Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Modi Feku

Like ka Chakkar

Characters: Rohan - Ek school student jo social media par kaafi active hai aur followers aur likes ko bahut seriously leta hai. Neha - Rohan ki classmate aur dost, jo responsible tareeke se social media use karti hai. Mr. Verma - School ke teacher, jo students ko social media ke risks ke baare mein samjhate hain. Scene 1: Rohan aur Social Media Ka Nasha Panel 1: Rohan apne phone par social media par scroll kar raha hai aur apne profile par like aur comments ka check kar raha hai. Text: "Wow! 100 likes! Lekin Neha ke 200 hain... kya karoon ki mere bhi aur followers badhein?" Panel 2: Rohan selfie lekar aur edit karke flashy captions ke sath post karte hue dikhaya jata hai. Text: "Shayad kuch aur cool post karne se mere likes badh jayenge!" Scene 2: Fake Fame Ka Pressure Panel 3: Rohan ek expensive sneakers kharid leta hai, sirf apne followers ko impress karne ke liye, lekin andar se nervous aur stressed lagta hai. Text: "In sab mein paise bhi kaafi lag rahe hain... par agar likes badh gaye toh worth it hoga!" Panel 4: Neha Rohan ko samjhati hai ki likes aur followers ke piche bhagna zaroori nahi hai, asli dosti aur self-worth in cheezon par depend nahi karti. Text (Neha): "Rohan, yeh sirf ek screen hai! Real life mein jo hum hain wahi sabse important hai." Scene 3: Galat Post Ka Nateeja Panel 5: Rohan bina soch-samajh ke ek party ki photo daal deta hai jisme kuch students ki consent ke bina unki embarrassing photos bhi dikhayi deti hain. Text: "Sabko show-off karna chahiye! Yeh toh ek mast post hai." Panel 6: Agle din, Rohan ko complaints milti hain aur kuch log usse naraz hote hain kyunki unke photos bina unki ijazat ke daale gaye the. Text: "Yaar, maine toh socha hi nahi ki isse unhe problem hogi..." Scene 4: Realization aur Apne Aap Ko Improve Karna Panel 7: Mr. Verma Rohan aur class ko social media ke responsible use ke baare mein samjhate hain aur batate hain ki likes aur comments se humari asli value nahi banti. Text (Mr. Verma): "Social media pe hamare actions ka asar dusre logon par bhi padta hai. Zaroori hai ki hum uska sahi istemal karen." Panel 8: Rohan apni posts ko delete karta hai, privacy aur responsible use ke baare mein seekhta hai, aur apni asli life par dhyan dena shuru karta hai. Text: "Mujhe ab samajh aaya ki real life mein khush rehna aur dusron ki respect karna sabse zaroori hai." Scene 5: New Beginning Panel 9: Rohan aur Neha real-life activities mein time spend karte hain, jaise sports aur reading, aur Rohan aakhir mein social media ka responsible use karne lagta hai. Text: "Ab main social media ko life ka ek hissa samajh kar use karunga, aur apne asli doston aur hobbies par focus karunga."
MODI_ENTERPRISES · 417 Views

Puppets of Faith: Theory of Communal Strife

The sublimity of Muhammad's preaching in Mecca and the severity of his sermons in Medina make Islam a Janus-faced faith that forever bedevils the mind of the Musalmans. This thought-provoking work, besides dissecting the anatomy of Islam, steeped in the Quran, seeks to depict the psyche of the Musalmans, shaped by the proclivities of their prophet, vicissitudes of his life and the attitudes of his detractors, which the mechanism of their umma perpetuates. More to the point, aided by “I’m Ok – You’re Ok”, the path-breaking work of Thomas A. Harris and Roland E Miller’s “Muslim Friends–Their Faith and Feeling”, this book, for the first time ever, psycho-analyzes the imperatives of the Muslim upbringing, which has the potential to turn a faithful and a renegade alike into a fidayeen. Also, apart from delving into the ironies of the faiths that affected the fate of the peoples, eclipsed the cultures of communes, altered the course of history and afflict the politics of the day, this book examines how the sanãtana 'Hindu' dharma came to survive in India, in spite of the combined onslaught of Islam and the Christianity on Hinduism for over a millennium. This book is for those who wish to be aware of the follies of their faith and the foibles of others to lighten the burden of dogma and reduce the baggage of prejudice postulated in its thirty-four well-structured chapters. Also, besides providing a panoramic view of the Indian history, this thought-provoking book appraises the way Gandhi, Nehru, Patel, Azad, Ambedkar, Indira Gandhi, Narasimha Rao, Vajpayee, Manmohan Singh, Sonia Gandhi, Narendra Modi et al made or unmade the post-colonial India. Possibly in a new genre, this free ebook is a book for our times.
BS_Murthy · 22.3K Views

Two Dimensional Romance

Di pagi yang cerah kuterbangun sontak dengan melihat cahaya matahari yang telah memancarkan isi bumi ini, ditemani dengan sarapan pagiku yaitu secangkir teh serta Sandwich yang lezat. Kenalkan aku Lani, tempat tinggalku kali ini di Jakarta sebenarnya aku baru pindah dari Amsterdam karena orangtua ku telah meninggal seminggu yang lalu. Namun aku tetap tegar menghadapinya, sekarang saatnya aku membangun jiwa yang baru dan nuansa yang baru. Burung-burung mengepakkan sayapnya untuk mencari makanan yang ia inginkan, namun Lani bersyukur karena ia bisa makan- makanan yang lezat. Lani akan bersiap siap ke sekolah barunya yang bernama SMA Garuda Bangsa. Lani menggunakan seragam sekolah, jaket yang modis dan sepatu yang kekinian. Lani sungguh cantik, ketika Lani menapakkan kakinya di sekolah barunya itu Lani sungguh cantik sekali, rambut yang digerai dan Lani pun masuk dari halaman sekolah banyak sekali cowo tertarik dengannya. Seketika ada yang menghampiri Lani. Dengan sangat marah, Lani pun pergi dengan sendirinya tanpa menghiraukan apapun. Ia pun berjalan dengan sedikit penuh kemarahan dalam dirinya, ia berkata dalam hatinya "memang dia siapa berani beraninya mengatur diriku." Lalu ia pun tanpa sadar menabrak seseorang, kemudian, brukkk.... pria itu terjatuh bersamaan dengan puluhan buku yang ia pegang. Lani pun sontak terjatuh juga, tapi kali ini Lani terjatuh dengan posisi tengkurap dan mengenai dada sang pria tersebut. Mereka berdua saling bertatapan mata dengan satu sama lain, seperti sebuah ikatan batin muncul dengan sendirinya. Beberapa menit kemudian Lani dan Miko pun pergi ke kelas masing-masing. Miko adalah siswa baru disini, kurang lebih ia baru saja masuk bersekolah di SMA garuda Bangsa seminggu yang lalu, ia memiliki kepribadian yang baik dan pastinya ia sangat ganteng sehingga tak heran Sheila mencoba terus mendekatinya. Sheila dengan temannya itu benar-benar kejam dan jahat siapapun yang menghalangi rencananya untuk mendekati Miko, ia tidak akan segan-segan untuk memberikan pelajaran dengan orang tersebut. Miko ini sebenarnya dari dimensi waktu yang lain tujuan dia datang ke Bumi ingin mencari liontin ajaib yang memiliki kekuatan besar, karena ibunya sangat menginginkan liontin tersebut. Pada suatu hari Lani pun menjauhi Miko karena telah diancam oleh Sheila. Miko yang sedang berada di negeri awan yaitu di mensinya sendiri, karena ibunya memerintahkan Miko untuk cepat-cepat menemukan liontin tersebut. Akan tetapi hari demi hari Miko yang dahulunya bermesraan terhadap Lani kian membuat sedih, senyuman dibibirnya telah hilang. Pada suatu hari Lani bertemu dengan anak kecil dijalan, Lani pun sempat bertanya kepada anak kecil itu namun ia tidak menanggapi ucapan Lani. Lani sempat terus mengikuti anak kecil itu dan membuat Lani penasaran dengan buku setebal itu yang Lani temukan. Lani pun membuka buku ini dan pada halaman pertama terdapat surat yang berisi petunjuk tentang buku tersebut. Setelah Lani membacanya, sontak Lani kaget dan tidak menyangka kalau buku itu bisa berbicara. Disaat itulah ia pun berbicara dengan buku ini, lalu ia pun menuliskan kisahnya di buku ini. Ketika Lani menuliskan semua kisahnya ia tidak tahu soal kertas petunjuk bagian belakang buku ini, jika ada seseorang yang menuliskan kisahnya disini akan menjadi nyata. Lani pun langsung mencoba menghapus ceritanya itu akan tetapi tidak bisa karena Lani sudah mengakhiri kisahnya sampai tamat dan tak bisa dihapus dengan terpaksa harus mengikuti alur ceritanya itu. Ia tidak sadar apa yang ia lakukan akan menjadi kenyataan, Lani pun harus mengikuti alur ceritan yang telah ia buat. Lani mengisahkan tentang dirinya dan Miko, Miko pun harus terlibat juga dalam kisahnya itu. Semenjak itulah Lani dan Miko mulai akrab lagi. Disaat Lani merayakan hari ulang tahunnya, liontin tersebut bereaksi dan menyerap ketubuh Lani, namun ibunya Miko cepat-cepat mengambilnya, tetapi ibunya Miko terlambat dan Lani pun tidak bisa mengendalikan kekuatan besar itu.
Ida_Antari_3468 · 39.1K Views
Related Topics
More