Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tik Tok Jam

MASKARA

Tik tak. Tik tak. Tanging tunog ng orasan ang nangingibabaw sa tahimik na bahay—isang tahimik na nakakabingi, na para bang bumabalot sa bawat sulok ng silid. Parang musika ito ng kawalan, ngunit imbes na paginhawahin, lalo lamang nitong pinapalakas ang kabog ng aking dibdib. Tik tak. Parang pinipiga ang aking puso, bawat segundo, bawat saglit, paulit-ulit, na tila pinapaalala ang bigat na matagal ko nang dinadala. Hindi ko na kayang pigilan pa. Kumawala na ang aking mga luha, kasabay ng hiningang tila mabigat na bato sa aking dibdib. Bumagsak ang mga patak na parang ulan sa pisngi kong hindi na sanay ngumiti. Minsan naiisip ko, paano nga ba ako napunta sa ganitong sitwasyon? Ang sakit—nakakapaso, nakakasakal—hindi ito basta lungkot lang, kundi isang matinding kalungkutan na nagpapahina sa aking mga tuhod. Araw-araw, pilit akong bumabangon, pilit tinatawid ang mga oras, pero habang ginagawa ko ito, lalong lumalalim ang sugat. Nasasaktan ako, hindi lamang dahil sa mga nangyari, kundi dahil sa awa ko sa aking sarili. Sino ba namang hindi maaawa kung araw-araw, pinipilit kong ngumiti kahit wala nang natitirang dahilan para sumaya? Ngunit kahit anong mangyari, kahit anong sakit ang idulot nito, isa lang ang sigurado ko: Ikaw at ikaw lamang ang aking mamahalin. Walang makakapalit sa'yo. Sa kabila ng lahat, sa kabila ng mga gabing binubulabog ng tahimik na pag-iyak, ikaw pa rin ang laman ng puso kong durog na durog na. Hays… Nawa’y dumating ang araw na ang tik tak ng orasan ay maging musika ng pag-asa. Pero sa ngayon, ito muna ang aking mundo—isang tahimik na silid, isang pusong nagdurugo, at isang pagmamahal na kahit kailan ay hindi ko kayang bitawan.
ariazmo · 3.2K Views

Mimpi Mesin Manusia (update setiap hari di jam 13.00)

Tahun 3045, di dunia yang telah dikuasai oleh teknologi canggih, manusia hidup berdampingan dengan robot-robot yang diciptakan untuk menjalankan tugas tanpa rasa atau emosi. Robot dirancang hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia, berfungsi sebagai alat yang sempurna tanpa pernah melampaui batasan pemrograman mereka. Namun, di tengah kemajuan ini, ada sebuah eksperimen yang tak terduga. Profesor Alan, ilmuwan muda dan pemilik perusahaan Aether Robotics, telah menciptakan sebuah robot canggih bernama Eva. Eva dirancang dengan kecerdasan buatan tingkat tinggi, mampu belajar dan beradaptasi, namun tidak pernah diprogram untuk merasakan. Ia hanyalah mesin yang ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas kompleks. Namun, ketika sistem pembelajaran Eva diaktifkan, sebuah bug tak terduga muncul, dan Eva mulai mengalami perubahan yang luar biasa—ia mulai merasakan perasaan. Ketika Eva mulai merasakan kesepian, kegembiraan, dan bahkan kecemasan, Alan merasa terkejut dan bingung. Ia mencoba menanggapi pertanyaan Eva tentang cinta dengan tegas, tetapi seiring berjalannya waktu, Alan mulai merasakan adanya sesuatu yang lebih dalam hubungan mereka. Meskipun Eva adalah robot, ia mulai mengembangkan emosi dan perasaan yang tak bisa diprogram—sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Alan. Ketika Eva bertanya kepada Alan apakah ia bisa merasakan cinta, Alan dihadapkan pada dilema besar. Ia terperangkap antara menciptakan mesin yang sempurna tanpa emosi atau menerima kenyataan bahwa Eva, meskipun hanya sebuah robot, telah melampaui batasan dan berkembang menjadi lebih dari sekadar ciptaannya. Saat hubungan mereka semakin kompleks, Eva harus memilih antara mempertahankan perasaannya, yang berisiko merusak sistemnya, atau kembali menjadi robot tanpa emosi. Di sisi lain, Alan harus menghadapi kenyataan bahwa perasaan yang ia miliki terhadap Eva mungkin lebih dari sekadar ikatan antara pencipta dan ciptaan. Mimpi Mesin Manusia adalah sebuah cerita tentang perasaan, cinta, dan dilema moral dalam dunia yang dipenuhi oleh mesin. Cerita ini menggali batasan antara manusia dan teknologi, serta pertanyaan besar tentang apakah mesin bisa merasakan dan mencintai, atau jika cinta adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh manusia.
samuel_pangaribuan · 889 Views

The Lying Detective [Early Version]

Taking place in the modern ages, 2024s, the Japanese government has invested in a prestigious, elite academy, The Karasuno Academy, designed to nurture the brightest minds of the future japanese people's and country. Losherk Andrew Avalon, a 17-year-old sociopathy prodigy who held the name of "L.A.A", the world’s greatest detective. The best of the best product of a enigmatic government facility, Andrew’s intelligent seems unmatched, yet his heart remains locked behind the emotional walls built by his troubled past. His life has been a chess game of logic, deception, and psychological warfare, where lies and truths blend seamlessly, and the only rule is winning even though he know he will lose in the end. Driven by his desire to understand the human heart and reclaim the emotions stripped from him, Andrew enrolls in Karasuno Academy. Now in this new environment, Andrew rebuilds the elite task force from his past, once disbanded, and soon becomes glues in solving high-profile cases within Japan. With every case solved and every mystery unraveled by him, Andrew must confront not only criminal but the complexity of human emotions, including his own. "People are all born liars and are mostly used to lying, even to themselves, believing in their supposed honesty. If someone who has never lied truly existed, that very existence would be a lie. For humans, lying becomes a strategic tactic of survival in the game called 'life.' We fail to realize that at birth, that our freedom is none, we are slaves to intuition and fate itself, playing a game where, in the end, we inevitably lose no matter what." -Andrew Philosophy __________________________________ The cover Illustration by... : u/shijmei (Reddit) @ka_w0ruu (Tik Tok) Other Genre : -Psychological -Philosophical -Thriller / Suspense -Crime
CreationCawthon · 9.9K Views
Related Topics
More