementara yang lain harus menghadapi kenyataan hidup yang keras.Dengan tim yang dipenuhi pemain baru dan semangat yang nyaris padam, Jati harus membuktikan bahwa Madiun Wengker masih punya taji. Di hadapannya, berdiri rival-rival tangguh, termasuk sahabat masa kecilnya yang kini menjadi lawan di lapangan.Bisakah Jati dan timnya menembus persaingan ketat, menghadapi para pemain terbaik di negeri ini, dan mengembalikan kejayaan Archa-BOi di Madiun?Sebuah perjalanan penuh gairah, persahabatan, dan persaingan dimulai. Ini bukan hanya tentang kemenangan-ini tentang membangun kembali warisan yang hampir punah.
Ace73 · 581 Views
Related Topics
More